KOSMETOLOGI

KELOMPOK 5 PREPARAT SEDIAAN RAMBUT

Mata Kuliah : Kosmetologi Kelas E

Nama Kelompok :

  1. Yuli Astriningsih 15330030
  2. Hendy Hermawan 15330046
  3. Andre Wynalda 15330088
  4. Nurmala Ambarsari 15330105

Tips Memilih Depilatori Yang Baik

Tips memilih sediaan perawatan kulit yang baik

Tips Memilih Sediaan Kuku yang Baik

SEDIAAN KEBERSIHAN BADAN “External intimate hygine”

SEDIAAN HYGIENE MULUT

TIPS MEMILIH KOSMETIKA UNTUK BAYI

This slideshow requires JavaScript.

NAMA KELOMPOK :

Gita Rahmalia (15330014)

Despriyanti Rusdania Wahyu (15330039)

Ninda Aprilia (15330119)

Hendra Afriyando (17330717)

Berikut ini adalah penjelasan mengenai sediaan kosmetika bayi meliputi macam macam sediaan, manfaat, tips-tips memilih produk bayi yang aman serta bahan bahan yang berbahaya untuk produk perawatan bayi . Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah kosmetologi.

ahloo-bedak

Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit.Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh. Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembabkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)

APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEDIAAN KOSMETIKA BAYI ?

Sediaan kosmetika bayi adalah sediaan kosmetika yang dibuat dan digunakan khusus untuk bayi. Pada umumnya penggunaan sediaan kosmetika bayi bertujuan untuk membersihkan, melembutkan serta melindugi kulit bayi. Atau dengan kata lai perkataan sediaan kosmetika bayi adalah sediaan yang berguna untuk menyegarkan serta mencegah adanya kelainan pada kulit bayi.

Apa Sajakah Susunan Umum Sediaan Kosmetika Bayi ?

Dalam kosmetika perawatan bayi ada dua pertimbangan yang dipakai untuk keselamatan bayi yaitu untuk kebersihan dan untuk perlindungan. Bahan –bahan tambahan yang digunakan dalam kosmetika bayi untuk penyembuhan biasanya menghasilkan gangguan pada kulit, tapi orang yang membuat formula kosmetika bayi harus selalu sadar dengan masalah-masalah keselamatan atau kenyamanan untuk bayi dengan bahan-bahan tambahan yang digunakan, karena dapat merusak kulit bayi.

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi harus murni dan aman. Hal ini disebabkan karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka terhadap iritasi, kuman/bakteri, sinar matahari, angina dan gesekan. Biasanya susunan umum dari sediaan kosmetika bayi terdiri dari zat pelapis, zat pelembut, zat pembawa dan zat pewangi ringan.

Zat pelembut (emolien) yang sering digunakan adalah :

1. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin, vaselin, ceresin, sera, dsb.

2. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb.

3. Asam-asam lemak dan alcohol lemak. Misalnya asam stearat, asam palmitat, dsb.

4. Minyak tumbuh-tumbuhan, ester trigliserida dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemak hewan.

5. Ester-ester alkyl, metal, isopropyl dan butyl dari asam lemak.

6. Ester-ester setogliserida.

7. hasil etoksilasi gliserida.

8. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb.

Oleh karena kulit bayi sangat halus dan sangat peka maka pembuatan sediaan kosmetika bayi hanya boleh digunakan zat pewangi yang bersifat ringan. Zat-zat pewangi yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi adalah zat-zat pewangi yang mengandung sinamaldehida, sitral, eugenol vanillin, amilasetat, benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin, menthol, terpen, seskuiterpen, pereubalsem, tolubalsem dan minyak permen.

Apa maksud pembuatan kosmetika bayi  ?

Kosmetika bayi mungkin digunakan untuk maksud yang spesifik atau untuk secara umum yang sering digunakan, untuk memenuhi fungsi secara keseluruhan. Menurut Alexander (3) kosmetika bayi dapat digunakan sebagai :

1. Emolin( zat pelembut) yang dapat memberi kelembutan untuk kulit yang kering dan mencegah luka.

2. Alat pembersih untuk melepaskan adherent soil atau bantuan dalam melonggarkan dan membersihkan dari scurf dalam kulit kepala.

3. Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri dan mengontrol infeksi.

4. Meringankan untuk menghilangkan iritasi

Bagaimana Penggolongan Sediaan Kosmetika Bayi ?

Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetika tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan pemakaian.

Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product). Masih berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi.

a. Bedak Bayi (Baby Powder)

This slideshow requires JavaScript.

Bedak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menyerap keringat dan mencegah adanya luka karena gesekan, juga karena mempunyai permukaan yang luas maka mungkin dapat mempunyai efek mendinginkan kulit.

Sebagai bahan dasar zat pembawa sering digunakan talk, karena talkselain sebagai polein dan penghalus kulit, juga dapat menempel lama pada kulit dan tida akan menghalangi keluar keringat. Oleh Karena talk mempunyai sifat kurang menyerap air., maka kedalam sediaan bedak bayi sering ditambahkan suatu zat penyerap (absorbent). Zat penyerap yang sering ditambahkan adalah kaolin, amilum, MgCO3, dsb. Al, Zn, Mg stearat sering digunakan untuk menambah daya lekat, tetapi harus diingat bahwa Al, Zn, Mg stearat ini mempunyai sifat yang mengiritasi kulit. Sebagai zat penambah daya lekat yang lain dapat digunakan setil alcohol, stearil alcohol 0,5-1,5 % atau ZnO 2-5%.

Karena talk mempunyai sifat mudah tercemar maka pada pembuatannya talk harus disterilkan terlebih dahulu. Kedalam sediaan bedak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika yang berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Sebagai antiseptika sering digunakan asam salisilat, asam borat, asam undesilinat, fenol terhalogenasi, dsb.

Tipe formula bedak bayi yang selalu dipakai adalah :

1. Sterilized talc ……………………………………………………….80%

Magnesium stearat …………………………………………………..10%

Precipitated chalk ………………………………………………………………10%

Perfume …………………………………………………………………………q.s

2. Sterilized talc ………………………………………………………..74%

Kaolin …………………………………………………………………20%

Magnesium srearat …………………………………………………..4%

Glyceryl monostearat ………………………………………………..1%

Cetyl alcohol …………………………………………………..…….1%

Perfume ……………………………………………..……………….q.s

3. Sterilized talc ………………………………………………………79,5%

Benzalkonium klorida …………………………………………….0,5%

Kaolin ……………………………………………………………..20%

Perfume …………………………………………………………….q.s

4. Sterilized talc ……………………………………………………….94%

Undecylenic asam monoethanolamide ……………………………..1%

Starch ……………………………………………………………….5%

Perfume …………………………………………………………….q.s

b. Sabun Bayi ( Baby Soup)

Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembutan serta kesegaran kulit bayi. Pada umumnya memepunyai pH sekitar 10, berwarna putih dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak. Merupakan sabun lunak hingga tidak akan mengiritasi kulit bayi , tapi mungkin dapat menyebabkan dermatitis pada kulit.

baby-bath-soap-istock_000020828635medium-e1424968665279

Sabun bayi biasanya dibuat dan reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat dalam minyak-minyak lemak seperti oleum olivarum cocos, dengan sutau alkali seperti NaOH, KOH, dsb. Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptika sperti heksaklorofen, triklorokarborbanilid, dsb.

c. Minyak Bayi ( Babi Oil )

This slideshow requires JavaScript.

Minyak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menghilangkan kotoran dan sisa bedak bayi atau krim bayi dari permukaan kulit.

Cara penggunaan minyak bayi adalah dengan mengoleskannya dengan kapas pada tempat-tempat yang kotor dan tersembunyi. Lapisan minyak yang tertinggal pada kulit akan memberikan efek perlindungan ada kulit yaitu dapat sebagai pelindung terhadap air kencing dan keringat serta gesekan tanpa menghilangkan keluarnya keringat.

Sebagai bahan pembawa dapat digunakan minyak mineral yang murni dengan viskositas 5-15 cps atau minyak tumbuh – tumbuhan seperti minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak wijen, dsb. Oleh karena minyak tumbuh-tumbuhan cepat tengik, maka kedalamnya ditambahkan suatu antioksidan misalnya butyl hidroksi arasol ( BHA), butyl hidroksi toleun ( BHT), tokoferol, dsb. Selain minyak mineral dan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai zat pembawa dapat juga digunakan isopropal miristat, trigliserida cair, alcohol lemak atau minyak silicon.

Kedalam sediaan minyak bayi sering juga ditambahkan suatu antiseptika misalnya heksakloroten. Zat pengawet dan parfum ( zat pewangi ). Zat pengawi yangboleh digunakan tidak boleh lebih dari 0,2 %, kalau lebih akan menyebabkan kulit teriritasi.

Tipe formula minyak bayi yang selalu dipakai adalah :

1. Light mineral oil ……………………………………………90%

Liguid lanolin ………………………………………………..3%

Ethyl stearat ………………………………………………….4%

Isopropyl myristate …………………………………………..3%

2. Light mineral oil ……………………………………………..64,95%

Isopropyl myristate ……………………………………………5%

Olive oil ……………………………………………………….25%

Silicone oil …………………………………………………….5%

Propyl gallate ………………………………………………….0.05%

Perfume ………………………………………………………..q.s

d. Krim Bayi ( Baby Cream )

4-Tips-Melindungi-Bayi-Anda-dari-Gigitan-Nyamuk

Krim bayi adalah suatu kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga kehalusan dan kelembutan kulit bayi, mencegah lecet terutama pada lipatan kult. Pada umunya krim bayi terbentuk emulsi air dalam minyak ( A/M ), jadi kadar lemaknya tinggi.

Sebagai dasar dari krim sering dibuat sera, lanolin, oleum ricini, sabun sebagai emulgator. Untuk menstabilkan emulsi dapat digunakan Al, Zn, Mg, Ca stearat atau oleat. Kedalam krim bayi sering ditambahkan suatu antiseptika ZnO sebanyak 2-10 %, antifungisida, vitamin, antipruritik, anestetik, “sunscreen agent”, dsb.

f. Shampoo Bayi ( Baby Shampoo)

o-BABY-BATH-facebook

Sampo bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk membersihkan rambut dan kulit kepala bayi. Sebagai komponen aktif dalam sampo bayi biasanya adalah detergen yang mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan, sehingga dapat menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala. Perbedaan antara sampo untuk orang dewasa dan bayi adalah pada sifat de tergen yang digunakan dalam sampo bayi adalah surfaktan yang mempunyai daya anestesi terhadap selaput lendir mata.

Pada penggunaan surfaktan jenis ini yang harusdiperhatikan adalah konsentrasinya, apabila terlalu banyak menyebabkan mata menjadi sukar untuk berkedip, contohnya detergen yang mempunyai ya anestesi terhadap selaput lendir mata adalah senyawa alkyl atau aril dari polietilen oksida.

Kedalam sediaan sampo bayi kadang suatu detergen sekunder yang berfungsi agar sampo yang terbentuk tidak mengiritasi mata dan berbusa banyak . factor lain yang harus diperhatikan dalam pembuatan sampo bayi adalah factor pH, pH dari sediaan harus sesuai dengan pH cairan mata. Untuk mengatur pH sering digunakan buffer yang terdiri dari asam-asam misalnya asam laktat, hingga didapat pH netral yang mendekati pH cairan mata yaitu sekitar 7,4.

Detergen yang sering digunakan dalam pembutaan sampo bayi adalah senyawa-senyawa surfaktan nonionic hasil kondensasi asam lemak dengan amino-amino, lanolin teretoksilasi, dsb.

Tipe formula sampo bayi yang selalu dipakai adalah :

Miranol 2 M. C. A ( modifikasi ) ………………………………20%

Hexylene glycol …………………………………………………0,5%

Perfume ………………………………………………………..0,1%

Air ……………………………………………………………..79,4%

g. Salep Bayi ( Baby Ointment )

Salep bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk perawa tan dan pengobatan pada kulit bayi, misalnya kalau sampai terjadi luka-luka karena adanya gesekan-gesekan. Pada umumnya salep mata terdiri dari satu atau lebih zat berkhasiat dalam suatu zat pembawa sebagai zat berkhasiat dapat digunakan ichtyol, adeps lanae, sulfur, antibiotika, antiseptika, ZnO, dsb. Sebgai zat pembawa dapat digunkan dasr-dasr salep atau dasr-dasr krim.

TIPS MEMILIH KOSMETIKA BAYI

This slideshow requires JavaScript.

Perawatan bayi memang tidak bisa disamakan dengan orang dewasa, semisal penggunaan kosmetik. Pilihan kosmetik ini dijamin aman, karena memang khusus untuk perawatan dan pemeliharaan bayi.

A. Beberapa jenis

 Kosmetika bayi, khusus dibuat untuk bayi. Umumnya tidak berwarna, beraroma lembut dan aman (kandungannya ringan sehingga aman bagi kulit bayi). Apa saja sih, jenis-jenisnya? Yuk, kita lihat.

·         Sampo

Cairan ini mengandung bahan aktif deterjen (35%). sedangkan sisanya (60%) berupa air, dan 5% bahan-bahan lain. Jadi tak usah khawatir, komposisi ringan ini tidak membuat pedih mata bayi.
Jangan lupa bersihkan rambut bayi secara teratur. Sebab, setiap kali keramas, cairan sampo akan membersihkan sel kulit mati (lapisan luar) yang terkelupas. Sel kulit mati ini nanti digantikan oleh sel kulit baru yang terdapat di dalam kulit kepala.

·         Sabun mandi

Sabun mandi bayi banyak mengandung lemak, baunya lembut dan tidak berwarna. Sabun bayi terasa lebih lunak karena alkalinnya lemah (zat kimia yang bersifat basa, berfungsi menetralkan tingkat keasaman kulit).
Mandi membersihkan kulit bayi dari kuman dan kotoran yang melekat, sehingga bayi terhindar dari penyakit kulit, seperti biang keringat atau ruam kulit. Tidak ada patokan pasti berapa kali bayi harus mandi sehari. Tapi, mandi dua kali sehari akan membuatnya lebih nyaman. Apalagi kita hidup di negara tropis yang lembap, sehingga gampang berkeringat.

·         Baby oil (minyak bayi)

Berfungsi untuk melembapkan, membersihkan dan melembutkan kulit tubuh dan kepala bayi. Baby oil terbuat dari minyak tumbuh-tumbuhan dan minyak mineral, seperti minyak jojoba, bunga Canola, dan sebagainya.

·         Bedak

Bedak berfungsi mengurangi keringat selain melicinkan kulit bayi, terutama di daerah lipatan kulit seperti leher, paha dan ketiak, sehingga gesekan antarkulit dapat dikurangi. Hindari penggunaan puff karena dapat menyebabkan serbuk bedak beterbangan dan terhirup bayi sehingga menganggu pernapasannya.
Lebih tepat jika Anda oleskan ke badan bayi. Perhatikan juga agar bedak tidak tertimbun di lubang pusar yang akhirnya menimbulkan gumpalan yang tidak higienis.
Sebaiknya, alat kelamin sebaiknya tidak dipakaikan bedak karena akan membuatnya jadi kotor, dan jadi tempat yang nyaman untuk berkembangnya kuman.

·         Baby cream (krim bayi)

Krim ini mengandung minyak dan air, biasa digunakan di daerah lipatan paha agar tidak terjadi iritasi kulit akibat pemakaian popok. Krim bayi juga berfungsi mencegah kulit pecah-pecah dan melindungi kulit dari sengatan matahari.

·         Lotion

 Pemakaian kosmetik ini bukan suatu keharusan. Tapi, dengan pakai lotion, kelembapan kulit bayi akan lebih terjaga.
Penting diingat, sebaiknya jangan berganti-ganti merek kosmetik bayi. Begitu ketemu merek yang cocok, pakailah terus. Bukan apa-apa, kulit bayi kan masih sensitif. Ganti-ganti kosmetik malah berisiko membuat kulitnya terganggu.

Bahan Kimia Berbahaya yang harus dihindari dalam Produk Perawatan Bayi

memilih-produk-perawatan-bayi

1. Talc

Mineral bubuk ini ditambahkan ke bedak bayi (dan banyak kosmetik bubuk lainnya). Talc digunakan sebagai agen pengering, tapi mineral ini dikenal dapat mengiritasi paru-paru dan mungkin juga penyebab kanker (karsinogenik).

The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk tidak menggunakan bedak bayi pada bayi Anda, karena menghirup partikel kecil dari bedak dapat mengiritasi paru-paru bayi — dan pengasuh mereka juga. Talc dapat terkontaminasi dengan asbes, yang menyebabkan mesothelioma, bentuk kanker yang mematikan. Karena hampir tidak mungkin untuk memisahkan butiran talc dari asbes selama proses penambangan, agen karsinogenik hampir akan selalu terbawa ke setiap produk konsumen yang mengandung bedak.

Bahkan versi bedak berbasis tepung jagung yang lebih aman juga menciptakan gumpalan debu yang bisa dihirup bayi. Untuk melindungi paru bayi, hindari bedak bayi dan pilih pengharum bayi bentuk lotion atau krim.

Eits. Sebelum membeli lotion atau krim bayi, ingat juga untuk hindari…

2. Pewangi

Anda mungkin suka bau lotion bayi Anda, tetapi parfum terkait dengan alergi, iritasi kulit, dan eksim — dan dapat menjadi racun bagi berbagai organ dalam tubuh.

Masalahnya dengan bahan pewangi adalah bahwa “parfum” digunakan sebagai payung istilah untuk semua bahan-bahan rahasia yang produsen tambahkan ke dalam produk, dan mereka tidak diwajibkan untuk mengungkapkan apa yang terkandung dalam parfum. Istilah “parfum” dapat menjadi campuran hingga 100 dari lebih dari 3.000 bahan kimia yang berbeda, termasuk 1,4-Dioxane, titanium dioxide, paraben, hingga methanol dan formalin.

Efek dari aroma yang tahan lama, berlama-lama pada kulit selama berjam-jam, dan dapat menyebabkan masalah pernapasan (ada bukti bahwa paparan parfum pada bayi dapat menyebabkan asma); berpotensi kanker; kerusakan saraf, kulit dan mata; dan mengganggu sistem kekebalan tubuh bayi. Pemakaian produk perawatan pribadi berpewangi pada wanita dewasa juga berisiko kemandulan.

Periksa label produk perawatan bayi dengan hati-hati sebelum Anda membeli. Hindari produk yang melampirkan pewangi atau parfum dalam label komposisinya.

3. Phthalate dan paraben

Phthalates dan paraben adalah kelompok bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan bayi (dan dewasa pada umumnya), seperti sampo dan lotion.

Phthalates telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, yang dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk penurunan motilitas dan konsentrasi sperma, serta alergi, asma, dan kanker. Kandungan parfum dalam produk perawatan bayi dan dewasa juga dapat mengandung phthalate. Parabens adalah neurotoksin dan terkait dengan toksisitas reproduksi, gangguan hormon, imunotoksisitas, dan iritasi kulit. Food and Drug Administration (FDA) menyatakan penggunaan paraben aman hingga batas tertentu. Namun, European Union’s Scientific Committee on Consumer Products masih menguji keamanan propil, isopropil, butil, dan parabens isobutil. Rantai senyawa turunan dari paraben ini diduga dapat mengganggu sistem endokrin dan menyebabkan gangguan reproduksi ibu serta perkembangan anak.

Jauh-jauh dari segala produk yang mencantumkan paraben dan akhiran ‘-paraben’ dalam label komposisinya, juga asam benzoat, propil ester, phthalate, BPA (Bisphenol A), DEP, DBP, dan DEHP.

4. Formalin (dan pengawet turunan formalin lainnya)

Formalin adalah pengawet yang ditambahkan ke produk berbasis air untuk mencegah pembentukan jamur. Formalin dapat langsung ditambahkan ke produk atau dirilis melalui pengawet lain.

Formaldehida merupakan karsinogen yang telah dikaitkan dengan kanker sel skuamosa pada rongga hidung dan iritasi kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti mata dan tenggorokan terasa panas terbakar, hidung tersumbat dan/atau berair, dan ruam kulit. Ruam kulit akibat alergi dapat terjadi sebagai akibat dari kontak dengan produk yang mengandung formalin, yang juga dapat menyebabkan gejala masalah pernapasan, sakit kepala, kelelahan, dan mual.

Formalin biasanya digunakan sebagai cairan pembalseman, tetapi juga digunakan untuk mengawetkan sejumlah produk rumah tangga yang mengandung konsentrasi yang lebih tinggi dari resin urea-formaldehida (UF). Pengawet ini dapat ditemukan di serat kayu furnitur jenis MDF (pressed wood medium density) yang digunakan untuk permukaan depan laci, lemari, dan bagian atas furnitur, gorden, sebagai komponen dari lem dan perekat, serta produk pembersih dan kecantikan, termasuk beberapa merek tisu basah bayi.

Untuk menghindari bahan pengawet berbahaya pada produk perawatan bayi, hindari produk yang mengandung formalin, quaternium-15, DMDM hydantoin, imidazolidinyl urea, diazolidinyl urea, polioksimetilen urea, natrium hydroxymethylglycinate, 2-bromo-2-Nitropropane-1,3-diol (bromopol), dan glyoxal.

5. Polietilen glikol (PEG)

Senyawa kimia ini adalah penambah penetrasi yang mudah diserap oleh kulit dan mungkin karsinogenik. Fungsi PEG pada dasarnya adalah untuk membuka semua pori-pori dan membiarkan bahan kimia lainnya masuk ke dalam tubuh. Polietilen glikol umum digunakan dalam cairan wiper mobil dan untuk “melelehkan” mesin pesawat terbang, namun sering ditemukan di tisu bayi.

Waspadai polietilen glikol (PEG) dan polipropilena glikol (PPG) pada label produk, atau agar lebih amannya cukup lap bayi Anda dengan waslap bersih dan air sabun.

6. 1,4-dioxane

1,4-dioxane biasa ditemukan dalam produk perawatan bayi yang menghasilkan busa, misalnya busa mandi, shampoo, dan sabun. 1,4-dioxane adalah produk sampingan kimia, terbentuk dari reaksi bahan-bahan kimia umum saat dicampur bersamaan, sehingga Anda tidak akan melihat senyawa kimia ini tercantum pada label produk. Senyawa ini dicurigai sebagai agen karsinogen, dan juga terkait dengan keracunan organ, alergi kulit, dan cacat lahir.

Tanpa pelabelan, akan sulit mengetahui pasti apakah produk pilihan Anda mengandung 1,4-dioxane atau tidak — membuatnya lebih sulit bagi pembeli untuk menghindarinya. Untuk berjaga-jaga, hindari produk perawatan bayi yang mencantumkan sodium laureth sulfate, polietilen glikol (PEG) dan bahan kimia yang terdaftar sebagai xynol, ceteareth, oleth, atau bahan kimia lainnya yang mengandung unsur “eth” dan akhiran “-xynol”.

7. Mineral oil

Baby oil pada dasarnya terbuat dari minyak mineral yang dicampur dengan parfum, sebuah kombinasi buruk. Minyak mineral adalah produk sampingan murah dari pengolahan minyak bumi (untuk membuat bensin) dan bertindak sebagai pembungkus transparan pada kulit, mengganggu penghalang kekebalan alami kulit dan menghambat kemampuan kulit untuk melepaskan racun dan membantu mengurangi kehilangan air dari kulit — kulit menua prematur ketika sel-sel kulit menderita minim kelembaban.

Mengoleskan minyak mineral pada kulit berulang kali dapat menyebabkan berbagai efek hormonal negatif, termasuk disfungsi ovarium, endometriosis, keguguran, dan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Minyak mineral mungkin dapat menyebabkan kekurangan vitamin pada bayi karena mineral terserap ke dalam kulit, diproses oleh hati dan kemudian mengikat nutrisi sehingga penyerapannya akan tersumbat.

Minyak mineral sudah lama digunakan sebagai bahan umum dalam lotion bayi, krim, salep, dan kosmetik dewasa. Pilih minyak alami dan bergizi seperti minyak zaitun, kelapa, atau almond manis untuk memijat kulit bayi Anda.

8. Materi flame-retardant

Materi flame-retardant adalah zat kimiawi selain air yang dapat mengurangi risiko produk untuk tersulut api dan terbakar atau menghambat proses pembakaran.

Suatu jenis flame-retardant yang disebut bifenil difenil eter (PBDE) adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan. Beberapa boks bayi dan keranjang bayi di AS dinyatakan positif klorin, fasilitator untuk fire-retardant yang terdiklorinasi. Bahkan, paparan dosis kecil pada titik-titik kritis dalam tumbuh kembang anak dapat merusak sistem reproduksinya di masa depan dan mempengaruhi keterampilan motorik, belajar, memori, dan pendengarannya.

Flame retardant terdapat hampir di sebagian besar furnitur berlapis, termasuk sofa, bantal, kasur, dan padding karpet. Karena bahan kimia ini tidak terikat busa, BPDE dapat dilepaskan dengan mudah sebagai debu seiring furnitur menua. PBDE yang paling mungkin ditemukan dalam produk busa poliuretan yang diproduksi sebelum tahun 2005. PBDE juga hadir di beberapa elektronik, meskipun agen penghambat pembakaran ini tidak lagi digunakan sejak tahun 2014.

Untuk membantu bayi tidur lebih aman dan nyaman, pilih produk berlabel bebas dari flame-retardants kimiawi. Buang barang-barang yang tua dan lapuk seperti kursi mobil dan bantalan kasur yang busanya bocor keluar dari kain pelindung. Jangan biarkan bayi dan balita memasukkan remote atau ponsel ke dalam mulut mereka. Juga, ganti furnitur dan bantal jika busa sudah kumal dan tua atau jika kain robek tidak bisa diperbaiki kembali.

9. Vinyl klorida

Vinyl klorida mudah ditemukan dalam mainan mandi anak. Tak banyak yang tahu bahwa senyawa kimia ini adalah agen penyebab kanker yang telah terbukti mencelakai banyak pekerja pabrik dan lingkungan sekitar pabrik, dilansir dari Woman’s Day. Vinyl klorida juga dapat mengandung phtalate, senyawa kimia berbahaya yang dapat menggangu keseimbangan hormon endorfin, yang ditambahkan ke dalam plastik untuk membuat mainan bertekstur lembut dan liat.

10. Timbal dan logam berat lainnya

Keracunan timbal dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, kerusakan ginjal, dan proses tumbuh kembang anak yang tertunda. Timbal adalah bahan aditif umum dalam cat sebelum tahun 1978, sampai hukum federal AS melarang penggunaannya dalam cat rumah tangga. Pada saat yang sama, penggunaan timbal dilarang dalam produk perawatan bayi dan anak-anak. Timbal masih dapat ditemukan di rumah-rumah tua dan dalam beberapa mainan, perhiasan, dan bahkan permen impor.

Jika Anda tinggal di sebuah rumah yang dibangun sebelum 1978, pastikan semua cat terlapis dalam kondisi baik, dan sering-sering mengepel lantai dan lap permukaan dengan kain lembab. Jika Anda memiliki rumah yang berusia lebih tua, gunakan kontraktor bersertifikat yang bebas penggunaan timbal saat merenovasi dan “evakuasi” sementara renovasi berlangsung. Hindari juga mainan logam atau besi yang dicat, yang dibuat sebelum 1978. Hindari pula mainan atau perhiasan anak-anak warisan atau impor, karena banyak negara yang tidak melarang penggunaan timbal dalam mainan. Hindari pula produk yang mengandung arsenik, merkuri, krom, dan seng.

11. Triklosan

Apa pun yang dicap sebagai ‘antibakteri’ mungkin mengandung triclosan, agen pengganggu endokrin dan karsinogenik, yang juga berbahaya bagi lingkungan. Meskipun masuk akal untuk ingin menjaga bayi Anda jauh-jauh dari bakteri, ini adalah pendekatan yang salah untuk Anda gunakan. Dengan membesarkan bayi dalam lingkungan terlalu steril, kita menghambat kemampuan tubuh bayi untuk menciptakan sistem ketahanan dan kekebalan alami, meningkatkan kemungkinan alergi, dan membuat perawatan antibakteri kurang efektif ketika kita benar-benar membutuhkan agen tersebut untuk bekerja. Lagipula, bayi cenderung senang memasukkan tangan mereka ke dalam mulut, dan semua yang Anda oleskan di tangan bayi Anda juga akan masuk ke dalam tubuh.

Hindari penggunaan semua sabun dan produk pembersih antibakteri. Sebenarnya, air dan sabun biasa bekerja lebih baik untuk menyingkirkan kuman.

12. Benzophenon

Turunan dari benzophenon, seperti oxybenzone, sulisobenzone, sulisobenzone natrium, benzophenon-2 (BP2), dan oxybenzone (benzofenon-3 atau BP3) adalah bahan umum dalam tabir surya. Benzophenon adalah senyawa kimia bioakumulatif yang persisten dan beracun. Zat kimia ini terkait dengan kanker, gangguan endokrin, toksisitas sistem organ, iritasi kulit, dan masalah perkembangan. Benzophenon juga dapat mempercepat perkembangan tumor dan lesi kulit.

Benzophenon dan turunannya biasa ditemukan pada produk tabir surya bayi. Pilih tabir surya yang mengandalkan non-nanoized zinc oxide atau titanium dioxide.

Produk perawatan bayi yang bersertifikasi “organik” adalah pilihan terbaik untuk Anda dan bayi Anda, walaupun sedikit lebih sulit untuk ditemukan. Bayi Anda mungkin tidak memiliki bau bedak bayi yang khas, tapi kesehatannya akan lebih terlindungi dalam jangka panjang, dan itulah yang terpenting.

BAHAN/ZAT PEWARNA YANG BOLEH DI PERGUNAKAN

 

BAHAN/ZAT PEWARNA YANG DILARANG UNTUK DI PERGUNAKAN MENURUT PERMENKES RI

Selain yang disebut di atas, khusus untuk bahan pewarna yang dilarang digunakan pada obat dan makanan ditetapkan dengan Permenkes RI No. 239/Menkes/Per/V/1985 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Zat warna tersebut adalah : Auramine, Alkanet, Butter Yellow, Black 7984, Burn Umber, Chrysoidine, Crysoine S, Citrus Red No 2, Chocolate Brown FB, Fast Red E, Fast Yellow AB, Guinea Green B, Indranthrene Blue RS, Magenta, Metanil Yellow, Oil Orange SS, Oil Orange XO, Oil Yellow AB, Oil Yellow OB, Orange G, Orange GGN, Orange RN, Orchil/Orcein, Ponceau 3R, Ponceau SX, Ponceau 6R, Rhodamine B, Sudan I, Scarlet GN, dan Violet 6B. Peraturan ini kemudian direvisi dengan Keputusan Dirjen POM No. 00386/C/SK/II/1990 tentang perubahan lampiran Permenkes RI No. 239/Menkes/Per/V/1985, pada lampiran II ditetapkan zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya dalam obat, makanan dan kosmetika yaitu Jingga K1, Merah K3, Merah K4, Merah K10, dan Merah K11.

NOMOR : 239/Men.Kes/Per/V/85

TENTANG ZAT WARNA TERTENTU YANG DINYATAKAN SEBAGAI BAHAN BERBAHAYA

 

NO

NAMA

NOMOR INDEKS

  

WARNA (C. 1. No.)

1.

Auramine (C. I. Basic Yellow 2)

41000

2.

Alkanet

75520

3.

Butter Yellow (C. I. Solvent Yellow 2)

11020

4.

Black 7984 (Food Vlack 2)

27755

5.

Burn Unber (Pigment Brown 7)

77491

6.

Chrysoidine (C. I. Basic Orange 2)

11270

7.

Chrysoine S (C. I. Food Yellow 8)

14270

8.

Citrus Red No. 2

12156

9.

Chocolate Brown FB (Food Brown 2)

10.

Fast Red E (C. I. Food Red 4)

16045

11.

Fast Yellow AB (C. I. Food Yellow 2)

13015

12.

Guinea Green B (C. I. Acid Green No. 3)

42085

13.

Indanthrene Blue RS (C. I. Food Blue

69800

14.

Magenta (C. I. Basic Violet 14)

42510

15.

Metanil Yellow (Ext. D&C Yellow No. 1)

13065

16.

Oil Orange SS (C. I. Solvent Orange 2)

12100

17.

Oil Orange XO (C. I. Solvent Orange 7)

12140

18.

Oil Yellow AB (C. I. Solvent Yellow 5)

11380

19.

Oil Yellow OB (C. I. Solvent Yellow 6)

11390

20.

Orange G (C. I. Food Orange 4)

16230

21.

Orange GGN (C. I. Food Orange 2)

15980

22.

Orange RN (Food Orange 1)

15970

23.

Orchid and Orcein

24.

Ponceau 3R (Acid Red 6)

16155

25.

Ponceau SX (C. I. Food Red 1)

14700

26.

Ponceau 6R (C. I. Food Red 8)

16290

27.

Rhodamin B (C. I. Food Red 15)

45170

28.

Sudan I (C. I. Solvent Yellow 14)

12055

29.

Scarlet GN (Food Red 2)

14815

30.

Violet 6 B

42640

   

 

 

BAHAN/ZAT PENGAWET  YANG BOLEH DI PERGUNAKAN

 

 

BAHAN/ZAT PENGAWET YANG DILARANG UNTUK DI PERGUNAKAN

 

 

 

 

 

KELOMPOK 11 PREPARAT PERAWATAN WAJAH

Nama Kelompok :

Barito Fernando 14330149

Liza Cahyani 15330008

Dewi Rizki Astuti 15330118

Aryati Mutmainnah 15330121