Kali ini kita akan membahas tentang Face Toner yang kita buat dari bahan ekstrak pepaya. Yap, kalian semua pasti sudah familiar dengan Face Toner dong ya ? Di sini kita telah menyebar questioner kepada 10 responden yang rentang umurnya sekitar 20-25 tahun. Dari 10 responden semuanya mengetahui manfaat Face Toner, namun tidak semua dari responden menggunakan face toner ke dalam daily skin care mereka. Yukk, kita bahas lebih mendalam tentang Face Toner.
Proses
penuaan yang terjadi pada kulit (skin aging ) merupakan proses siklus
alami yang dapat terjadi pada setiap individu tanpa terkecuali. Proses tersebut
menjadikan wajah kita tampak lebih tua dari umur yang sebenarnya. Penurunan
elastin dan kolagen menjadikan kekenyalan kulit, terutama di daerah mata, dagu
dan mulut semakin menurun.
Namun,
kulit di sekitar mata adalah area yang sangat sensitif. Lingkaran gelap di
bawah mata, garis-garis halus serta kerutan di sekitar mata adalah masalah yang
sering timbul di area ini. Karena area tersebut merupakan area sensitif maka
merawat kesehatan kulit sekitar mata juga bukan sesuatu yang mudah. Preparat
mata dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan ini, salah satunya adalah eye
cream.
Dibuat dalam bentuk sediaan
krim untuk mendapatkan efek
emolien atau pelembut jaringan dari krim
tersebut pada permukaan kulit. Karena emulsi yang dipakai
pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a ( minyak dalam air
) atau emulsi a/m ( air dalam minyak ). Pada kulit yang tidak
luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena
kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih
mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak
juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak
mudah hilang bila kena air.
Perawatan Kulit
Mata
Mata merupakan salah satu bagian
tubuh yang paling penting, usahakanlah untuk merawatnya sampai pada tingkat
yang maksimal. Mata yang bersinar akan lebih mudah dan lebih cepat memancarkan
perasaan kita dari pada ungkapan kata. Mata dapat dibuat lebih sehat dan lebih
bagus kalau dirawat secara baik. Mata yang sehat dan hidup, tidak hanya menarik
dan menambah sinar yang memancar, pada muka atau wajah tetapi juga seluruh
perwujudan penampilan diri. Mata bekerja setiap hari, bahkan hingga malam jika
tugas kerja harus diselesaikan. Tanpa sadar kita memaksa mata untuk bekerja
terus menerus dan kita nyaris tidak memperhatikan kesehatannya, karenanya kita
harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatannya. Mata dan daerah di sekitar
mata memerlukan perawatan khusus.
Pembersihan kulit di sekitar mata
dan bibir, memerlukan pembersih khusus, hal ini disebabkan karena kulit di
daerah itu sangat tipis dan sensitif. Dan setelah pembersihan, kulit wajah dibersihkan
lagi dengan air hangat menggunakan spons khusus atau waslap, kemudian wajah
dikeringkan. Secara umum teknik membersihkan wajah untuk semua jenis kulit
sama, yang berbeda adalah kosmetik yang digunakan. Membersihkan wajah dapat dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Bersihkan mata dengan pembersih
khusus untuk daerah seputar mata yang dikenal dengan nama eye make-up
remover. Jika tidak ada, gunakan minyak zaitun atau minyak bulus, karena
minyak tersebut selain dapat membersihkan juga mampu merawat kulit seputar
mata, menghindarkannya dari kerutan sebelum waktunya. Selain dibersihkan dan
dirawat setiap hari, daerah di seputar mata dapat juga dirawat secara khusus
dengan mengenakan masker mata. Masker mata biasanya berbentuk gel atau krim
bahkan kertas siap pakai yang mengandung kolagen.
Pembersihan pendahuluan, mencakup tindakan membersihkan alis, mata dan bibir dengan kosmetik eye make-up remover.
Membersihkan wajah dan leher dengan menggunakan cleanser berupa krim, gel, atau lotion sesuai dengan jenis kulit wajah.
Membersihkan
wajah dan leher dengan menggunakan sabun khusus untuk kulit wajah sesuai dengan
jenis kulit, seperti sabun madu.
Penggunaan eye
cream digunakan secara rutin untuk
melancarkan aliran darah di sekitar mata. Dengan begitu, pembuluh darah yang
membesar di bawah mata bisa dikurangi sehingga kantung mata pun berkurang.
selain itu, eye cream juga berfungsi untuk menekan pigmentasi. Ini membantu
mengurangi lingkar hitam di sekitar mata.
Eye
cream juga menyamarkan kerutan-kerutan halus di sekitar mata termasuk di kulit
bagian bawah. Sehingga bisa mengurangi kantung mata akibat kulit yang
mengeriput tersebut. Penggunaan eye cream disesuaikan dengan kandungan di
dalamnya. Eye cream ada yang mengandung sunblock dan ada yang tidak. Eye cream
yang mengandung sunblock dipakai pagi hari sebelum bepergian. Sedang eye cream
tanpa sunblock sesuai di gunakan malam hari sebelum tidur.
Tapi,
yang perlu diperhatikan, penggunaan eye cream untuk kulit sensitif harus
lebih berhati-hati karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Selain itu,
mengoleskan eye cream juga jangan terlalu dekat dengan mata. Bila terlalu dekat
dikhawatirkan akan mengenai mata sehingga menyebabkan iritasi mata yang
biasanya ditandai dengan mata merah, berair dan terkadang gatal. Untuk lebih
amannya, konsultasikan ke dokter terlebih dulu.
Eye
Cream Treatment
Krim mata memiliki fungsi yang tidak kalah penting dengan produk perawatan kulit lainnya. Hal ini dikarenakan kulit di sekitar mata yang lebih tipis dan sensitif sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga elastisitasnya. Sebelum memutuskan untuk memilih produk krim mata yang begitu beragam di pasaran, baiknya mengenali dahulu kekurangan apa yang ingin diperbaiki pada kulit mata baru kemudian memilih krim yang sesuai untuk mengatasinya
1.Kerutan dan Garis Halus
Hal utama yang memicu terjadinya kerutan dan garis halus adalah dehidrasi kulit, penuaan dini, penuaan biologis, merokok, serta terpaan sinar matahari yang berlebihan sehingga merusak jaringan kolagen dan elastin pada otot muka. Untuk mengatasinya, pilih krim mata yang mengandung vitamin A, C, dan E untuk menyamarkan kerutan serta mengencangkan jaringan kulit dengan meningkatkan produksi kolagen
2. Mata Sembab dan Kantung Mata
Hal ini dapat dipicu oleh penumpukan cairan atau gumpalan lemak di bawah mata akibat kelelahan, kurang tidur, perubahan hormonal, stres, lemak berlebih di bagian dalam kulit, alergi dan iritasi. Cara mengatasinya adalah menggunakan krim mata mengandung retinol dan vitamin C berbentuk gel yang bersifat mendinginkan agar kaliber pembuluh darah halus di kelopak mata bawah menjadi susut sehingga mengurangi produksi cairan di jaringan tersebut. Sebaiknya hindari pula konsumsi makanan berlemak dan yang mengandung garam berlebihan.
3. Lingkaran Hitam
Mungkin inilah permasalahan pada
kulit mata yang sering dialami oleh banyak orang. Penyebabnya adalah
elastisitas kulit yang menurun, faktor genetis (keturunan), kurang berolahraga
sehingga tubuh kekurangan oksigen, peredaran darah tidak lancar, kurang tidur,
polusi, stres, dan stamina tubuh yang menurun. Gunakan krim mata dengan
kandungan tabir surya serta vitamin K untuk mengatasi masalah pigmentasi dan
membantu menyamarkan lingkaran.
Komponen Sediaan Krim
Zat berkhasiat.
Sifat
fisika dan kimia dari bahan atau zat berkhasiat dapat menentukan cara pembuatan
dan tipe krim yang dapat dibuat, apakah krim tipe minyak dalam air atau tipe
air dalam minyak.
Minyak.
Salah
satu fase cair yang bersifat nonpolar
Air.
Salah
satu fase cair yang bersifat polar. Untuk pembuatan digunakan air yang telah dididihkan
dan segera digunakan setelah dingin.
Pengemulsi:
Umumnya
berupa surfaktan anion, kation atau nonion. Pemilihan surfaktan didasarkan atas
jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe minyak-air digunakan zat
pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat,
poliglikol, sabun. Untuk membuat krim tipe air-minyak digunakan zat pengemulsi
seperti lemak bulu domba, setil alkohol, stearil alkohol, setaseum dan emulgida.
Bahan
tambahan:
Untuk
sediaan semi solid agar peningkatan penetrasi pada kulit:
Zat
untuk memperbaiki konsistensi
Konsistensi sediaan topical diatur untuk
mendapatkan bioavabilitas yang maksimal, selain itu juga dimaksudkan untuk
mendapatkan formula yang “estetis” dan “acceptable”. Konsistensi yang disukai
umumnya adalah sediaan yang dioleskan, tidak meninggalkan bekas, tidak terlalu
melekat dan berlemak. Hal penting lain adalah mudah dikeluarkan dari tube.
Perbaikan konsistensi dapat dilakukan dengan mengatur komponen sediaan emulsi,
diperhatikan ratio perbandingan fasa. Untuk krim adalah jumlah konsentrat
campuran zat pengemulsi.
Zat
pengawet
Pengawet yang dimaksudkan adalah zat
yang ditambahkan dan dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas sediaan dengan
mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme. Karena pada sediaan krim
mengandung fase air dan lemak maka pada sediaan ini mudah ditumbuhi bakteri dan
jamur. Oleh karena itu perlu penambahan zat yang dapat mencegah pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Untuk pembuatan krim digunakan air yang telah
dididihkan dan segera digunakan setelah dingin. Zat pengawet yang digunakan
umumnya metil paraben 0.12 % sampai 0,18 % atau propil paraben 0,02% sampai
0,05 %.
Pendapar
Pendapar dimaksudkan untuk mempertahankan
pH sediaan untuk menjaga stabilitas sediaan. pH dipilih berdasarkan stabilitas
bahan aktif. Pemilihan pendapar harus diperhitungkan ketercampurannya dengan
bahan lainnya yang terdapat dalam sediaan, terutama pH efektif untuk pengawet. Perubahan
pH sediaan dapat terjadi karena: perubahan kimia zat aktif atau zat tambahan
dalam sediaan pada penyimpanan karena mungkin pengaruh pembawa atau lingkungan.
Kontaminasi logam pada proses produksi atau wadah (tube) seringkali merupakan
katalisator bagi pertumbuhan kimia dari bahan sediaan.
Pelembab
Pelembab atau humectan ditambahkan dalam
sediaan topical dimaksudkan untuk meningkatkan hidrasi kulit. Hidrasi pada
kulit menyebabkan jaringan menjadi lunak, mengembang dan tidak berkeriput
sehingga penetrasi zat akan lebih efektif. Contoh zat tambahan ini adalah:
gliserol, PEG, sorbitol.
Pengompleks
(sequestering)
Pengompleks adalah zat yang ditambahkan
dengan tujuan zat ini dapat membentuk kompleks dengan logam yang mungkin
terdapat dalam sediaan, timbul pada proses pembuatan atau pada penyimpanan
karena wadah yang kurang baik. Contoh: Sitrat, EDTA, dsb.
Antioksidan
Antioksidan dimaksudkan untuk mencegah
tejadinya ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tidak jenuh yang
sifatnya autooksidasi, antioksidan terbagi atas :
Anti oksidan sejati (anti oksigen). Kerjanya: mencegah oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas dan mencegah reaksi cincin. Contoh: tokoferol, alkil gallat, BHA, BHT.
Anti oksidan sebagai agen produksi. Zat-zat ini mempunyai potensial reduksi lebih tinggi sehingga lebih mudah teroksidasi dibandingkan zat lain yang kadang-kadang bekerja dengan cara bereaksi dengan radikal bebas. Contoh: garam Na dan K dari asam sulfit.
Anti oksidan sinergis. Yaitu senyawa yang bersifat membentuk kompleks dengan logam, karena adanya sedikit logam dapat merupakan katalisator reaksi oksidasi. Contoh: sitrat, tartrat, EDTA.
Peningkatan penitrasi
Zat tambahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah zat yang terpenetrasi agar dapat digunakan untuk tujuan pengobatan sistemik lewat dermal (kulit). Syarat-syaratnya:
Tidak mempunyai efek
farmakologi.
Tidak menyebabkan
iritasi alergi atau toksik.
Bekerja secara cepat
dengan efek terduga (dapat diramalkan).
Dapat dihilangkan dari
kulit secara normal.
Tidak mempengaruhi
cairan tubuh, elektrolit dan zat endogen lainnya.
Dapat bercampur secara
fisika dan kimia dengan banyak zat.
Dapat berfungsi sebagai
pelarut obat dengan baik.
Dapat menyebar pada
kulit.
Dapat dibuat sebagai
bentuk sediaan.
Tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa.
Pada umumnya senyawa peningkat penetrasi
akan meningkatkan permeabilitas kulit dengan mengurangi tahanan difusi stratum
corneum dengan cara merusaknya secara reversible. Contoh: dimetil sulfida
(DMSO), zat ini bersifat dipolar, aprotik dan dapat bercampur dengan air,
pelarut organik pada umumnya.
Zat
pengemulsi
Pemilihan zat pengemulsi harus
disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Sebagai zat
pengemulsi dapat digunakan emulgid, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol,
stearil alkohol, trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat,
polietilen glicol, sabun.
Metode Pembuatan Krim
Metode Pelelehan (fusion).
Zat khasiat maupun pembawa dilelehkan bersama-sama, setelah meleleh diaduk sampai dingin. Yang harus diperhatikan: kestabilan zat khasiat.
2. Metode Triturasi.
Zat
yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis, sisa basis ditambahkan
terakhir. Di sini dapat juga digunakan
bantuan zat organik untuk melarutkan zat khasiatnya. Pada skala industri dibuat
dalam skala batch yang cukup besar dan keberhasilan produksi sangat tergantung
dari tahap-tahap pembuatan dan proses pemindahan dari satu tahap pembuatan ke
tahap yang lain. Untuk menjaga stabilitas zat berkhasiat pada penyimpanan perlu
diperhatikan, antara lain:
Kontaminasi dengan
kotoran
Kondisi temperatur/suhu
Kemungkinan hilangnya
komponen yang mudah menguap.
Dasar – dasar
proses pembuatan sediaan semi solid (termasuk krim) dapat dibagi:
Reduksi ukuran
partikel, skrining partikel dan penyaringan. Bahan padat dalam suatu sediaan
diusahakan mempunyai ukuran yang homogen. Skrining partikel dimaksudkan untuk
menghilangkan partikel asing yang dapat terjadi akibat adanya partikel yang
terflokulasi dan aglomerisasi selama proses.
Pemanasan dan
pendinginan. Proses pemanasan diperlukan pada saat melarutkan bahan berkhasiat,
pencampuran bahan-bahan semisolid pada proses pembuatan emulsi. Pembuatan
sediaan semi solid dibutuhkan pemanasan, sehingga pada proses homogenisasi
bahan- bahan yang digunakan tidak membutuhkan penanganan yang sulit, kecuali
apabila didalam sediaan tersebut ada bahan-bahan yang termolabil.
Pencampuran. Pencampuran
terdiri tiga macam:
Pencampuran bahan
padat. Pada prinsipnya pencampuran bahan padat adalah menghancurkan aglomerat
yang terjadi menjadi partikel dengan ukuran yang serba sama.
Pencampuran untuk
larutan. Tujuan pencampuran larutan didasarkan pada dua tujuan yaitu: adanya transfer
panas dan homogenitas komponen sediaan.
Pencampuran semi
solida. Untuk pencampuran sediaan semi solid dapat digunakan alat pencampuran dengan
bentuk mixer planetary dan bentuk sigma blade. Alat dengan sigma blade dapat
membersihkan salep/krim yang menempel pada dinding wadah dan menjamin
homogenitas produk serta proses transfer panas lebih baik.
Penghalusan
dan Homogenisasi. Proses terakhir dari seluruh rangkaian pembuatan adalah
penghalusan dan homogenisasi produk semi solid yang telah tercampur dengan
baik.
Evaluasi
Pengamatan Organoleptis
Konsistensi
Tekstur
Warna
Uji Homogenitas
Jika
dioleskan pada sekeping objek glass lalu ditimpa dengan objek glass yang lain
harus menunjukkan susunan yang homogen.
Uji Tipe Cream
Dye Solubility Test
Drop Diluent Test
Conductivity Test
Pengukuran pH
Pengamatan
sediaan dengan pH meter, harus menunjukkan pH yang sesuai dengan pH fisiologis
kulit yaitu antara 4,5 – 6,5.
Kristal
atau serbuk putih atau kuning ; Emulsifier
Cetyl alcohol
–
–
2
–
3
Granul; Surfaktan, emulsifier
Gliceryl monostearate
–
–
2
–
–
Pelembab
Oriza sativa (seed) oil
–
–
2
–
–
Emolien, Pelembab
Ethylhexyl olivate
–
–
8
–
–
Pengonrol minyak, meningkatkan elstisitas kulit
Adansonia digitata seed oil
–
–
2
–
–
Antioksidan
Dimethicone
–
–
0,5
–
–
Pelembab
BHA
–
–
0,05
–
–
Antioksidan
Tocopheryl acetate
–
–
0,5
–
–
Preservative, antioksidan
Resveratrol
–
–
0,0002
–
–
Antioksidan
Glycerin
–
–
5
5
4
larutan bening tidak berwarna ; Solvent,
moisturizer
EDTA
–
–
0,05
–
–
Emulsifying agent
Hyaluronic acid
–
–
3
–
–
Pelembab
Perfume
–
–
0,12
–
–
Pengaroma
Panthenol
–
–
0,5
–
–
Pelembab
TEA
–
–
–
–
1
cairan bening tidak berwarna sampai kuning
pucat
; agen pengemulsi
Methyl paraben
–
–
–
–
0,5
kristal putih, tidak berbau; Preservative,
pengawet
Oleum Menthae Pipertae
–
–
–
–
0,025
Persevative, pengaroma
Vit C
–
–
–
–
1
Preservative, antioksidan
Vit E
–
–
–
–
1
Preservative, antioksidan
Cocoamidopropyl betaine
–
–
–
3
–
Surfaktan
Karakteristik
Bahan Nutri-E
Eye Cream
Komposisi :
Fase minyak :
Cetyl alcohol 3.0 %
Fase air :
Glycerol 4.0 %
Surfaktan/emulgator : Asam
stearat 1.50 %
Tambahan
Antioksidan : Vitamin E 1.0 %, Vitamin C 1.0 %
Anti mikroba : Metyl
paraben 0.5 %
Pelembab : Propilen glikol 10 %
Pewangi : Oleum
Menthae Pip 0.025 %
Pelindung : Triethanolamine 1.0 %
Pelembut :
Olive Oil 9.0
Metode
Pembuatan Nutri-E Eye
Cream
Fase air yaitu TEA,
Nipagin, Aqua dest
Fase minyak yaitu
Cetyl alcohol, Propilenglikol, Asam Stearat, Gliserin, Olive oil
Leburkan bersamaan pada suhu
60-700C dengan cawan yang berbeda.
Campurkan kedua
fase dalam satu wadah, gerus sampai homogen dan menjadi basis cream.
Tambahkan bahan
tambahan (Vitamin E dan C) sampai homogen kemudian tambahkan pewangi sesuai
kebutuhan.
Lakukan evaluasi.
Masukkan dalam
wadah, beri kemasan.
Evaluasi Nutri-E Eye Cream
Uji mikrobiologi
Angka lempeng
Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM tidak boleh lebih dari 5×102 koloni per ml.
Mikroba pathogen
Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM mikroba patogen (Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans) harus negatif.
2. Uji isi minimum
Organoleptis
Dilakukan secara visual dengan menggunakan panca indera,
yang meliputi warna, bau dan bentuk sediaan.
Homogenitas
Pada
pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat apakah kadar atau ukuran partikel
zat aktif sama di seluruh bagian krim. Untuk zat aktif yang larut dalam fase
internalnya dilihat apakah ukuran partikel minyak sama di seluruh bagian krim.
Uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan alat metalograf. Adapun caranya adalah sebagai
berikut :
Sejumlah
krim yang akan diamati dioleskan pada kaca objek yang bersih dan kering
sehingga membentuk suatu lapisan yang tipis, kemuian ditutup dengan kaca preparat
(cover glass).
Preparat
krim diletakkan pada tempat yang tersedia pada metalograf.
Pengamatan dilakukan dengan pembesaran 400 kali. Krim dinyatakan homogen apabila krim mempunyai fase dalam yang tampak rata dan tidak menggumpal.
3. Uji viskositas
Secara umum
kenaikan viskositas akan meningkatkan stabilitas sediaan. Walaupun viskositas
merupakan kriteria penampilan pokok, penggunaannya untuk pengkajian shelf-life
tidak berkenaan dengan harga viskositas absolut, tetapi dengan perubahan dalam
viskositas selama penyimpanan. Pada saat menguji viskositas dapat diketahui
kecenderungan atau kemajuan terjadinya creaming
dan breaking.
Test Creaming (Arah Pembentukan
Krim)
Sedimentasi dari tetesan-tetesan terdispersi berdasarkan densitas dari fase internal dan fase eksternal akan terjadi creaming. Jika densitas relative dari kedua fase diketahui, pembentukan arah krim dari fase dispers dapat menunjukkan tipe emulsi yang ada. Pada sebagian besar system farmasetik, densitas fase minyak atau lemak kurang dibandingkan fase air; sehingga, jika terjadi krim pada bagian atas, maka emulsi tersebut adalah tipe m/a, jika emulsi krim terjadi pada bagian bawah, maka emulsi tersebut merupakan tipe a/m.
4. Uji pH
Krim sebaiknya
memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang
terlalu basa dapat menyebabkan kulit bersisik, sedangkan pH yang terlalu asam
dapat menyebabkan iritasi kulit.
Untuk membantu kulit mempertahankan pH, beberapa sediaan topikal disesuaikan dengan pH kulit. pH krim dapat dengan mudah diketahui dengan menggunakan pH meter (dengan metode standar) atau dengan ”test Paper” (kertas indikator).
5. Uji pemisahan Fase
Becher
menyatakan bahwa sentrifugasi pada 3750 rpm dalam suatu radius sentrifugasi 10
cm untuk waktu 5 jam setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira satu tahun,
sedangkan hukum stokes menunjukkan bahwa pembentukkan krim merupakan suatu
fungsi gravitasi dan karenanya kenaikan dalam garvitasi mempercepat pemisahan.
Dilakukan
dengan menggunakan alat sentrifugator, yaitu dengan cara sebagai berikut :
Sejumlah krim dimasukkan kedalam tabung sentifus berukuran 10 cm dan ukur tingi krim tersebut sebelum disentrifuse.
Tabung sentrifuse yang berisi krim dimasukkan kedalam sentrifusgator 5.500 rpm selama 15 menit.
Setelah 15 menit, tinggi diukur kembali setelah disentrifuse. Tinggi krim awal dengan krim akhir dibandingkan.
6. Uji penentuan tipe emulsi
Terdapat sejumlah cara penentuan tipe emulsi, yaitu dengan metode warna, metode pengenceran, metode pencucian, percobaan cincin dan pengukuran daya hantar.
Penentuan tipe emulsi dilakukan terhadap setiap formula selama 6 minggu, dengan pengamatan sebanyak 7 kali (selang waktu 1 minggu). Pengujian dilakukan dengan cara mencampur krim dengan beberapa tetes larutan bahan pewarna larut air (Metilen biru) dan bahan pewarna larut lemak (Sudan III) di atas kaca objek. Amati dengan mikroskop. Hasilnya :
Emulsi minyak dalam air
Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam)
tidak berwarna, sedangkan dasar emulsi (fase luar) berwarna biru. Atau pada
penambahan Sudan III, tetesan cairan (Fase dalam) berwarna merah, sedangkan
fase luarnya tidak berwarna.
Emulsi
air dalam minyak
Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam) berwarna biru, sedangkan dasar emulsi (fase luar) tidak berwarna. Atau paa penambahan Sudan III, tetesan cairan (fase dalam) tidak berwarna, sedangkan fase luarnya berwarna merah.
7. Uji stabilitas ( FI edisi IV )
Krim yang beredar tersebut
stabil dalam jangka waktu yang lama yang disimpan dalam suhu kamar.
Menentukan umur simpan dari
suatu sediaan cream. Tipe pereaksi penguraian kosmetik:
Reaksi hidrolisis : Reaksi penguraian struktur kimia zat dengan adanya air/pelarut.
Reaksi Oksidasi : Penguraian karena interaksi cream dengan oksigen atau terbentuknya radikal-radikal bebas.
Reaksi isomerisasi : Penguraian cream yang terbentuknya isomer yang mungkin tidak berkhasiat/toksis.
Reaksi fotolisis : Penguraian cream oleh cahaya.
Reaksi polimerisasi : Proses bergabungnya dua atau lebih molekul cream menjadi struktur yang lebih rumit
8. Uji Pacth Test
Digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan dan untuk mendiagnosis penyakit kulit.
Bahan allergen yang akan diperiksa (cair) diletakan pada filter paper disc, lalu kertas patch tester ini diaplikasikan ke kulit dengan plester adhesive.
Patch test umumnya dilakukan dikulit belakang tubuh. Tester dibiarkan pada tempat tersebut selama 48 jam setelah itu diangkat dan tempat yang ditest diberitanda.
Hasilnya dinilai 15 dan 30 menit setelah pengangkatan, kemudian diulangi setelah 24 jam dan hasil terakhir adalah kesimpulan dari test.
Umumnya dilakukan jika kulit bebas dermatitis setelah paling sedikit 4 minggu.
Bahan yang akan ditest dicairkan ketingkat yang tidak menimbulkan reaksi pada orang yang tidak sensitif. Konsentrasi yang lebih besar menyebabkan iritasi hebat. Sedangkan konsentrasi yang terlalu kecil menimbulkan respon negatif.
Pada prakteknya konsentrasi bahan yang akan ditest < 10%, kecuali balsam peru 25 %, neomycin 20%, wool alcohol 30 %, lanolin 100 %.
Pelarut yang digunakan tidak boleh mengiritasi kulit seperti air, etil alcohol, amil alcohol dll.
Karesteristik Nutri-E Eye Cream
Cream mata yang lembut dan
aman untuk digunakan pada kulit halus sensitif sekitar area mata.
Kaya akan pelembab yang
bekerja untuk membantu mengurangi kerutan dan garis halus di sekitar kulit mata
yang menjadi salah satu tanda penuaan.
Mengandung Vitamin C dan E
yang membantu menguatkan dan mengencangkan permukaan kulit di sekitar mata dan Ekstrak
Mint yang menyegarkan.
Olive Oil dan Ekstrak Sun
Flower memberikan kelembaban dan mencukupi kebutuhan vitamin yang di perlukan
kulit di sekitar mata.
Hasilnya mata terlihat lebih
cerah dan awet muda.
Keunggulan
Nutri-E Eye Cream
Vitamin E pada Nutri-E
eye cream dapat membantu menjaga kulit halus dan lembut, menawarkan
perlindungan kepada warna kulit halus paling efektif bila dikombinasikan dengan
antioksidan lainnya, seperti vitamin C untuk menghilangkan lingkaran mata
gelap, keriput, dan garis-garis halus. Dan dapat memberikan kemampuan kulit untuk
memperbaiki dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan membangun kembali kolagen
dan melawan radikal bebas.
Kekurangan Nutri-E
Eye Cream
Mudah teroksidasi, maka perlu
penambahan pengoksidan untuk membuat sediaan tetap dalam keadaan baik dan bahan
pengawet untuk melindungi sediaan dari pertumbuhan mikroorganisme.
Kemasan kurang nyaman karena perlu membuka
tutup wadah dan mengoleskannya dengan tangan, bakteri dari luar mudah menempel
pada sediaan
DAFTAR PUSTAKA
Freitag F.M., Cestari T.F.What causes dark circles under the
eyes. Journal of Cosmetic Dermatology 2007; 6: 211-15.
Rebora A., et al. Periorbital Lesions. Clinical in Dermatology
2011; 29: 151-56.
Adams, Robert M., et al. A five-year study of cosmetic
reactions. Journal of the American Academy of Dermatology 1985; 13(6)
:1062-69.
Gendler C. Treatment of Periorbital Hyperpigmentation.
Aesthetic Surgery Journal 2005; 25: 618-24.
Naveed A.,Shoaib H..Glycyrrhiza glabra extract cream:
Effects on skin pigment “Melanin”. Proceedingsof International Conference of
Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 2011.
Amer M.,Metwalli M. Topical Liquiritin improves Melasma. Int
J Dermatol 2000 ;39(4):299-301.
Neyra O.et al. Glabrene and isoliquiritigenin as tyrosinase
inhibitors from licorice roots. J Agri Food Chem. 2003 ; 51 (5): 1201-07.
Fu B. et al. Isolation and identification of flavonoids in
licorice and a study of their inhibitory effects on tyrosinase. J agri Food
Chem Sep 2005; 53(19):7408-14.
The Ayurvedic Pharmacopeia of India 1st ed. Part
I-Vol I /III 2006.
T.E. Wallis. Text book of Pharmacognosy, 5th ed;
B.S. Publisher & Distributors: Delhi 1985.
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai ( Depkes RI, 1995)
Krim merupakan suatu sistem emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua fase yang tidak saling bercampur. salah satu bersifat polar (air)dan fase yang lainnya bersifat non – polar (minyak). krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu emulsi dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w atau m/a). (Ansel, H.C., 1989)
oil free maksudnya adalah bebas dari komposisi minyak yang dapat menambah keadaan minyak di kulit. Biasanya produk dibuat dengan bahan dasar air yang lebih nyaman di kulit berminyak.
Oil controlled Gel / Cream merupakan krim tidak berminyak yang cepat terserap dalam kulit dan secara nyata mengurangi tampilan kilau karena minyak berlebih dan membuat kulit terasa lebih seimbang, tidak berminyak dan tampilan kulit menjadi lebih sehat, halus, dan segar.
susunan Formula (untuk 1 formula )
Stearic acid = 4,5 g
KOH = 0,12 g
Prophyl Paraben = 0,006 g
Methyl Paraben = 0,0054 g
BHT = 0,015 g
Lanolin = 3 g
Gliserin = 2,4 g
Triticumvulgare (Wheat starch) = 1,5 g
Perfume = q.s
water = 10,628 ml
Rancangan cara pembuatan
timbang BHT 0,015 g lelehkan dalam water bath (1)
timbang lanolin 3 g lelehkan dalam water bath (2)
campur 1 dan 2 ad homogen (3)
timbang asam stearat 4,5 g
masukkan (4) dan (3) aduk ad homogen tetap dalam kondisi panas (700 celcius)
timbang triticum vulgarae 1,5 g larutkan dalam 5 ml EtOH (5)
timbang gliserin 2,4 g masukkan ke (5) tetap dalam kondisi panas
timbang nipasol 0,006 g larutkan dalam 0,022 ml EtOH (6)
timbang nipagin 0,054 g larutkan dalam 0,54 ml EtOH (7)
campur (5),(6), (7) ad homogen (8)
campur (3) dan (8) ad homogen (9) aduk terus hingga suhu menurun
cek pH 5,5 – 6,5
timbang KOH 0,4 g ad etanol 0,36 ml ad homogen (10)
Indonesia adalah
negara yang beriklim tropis dengan terik sinar matahari yang cukup besar karena
terletakdi tengah garis katulistiwa. Halini berpotensi menyebabkan bibir
kering, pecah-pecahbahkan penyakit actinic
chelitis. Untuk memperbaiki kondisi bibir tersebut, diperlukan sediaan
kosmetik lip balm yang dapat merawat
bibir. Lip balm tidak hanya berfungsi
sebagai lip moisturizer yangmemberi kelembaban pada bibir, namun lip balm juga
berfungsi memberikan lapisanocclusive
sebagai perlindungan.
Kecantikan merupakan
suatu hal yang sangat penting
bagi seorang
perempuan.
Kebanyakan
perempuan
selalu menggunakan
make up sebelum mereka
memulaiaktivitasdisetiapharinya,bahkantidaksedikitdarimereka
menggunakanmakeupwalaupunhanya
untukaktivitaskecilatautidakterlalu
penting sepertimahasiswi,setiapmerekahendakkeluar rumah tak lupa mereka selalumenggunakanmake
upagar terlihatcantikdenganraut
wajahyang berbinar–binar.
Lip
balmatausalep bibiradalahlilin substansi
dioleskan padabibirdarimulut.Tujuannya untukmelembabkan bibiragartidakmudah keringdan
pecah-pecah.Biasanyalip balm digunakan untuk bibiryangmembutuhkan
proteksi, umpamanya pada
keadaan kelembaban udarayang rendah ataukarena suhuyang
terlaludingin,untukmencegah penguapan airdan sel-selepitelmukosabibir.
Lip balmsering mengandung
beeswax atau lilin
karnauba,kapurbarus,setilalkohol, lanolin,parafin,petrolatum,dan
bahan-bahan
lainnya.Lipbalmmerupakan
sediaan
kosmetik yangdibuatdengan basisyang
samadengan
basislipstik,namun
tanpawarna,sehingga terlihattransparan.
Kosmetik lip balm banyak
diminati oleh
masyarakat terutama kaum wanita. Pembuatan kosmetik
lip
balm dapat dibuat sendiri
menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Produkkosmetiklip
balmperludiperhitungkandalammenyusunpolamenu sehari-haribagikaumperempuanyang selalumenggunakankosmetiklipbalm
untukberaktivitasdenganmemperhatikankesehatanbibir indahnya.Olehkarena itu
pembuatan kosmetika lip balm menjadisebuahhalyang
cukupmenjanjikan. Selainitu tingginyahargabeberapajeniskosmetiklipbalm
menjadipeluang/prospekusaha yang baik.
Kosmetiklipbalmyangbanyakmengandungzatberbahayayang berujung pada kerusakankulitsertadapatmengakibatkankanker kulitdanbahkandapat menyebabkan kematian, maka dari itu pembuatan lip balm sendiri lebih memiliki manfaat yang lebih aman untuk kesehatan bibir.Faktor lain yang menjadikan usaha kosmetik lip balm adalah mudah dalampembuatanya. Denganteknologidan peralatanyang sederhana,serta tidakdiperlukannyaketerampilan khusus,siapapundapat melakukan pembuaanmenjadikosmetik lip balmalamiyang memperindah warnabibir dan tanpaefek samping.
Tujuan Percobaan
Menciptakan kosmetik baru, yaitu lipbalm yang sehat untuk digunakan berakivitas sehari–hari.
Melaksanakan metode pelaksanaan produksi
mengetahui dan menerapkan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru kepada masyarakat
Manfaat Percobaan :
Dapat menjadikan program kreativitas mahasiswa sebagai salah satu alternatif pengembangan keterampilan mahasiswa serta sebagai sarana untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan mahasiswa.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Struktur Fisiologi Bibir
Lapisan terluar darikulit adalah epidermis dan
lapisan ini mempunyai pelindung yang disebut dengan stratum corneum. Dibawah lapisan epidermis ini terdapat dermis.
Seperti bagian lain pada kulit, bibir memiliki
tiga lapisan tersebut, perbedaannya adalah lapisan stratum corneum pada bibir lebih tipis dari lapisan kulit lain pada
tubuh. Bibir juga tidak mempunyai kelenjar minyak yang menjaga kulit tetap
lembab dan satu-satunya sumber pelembab bagi bibir adalah air liur. Hal ini
menyebabkan kulit bibir menjadi kering dan pecah-pecah.
Bibir mempunyai sedikit keratin dan kulit bibir
relatif lebih tipis dibandingkan laisan kulit pada umumnya. Bibir juga tidak
mempunyai pigmen melanin sehingga pembuluh darah kapiler dapat terlihat dan
menyebabkan bibir berwarna merah. (Mitsui, 1997)
Karena ketipisan lapisan jangat, lebih menonjolnya stratum germanativum, dan aliran darah
lebih banyak mengalir di daerah permukaan kulit bibir, maka bibir menunjukan sifat lebih peka dibandingkan dengan kulit lainnya. Karena
itu hendaknya berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan
pewarna bibir, terutama dalam hal memilih lemak, pigmen, dan zat pengawet yang
digunakan untuk maksud pembuatan sediaan itu. (Ditjen POM. 1985).
Kulit bibir
dapat mengalami kerusakan.Salah satunya adalah actinic chelitis yang merupakan kelainan degenerative kronis pada
bibir.Etiologi akibat terpapar cahaya matahari yang cukup lama.Gambaran klinis
pada tahap awal terlihat mild edema dan
erythema serta bersisik dan kering
pada vermillion border bibir
bawah.Pada lesi yang telah berkembang, epitel menjadi tipis dan halus dengan
area putih keabuan diikuti erythema.Cara
perawatan proteksi bibir terhadap cahaya matahari.
Beberapa metode
perawatan actinic chelitis adalah :
Cryosurgery dan electrosurgery.
Kelemahan dari metode ini adalah timbul rasa sakit dan nyeri, kerusakan
sel, dan pembentukan scar.
Carbon dioxide laser. Kelemahan dari metode ini adalah timbulnya scar.
Chemical peeling. Menggunakan 50% asam trikloroasetat. Penelitian
menunjukan keberhasilan dari metode ini kurang dari 30%. Selain itu timbul rasa
nyeri selama pengobatan. Peeling dan scrubber juga menyebabkan pembentukan
kembali sel kulit yang terkelupas.
Cara terbaik mencegah actinic chelitis adalah dengan menghindari paparan sinar matahari
terlalu lama dan menggunakan produk perawatan bibir yang mampu melindungi
kerusakan akibat cahaya matahari.
2.2 Kosmetik
Kosmetik
diambil dari kata dalam bahasa inggris, yaitu “cosmetic”.Kata “cosmetic” ini
berasal dari bahasa Yunani, “kosmetikos”,
yang berarti kecakapan dalam menghias, juga dari kata “kosmetn” yang berarti menata atau menghias.Dalam pengertiannya,
kosmetik adalah paduan beragam bahan yang siap digunakan pada bagian luar
badan, seperti kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar.Kosmetik dapat
juga digunakan pada gigi dan rongga mulut.Fungsinya untuk membersihkan, menambah
daya Tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit (Sari, 2011).
Tujuan
utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya Tarik melalui makeup
, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan
rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi, dan factor lingkungan yang
lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lbih menikmati dan
menghargai hidup (Kusantati, 2008).
Sub
bagian kosmetik medic bagian/SMF ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI/RSUPN Dr.
cipto mangunkusumo Jakarta, membagi kosmetik atas:
Kosmetik pemeliharaan dan perawatan, yang terdiri atas
: kosmetik pembersih (cleansing), kosmetik
pelembab (moisturizing), kosmetik
pelindung (protecting), dan kosmetik
penipis (thinning).
Kosmetik rias/dekoratif, yang terdiri atas kosmetik
rias kulit terutama wajah, kosmetik rias rambut, kosmetik rias kuku, kosmetik
rias bibir, dan kosmetik rias mata.
Kosmetik pewangi/parfum. Termasuk dalam golongan ini :
deodorant dan antiperspirant, after shave
lotion, dan parfum.
Dengan penggolongan yang sederhana ini,
setiap jenis kosmetik akan dapat dikenal kegunaannya dan akan menjadi acuan
bagi konsumen di dalam bidang kosmetologi. (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetika yang digunakan untuk perawatan
kulit harus berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, mempertahankan kondisi
kulit agar tetap baik dan mampu mencegah timbulnya kelainan kulit (Kustanti,
2008).
2.3 Lip balm
Lip balm adalah bahan dari lilin yang diaplikasika secara topical pada bibir
untuk mengurangi bibir kering. Cuaca kering, suhu dingin, dan angina mempunyai
efek kering pada kulit karena menghilangkan kelembapan kulit.Efek kekeringan
ini terutama terlihat pada bibir karena kulit bibir sangat tipis sehingga bibir
terlebih dahulu memperlihatkan tanda kekeringan. Bahan pelindung seperti
seperti waxes dan petroleum jelly mencegah hilangnya kelembapan.
Bahan tambahan lain seperti perasa, pewarna dan sunscreen masing-masing mempunyai keunggulan spesifik sehingga
dapat meningkatkan fungsi lip balm (Anonim,
2010).
Ada
dua jenis lip balm, berbentuk stik
padat seperti lipstick dan berupa krim dalam pot kecil. Fungsi dari lip balm adalah untuk melindungi bibir
dari kekeringan akibat sinar matahari dan menjaga kelembapannya. Lip balm melapisi permukaan bibir
sehingga mencegah bakteri dan kuman penyebab penyakit menempel pada bibir. Cara
memakai lip balm dengan cara
mengoleskan langsung lip balm stik
pada bibir dan menggunakan jari atau cotton
bud untuk lip balm krim dalam
pot. Oleskan dua atau tiga kali sehari. Sebagian orang menambahkan lip gloss di atas lip balm untuk menghindari kesan seperti lilin di pada bibir (Han,
2010).
Sebelum
memakai lipstick, sebaiknya bibir
diolesi dengan lip balm yang
berfungsi untuk melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah serta
terkelupas.Lip balm diperlukan agar lipstick tampak lebih menyartu
(Kusantati, 2008).
Komposisi lip
balm
Bahan baku kosmetika (lip balm) sangat bervariasi dan banyak jumlahnya. Untuk memenuhi
kebutuhan dasar produksi, ada beberapa bahan baku yang penting, yaitu :
Waxes
dan oils
Wax (malam) adalah bahan mirip material plastis yang dibuat
dari sarang lebah, terdiri atas :wax sejati
yang terdiri atas ester asam lemak bebas dan alcohol dengan berat molekul yang
tinggi, misalnya beeswax: wax ester
yang sebenarnya bukan wax asli karena
mengandung gliserida yaitu ester gliserol dan asam organic lainnya : wax mineral atau hidrokarbon: wax sintesis: wax substances yaitu hydrogenated
oils dan alcohol semacam asetil alcohol, dikenal sebagai lanette wax.
Pengawet
Kosmetika yang terdiri atas berbagai macam lemak dan
minyak merupakan bahan yang mudah ditumbuhi mikroorganisme bakteri, amuba, dan
jamur yang akan merusak bahan sehingga terjadi perubahan bau (tengik) dan
warna. Untuk menanggulangi hal ini, diperlukan zat pengawet (preservative). Bahan pengawet adalah
bahan pencegah dekomposisi preparat dengan cara menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
Antioksidan
Kosmetika juga mudah teroksidasi oleh udara sehingga
terjadi pemecahan bahan yang terkandung di dalamnya yang akan mengubah warna
dan bentuk kosmetika. Untuk mencegah hal tersebut, digunakan bahan antioksidan.
Bahan dasar kosmetika yang mudah teroksidasi adalah bahan yang berasal dari
lemak, misalnya : minyak mineral, minyak jagung, dan minyak kastor. Antioksidan
yang digunakan harus memenuhi syarat tidak berbau agar tidak mengganggu
wangi-wangi parfum dalam kosmetika, tidak berwarna, tidak toksik, dan tidak
berubah meskipun dsimpan lama.
Pewarna
Pewarna yang digunakan dalam kosmetika umumnya terdiri
atas 2 jenis, yaitu :
Pewarna
yang dapat larut dalam cairan (soluble),
air, alcohol atau minyak. Contoh warna kosmetik ialah pewarna asam (acyd dyes) yang merupakan golongan
terbesar pewarna pakaian, makanan dan kosmetik: solvent dyes yang larut dalam air atau alcohol: dan xanthene dyesyang biasa dipakai dalam lipstick.
Pewarna
yang tidak dapat larut dalam cairan (insoluble),
yang terdiri atas bahan organic dan inorganic, misalnya lakes dan besi oksida.
Tidak semua zat warna dapat digunakan untuk
kosmetika.Kulit di beberapa bagian tubuh sensitive terhadap warna tertentu
sehingga memerlukan warna khusus, seperti kulit sekitar mata, kulit sekitar
mulut, bibir dan kuku (Wasitaatmaja, 1997).
Parfum
Perlu perhatian khusus dalam dalam memilih parfum,
terutama harus dapat diterima konsumen dan bebas dari resiko iritasi.Parfum
yang dipilih harus mampu menutupi bau lemak dari basis dan tidak menyebabkan
iritasi bibir.
Surfaktan
Surfaktan kadang-kadang ditambahkan dalam pembuatan
sediaan pewarna bibir untuk memudahkan pembasahan dan disperse
partikel-partikel pigmen warna yang padat (Wilkinson and Moore, 1982).
Persyaratan
lip balm
Persyaratan
atau karakteristik yang diharapkan pada sediaan bibir yang berwarna adalah
sebagai berikut :
Harus
memiliki penampilan yang menarik, yaitu permukaan yang halus dari warna yang
seragam, bebas dari kerusakan seperti berlubang atau permukaan yang tidak halus
disebabkan oleh agregat warna atau Kristal.
Harus
tidak berbahaya, baik secara dermatologi maupun saat digunakan.
Harus
mudah digunakan, memberikan lapisan pada bibir tidak berlebihan berminyak dan
mempunyai warna yang stabil (Wilkinson and Moore, 1982)
Pembuatan
lip balm
Secara
umum metode pembuatan lip balm sama
dengan pembuatan lipstick yaitu
pencetakan hasil leburan menurut tahapan berikut ini :
Pelarutan
zat warna dalam fase minyak. Proses pelarutan ini bila perlu dapat dibantu
dengan pemanasan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Penyimpanan
komponen basis lemak dan lilin dengan teknik peleburan/pelelehan, penyaringan
(bila perlu), dan pengadukan. Komponen basis tersebut dapat dilelehkan
bersamaan dalam satu wadah, tetapi sebaiknya dipisah antara lilin dan lemak,
setelah keduanya melebur baru dicampur
Pendispersian
zat warna ke dalam campuran basis lemak dan lilin yang telah dilebur dnegan
pengadukan sampai homogeny, setelah suhu turun ditambahkan pengharum.
Pencetakan
lip balm. Setelah dicetak, lip balm akan segera membeku dan siap
untuk dikemas (Nowack, 1985).
BAB III
METODOLOGI
Sediaan lipbalm dibuat masing-masing menggunakan basis yaitu vaselin petroleum jelly. Selanjutnya dilakukan pengembangan formulasi sedian lip balm yaitu pada formulasi 1 menggunakan bahan aktif tocopheryl sebanyak 1 ml, orange essential oil, fragrance oil orange dengan tambahan zat pewarna kuning. Dan formulasi 2 yaitu dengan bahan aktif tocopheryl sebanyak 3 tetes, chamomail essential oil,fragrance oil honeydan zat pewarna merah.
Anti-iritasi, pelembab alami,
mengurangi peradangan, memberikan perlindungan kulit terhadap paparan sinar
matahari, antioksidan, antibakteri.
2,5 ml
3.
Tocopheryl
Antioksidan
3 tetes
4.
Oil honey
Zat pengaroma
Tetes
5.
Zat tambahan
lainnya
Zat pewarna
Tetes
Prosedur Kerja
Masukan basis lipbalm, Vaseline petroleum jelly 50 gramke dalam cawan penguap yang
berbeda.
Pada formula
1, tambahkan 1-2 tetes zat pewarna kuning, orange essential oil 2,5 ml,
tocopheryl 1 ml, dan fragrance oil orange
1-3 tetes ke dalam cawan penguap, lalu dihomogenkan.
Setelah semua bahan homogen. letakan diatas waterbath, tunggu hingga semua basis
meleleh sempurna, kemudian turunkan dari waterbath.
Segera
tuangkan lipbalm cair ke dalam wadah. Kemudian biarkan hingga dingin dan
memadat pada suhu ruangan
Pada formula
2, tambahkan 1-2 tetes zat pewarna merah, chamomile
essential oil 2,5 ml, tocopheryl 3 tetes, dan fragrance oil honey 1-3 tetes ke dalam cawan penguap, lalu
dihomogenkan.
Setelah semua bahan homogen. letakan diatas waterbath, tunggu hingga semua basis
meleleh sempurna, kemudian turunkan dari waterbath.
Segera
tuangkan lipbalm cair ke dalam wadah. Kemudian biarkan hingga dingin dan
memadat pada suhu ruangan.
Uji hedonik pada 10 responden dengan memberikan
kuesioner
BAB IV
PEMBAHASAN
Lip balm merupakan salah satu jenis
kosmetik untuk merawat dan melembabkan kulit bibir. Menurut Mitsui (1997)
lapisan stratum corneum pada bibir
sangat tipis dan dermisnya tidak mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar
minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika dalam udara
yang dingin dan kering.Iklim tropis di Indonesia yang kering dan kuatnya
paparan sinar matahari juga berbahaya bagi kulit bibir.Untuk itu, diperlukan
sediaan lip balm yang berfungsi
sebagai pelembab dan pelindung karena lip
balm membentuk lapisan tipis pada permukaan bibir.Lapisan ini juga dapat
menghambat penguapan air di kulit dari stratum
corneum sehingga kandungan air tetap terjaga dan kulit bibir menjadi
lembab.Lip balm pada percobaan kali
ini dibuat menggunakan dua formulasi, yaitu formulasi dengan perbedaan jumlah
kandungan tocopheryl, bahan aktif essential
oil, aroma dan warna yang berbeda.
Pada formulasi lipbalm digunakan
basis Vaseline petroleum jelly.Petroleum Jelly
atau sering disebut Vaselin White
adalah campuran dari minyak mineral, parafin dan lilin mikrokristalin, ketika
ketiga zat ini berbaur bersama-sama menciptakan sesuatu yang luar biasa, yakni
jelly halus yang memiliki titik leleh sedikit di atas suhu tubuh. Secara harafiah akan meleleh kedalam
kulit, masuk kedalam ruang antar sel-sel dan celah dalam lipid. Sesampainya
disana zat tersebut
akan kembali membeku dan mengunci diri ditempatnya. Petroleum jelly juga berfungsi untuk menjaga kulit
bagian luar, melindungi kulit dari pengaruh cuaca, membantu menjaga kulit
bagian dalam dengan mencegah kehilangan air secara alami dari kulit kita. Hal
inimemungkinkan kulit menjadi
lembab
dan lunak secara alami dari dalam kulit itu sendiri. (Jimmy Wales, 2010).
Pada pembuatan lip balm kali ini, bahan-bahan yang
digunakan lainnya adalah chamomile
essential oil, orange essential oil, tocopheryl, dan zat pengaroma berupa fragrance oil orange dan fragrance oil honey. Chamomile sendiri
adalah nama dari beberapa tanaman yang menyerupai bunga aster pada famili Asteraceae, berupa
bunga kuning dan putih berukuran kecil yang harum. Ada banyak spesies chamomile yang
berbeda, dua yang paling umum adalah chamomile Jerman (Marticaria
recutita) dan chamomile Romawi (Chanmaemelum nobile).
Hingga saat ini, bunga chamomile Jerman memiliki lebih
banyak bukti medis dan memiliki berbagai khasiat untuk kecantikan.
Chamomile essential oil memiliki fungsi
sebagai antimikroba (anti bakteri), antialergi, antiradang untuk kulit,
antioksidan, dan analgesik (pereda nyeri), terapi luka, ataupun terapi luka
bakar.Komponen aktif dalam chamomile meliputi terpenoid (bisoprolol,
matrikin, levomenol, dan chamazulene), flavonoid (apigenin, luteolin, rutin,
dan quercetin), hidroksikoumarin, mono dan oligosakarida, serta getah tanaman.
Chamazulene terbukti memicu aktivitas antiradang
dan memiliki efek meningkatkan penyembuhan luka.
Levomenol adalah
zat pelembab dan antiradang alami yang telah terbukti bisa membantu mengurangi
tanda-tanda kerusakan kulit, mengurangi rasa gatal, dan memperbaiki tekstur
serta elastisitas kulit.
Apigenin diklaim
memiliki beberapa sifat antioksidan, yang telah terbukti melalui uji kimia.
Kamomil juga dapat mencegah jerawat yang diakibatkan oleh stres.
Ini berkat efeknya untuk mengurangi kecemasan dan kandungan antioksidannya.
Orange essential oil atau Minyak esensial (minyak atisiri) jeruk berasal dari kulit
buah tanaman Citrus sinensi.
Kadang-kadang juga disebut “minyak jeruk manis,” minyak ini berasal dari kulit
buah jeruk, serta memiliki berbagai manfaat kesehatan. Minyak jeruk (orange oil) memiliki berbagai senyawa
kuat yang bertanggung jawab atas kemampuan penyembuhan yang dimilikinya. Bahan
aktif yang paling menonjol dalam minyak jeruk adalah limonene (berkontribusi antara 85-96 persen) dan myrcene (0,5-3 persen). Limonene
dianggap sebagai antioksidan kuat yang melawan kerusakan akibat radikal bebas
dan peradangan yang menyebabkan berbagai penyakit.Senyawa tersebut termasuk
dalam jenis monoterpene yang menunjukkan aktivitas anti-tumor. Menurut
penelitian, manfaat minyak jeruk meliputi:
Memerangi tumor
(kanker)
Meningkatkan sirkulasi
darah
Membunuh bakteri dan
patogen
Mengurangi keriput
Meningkatkan
kecantikan kulit
Mengurangi kecemasan
Minyak
atsiri yang terbuat dari citrus fruit
menawarkan potensi antimikroba alami yang bisa digunakan untuk meningkatkan
keamanan makanan. Minyak jeruk (orange
oil) mampu mencegah perkembangbiakan bakteri E. coli dalam sebuah studi pada tahun 2009 yang diterbitkan dalam International Journal of Food and
Science Technology. Efek anti-inflamasi kuat dari minyak jeruk efektif
mengurangi nyeri, infeksi. Diantara beberapa minyak anti-inflamasi populer,
termasuk lemon, pine dan eucalyptus oil, minyak jeruk menunjukkan penurunan
terbesar dalam peradangan. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah studi tahun 2009
yang dipublikasikan dalam European
Journal of Medical Research yang menyelidiki potensi antioksidan dari
berbagai minyak esensial.Buah jeruk (citrus
fruit) dikenal mengandung vitamin C tinggi yang membantu melindungi dan
mempercantik kulit.Itu sebab, minyak jeruk (orange
oil) juga sangat bermanfaat memerangi tanda-tanda penuaan seperti keriput
dan bintik-bintik gelap dengan mempromosikan produksi kolagen.Karena kekuatan
antioksidan yang dimilikinya, minyak jeruk mampu memperlambat laju kerusakan
kulit akibat paparan sinar UV, polusi dan toksisitas.
Tocopherol atau sering
disebut juga dengan Vitamin E adalah jenis
vitamin yang larut dalam lemak dan mempunyai efek antioksidan yang
bisa memperlambat sel-sel tubuh dari kerusakan. Ada banyak manfaat vitamin E untuk kulit, mulai dari
mengurangi peradangan, membantu pembentukan kolagen, hingga meningkatkan
kelembapan dan elastisitas kulit. Manfaat ini didapat karena vitamin E yang
dikonsumsi akan diserap oleh lapisan epidermis kulit dan digunakan untuk
memperbaiki kulit yang mengalami kerusakan.Sifat antioksidan yang ada pada
vitamin E juga dianggap dapat mempercepat regenerasi kulit, mencegah kerusakan
kulit, dan melindungi dari kanker kulit.
Untuk penggunaan zat
pengaroma, pada pembuatan lip balm ini
menggunakan fragrance oil orange
untuk formula 1 dan fragrance oil honey
untuk formula 2.Zat pengaroma yang digunakan dalam bentuk oil/cairan karena
apabila dalam keadaan padatan maka ditakutkan pewarna tersebut sukar bercampur
dengan homogen dan cenderung memisah dengan sediaan.Zat pengaaroma yang dipilih
adalah fragrance oil orange dan honey, karena secara umum biasanya yang
digunakan untuk pembuatan lip balm
adalah fragrance oil orange.Dimana aroma
jeruk dapat memiliki efek nyaman dan menenangkan. Dan fragrance oil honey dipilih karena memiliki manfaat untuk
melembapkan kulit namun tidak membuat kulit menjadi berminyak. Selain itu oil honey juga memiliki sifat antiseptic
dan antibakteri dan dapat menyehatkan kulit karena kaya akan nutrisi.
Dari hasil kuesioner dengan 10 responden didapatkan penilaian dari warna lipbalm orange lebih disukai dimana terdapat 7 responden yang sangat suka dan 3 responden yang suka dan tidak ada yang tidak suka, kurang suka dan sangat tidak suka sedangkan pada lipbalm honey chamomile 2 responden sangat suka, 6 responden suka dan 2 responden yang kurang suka. Untuk aroma lipbalm orange lebih disukai dimana terdapat 5 responden yang sangat suka, 4 responden suka dan 1 responden kurang suka, sedangkan pada lipbalm honey chamomile terdapat 5 responden yang suka dan 5 lainnya kurang suka. Untuk tesktur sama saja sehingga diperoleh 6 responden yang sangat suka dan 4 responden suka untuk kedua lipbalm. Dari segi kenyamanan pemakaian lipbalm orange lebih di sukai dimana tidak ada satu responden pun yang tidak suka dimana diperoleh 5 responden sangat suka dan 5 responden suka sedangkan pada lipbalm honey chamomile terdapat 1 responden yang tidak suka, 4 responden sangat suka dan 5 responden suka. Dari segi kemasan lipbalm orange lebih banyak di sukai dengan skor responden 6 orang sangat suka dan 4 orang suka sedang kan pada lipbalm honey chamomile 5 responden sangat suka dan 5 responden lainnya suka.dan yang terakhir dari segi desain lipbalm honey chamomile lebih disukai dimana 6 responden sangat suka dan 4 responden suka sedangkan pada lipbalm orange terdapat 5 responden sangat suka dan 5 responden lainnya suka.
Aspek
Penilaian
Lipbalm Orange
Lipbalm Honey
Chamomile
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
Warna
7
3
2
6
2
Aroma
5
4
1
5
5
Tekstur
6
4
6
4
Rasa
6
4
5
4
1
Kenyamanan
pemakaian
5
5
4
5
1
Bentuk
kemasan
6
4
5
5
Desain
kemasan
5
5
6
4
BAB
V
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
Lip balm merupakan salah satu jenis
kosmetik untuk merawat dan melembabkan kulit bibir.
Sediaanlipbalm
dibuatmasing-masing
menggunakanbasisyaituvaselin
petroleum jelly.Selanjutnyadilakukan
pengembangan formulasisedian
lip balmyaitu pada formulasi 1 menggunakan bahan
aktif tocopheryl sebanyak 1 ml, orange essential oil, fragrance
oil orange dengan tambahan zat pewarna kuning. Dan formulasi 2 yaitu dengan
bahan aktif tocopheryl sebanyak 3 tetes, chamomail
essential oil,fragrance oil honeydan zat pewarna merah.
Dari uji hedonik dengan pengisian
kuesioner didapatkan bahwasannnya lipbalm orange lebih disukai dari pada
lipbalm honey chamomile.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenndral Pengawas Obat dan Makanan RI.
1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Departemen
Kesehatan Repblik Indonesia. Jakarta.
Han, C. 2010. Makeup
Bibir Sesuai Aura dan Feng Shui. Jakarta: PT. Gedia Pustaka.
Inesa,
Felicia. 2016. Pengaruh Komposisi Beeswax dan Parafin Wax Sebagai Basis
Terhadap Kekerasan Lipstik Dengan Zat Pewarna Ekstrak Kulit Manggis.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Kustanti, H. 2008. Tata
Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1. Jakarta : departemen Pendidikan
Nasional.
Mitsui.
1997. New Cosmetic Science. Elsevier.
Netherland, pp.
Putri,
agata Dessynta. 2012. Prediksi Komposisis
Glyceryl Monostearate dan Cetyl Alcohol Sebagai Emulsifying Agent Menggunakan
Aplikasi Desain Faktorial Dalam Sediaan Lipbalm Dengan Pewarna Ekstrak Buah
Naga Merah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ratih,
Hestiary. Hartyana, Titta. Cahaya, Ratna. 2014. Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak Bungan Kenanga Sebagai Emolien.
Cimahi: Universitas Jenderal Ahmad Yani.
Sari,N.R. 2011. All
about COSMETICS. Cara Pintar Memilih Kosmetik. Jakarta : Mocomedia.
Wasitaatmaja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Jakarta: UI Press.
Walkinson, J.B dan Moore, R.J. 1982. Harry’s Cosmetology. London: Longman
Group Ltd
Zahara,
yana. Dewi, ratna. Septarini, endang. 2016. Efektifitas penggunaan White
petroleum jelly untuk perawatan luka tekan stage 1 di ruang di rawat inap
siloam hospital lippo village. Indonesian
journal of Nurishing Health Science. 1
(1). 15-32.
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Teknologi Kosmetika “Masker Bentonite” dengan
sebaik-baiknya. Adapun makalah ini tentang pengertian bentonit, formula msker
bentonite sampai kepada manfaat penggunaan masker bentonite bagi kulit.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari
makalah teknologi kosmetika ini tentang masker bentonite ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Juni 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini berbagai terapi telah
ditawarkan untuk mengatasi penuaan dini, terapi-terapi yang sifatnya alami juga
sampai sekarang tetap menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk kembali pada
sesuatu yang bersifat alamiah dan cenderung meningkat. (Fauziah, 2017)
Setiap wanita selalu
menginginkan kulit yang bersih, halus dan sehat, karena hal tersebut akan
menambah rasa bangga dan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Kulit yang sehat
adalah keadaan kulit yang terlihat segar, bercahaya dan babas dari berbagai macam
gangguan kulit seperti jerawat, pigmentasi dan lainnya. (Rahayu,2013)
Kosmetik adalah sediaan
atau paduan bahan yang digunakan di luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan
organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah
daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit. (Fauziah, 2017)
Salah satu contoh kosmetik
adalah masker wajah. Pemakaian masker wajah bermanfaat untuk melembutkan kulit,
membuka pori-pori yang tersumbat, dan membersihkan sisa kosmetik yang tidak
bisa dihilangkan menggunakan pembersih biasa. Selain itu, pemakaian masker
wajah yang teratur juga dapat membantu mencegah penuaan dini dan mengurangi
munculnya keriput dan garis-garis halus.
Salah satu jenis masker yang sedang diminati saat ini
yaitu masker lumpur (mud mask).
Faktor utama dalam pembentukan lumpur ialah mineral clay, salah satu contohnya ialah bentonit. Bentonite
clay adalah aluminium silikat penyerap yang terbentuk dari abu vulkanik yang
telah digunakan selama berabad-abad untuk detoksifikasi dan menyembuhkan kulit
dan tubuh. Oleh
karena banyaknya manfaat dari bentonit pada kulit maka perlu dikaji potensi
pemanfaatannya sehingga dapat menghasilkan manfaat yang optimal. (Nugrahani,
2014)
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada
pembuatan masker bentonit ini adalah:
Apa manfaat penggunaan masker bentonite ?
Bagaimana formulasi masker bentonite ?
Bagaimana tingkat kesukaan terhadap masker bentonite ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan masker
bentonit adalah:
1. Mengetahui manfaat dari penggunaan masker
bentonit
2. Mengetahui formulasi masker bentonite
3. Mengetahui tingkat kesukaan terhadap
masker bentonite
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Masker Wajah
Masker wajah adalah masker
kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan serbuk yang dioleskan untuk
membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah. Secara sistematik,
masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang
dan memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan
nutrisi pada jaringan kulit. Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa
bahan-bahan aktif yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan,
minyak esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk
dibawa ke dalam sirkulasi darah (Novita Widya, 2009).
Pemakaian kosmetika
merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang sejak usia bayi sampai usia
lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita dengan tujuan untuk mendapatkan
kulit yang sehat, wajah yang cantik, penampilan pribadi yang baik dan
kepercayaan pada diri sendiri. Kosmetik dikenal oleh manusia sejak berabad-abad
yang lalu, sehingga seiring berkembangnya ilmu tentang kosmetologi banyak
ilmuan yang menggembangkan tentang ilmu dermatologi agar dapat mengetahui efek
dari suatu bahan terhadap kulit, karena saat ini banyak kasus penyakit baru
yang muncul karena pemilihan bahan kosmetik yang ternyata dapat mengiritasi
kulit seperti bercak merah, rasa panas dan terbakar jika terkena paparan sinar
matahari langsung ( Tranggono Retno Iswari, 2007).
Masker wajah saat ini
memiliki banyak bentuk seperti serbuk, pasta, ada juga yang berbentuk gel.
Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini banyak mengeluarkan produk yang
berbahan alami atau “back to nature”. Masyarakat saat ini banyak yang
beralih pada produk yang berbahan alami, keistimewaan masker dari bahan alami
ini adalah tidak menimbulkan iritasi dan efek samping. Karena produk yang
terbuat dari bahan alamiah lebih murah, aman, tidak menimbulkan efek samping
yang membahayakan bagi kulit
2.2. Mineral Bentonit
2.2.1. Bentonite dan Ketersediannya
Bentonite
merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia dengan jumlah yang
melimpah.Beberapa wilayah penghasil bentonit adalah Jawa, Kalimantan dan Sumatera.
Selama ini banyak digunakan sebagai adsorben warnamaupun pengotordan katalis.
(Nugrahani, 2014)
2.2.2. Struktur dan Ukuran Bentonit
Bentonit
terbentuk dari pelapukan dan reaksihidrotermal bahan vulkanik. Berdasarkan penyusunnya
bentonit dibagi menjadi :
Nabentoni
Nabentonit
yaitu bentonit yang jika didispersikandalam air akan sangat mengembang dan
terdispersi cukup lama;
Ca-bentonit
Ca-bentonit
memiliki kemampuan mengembang yang lebih rendah;
Montmorilonit
Montmorilonit
merupakan anggotakelompok mineral lempung membentuk Kristal mikroskopik.
Kandungan air montmorilonitbervariasi sehingga ketika mengadsorbsi airakan
mengembang menjadi beberapa kalivolum awal. Sehingga sifat ini
membuatmontmorilonit dapat berfungsi sebagaipembersih dan penjernih larutan
gula, penyerapion logam, dan penjernih air;
Organoclay
Organoclay yaitu modifikasi bentonit dengan penambahansurfaktan seperti garam
ammonium kuartener,polietilen glikol eter dan sebagainya, sehinggasifat
bentonit berubah dari hidrofilik menjadiorganofilik.
Ukuran
bentonit akan berpengaruh pada sifat fisik dan mekanik seperti sifat reologinya
yaitu viskositas, yield point. Bentonit ukuran nanodipreparasi dengan
cara grinding dankarakterisasi dilakukan terhadap spektrum (.FTIR),analisis
termal (TGA), komposisi (XRFluorescene).
2.2.3 Manfaat Penggunaan Masker Bentonit
Clay
mask dibedakan menjadi beberapa jenis,
tergantung dari bahan formulanya. Salah satu jenis yang paling umum dan banyak
ditemukan adalah clay mask yang terbuat dari bentonite.
Bentonite sendiri merupakan salah satu bahan aktif yang memiliki tekstur
seperti clay atau lempung. Kendati demikian, ternyata
bentonite memberikan sejumlah manfaat, seperti:
Mengatasi alergi
Pemilik kulit sensitif yang
rentan terserang alergi atau pun iritasi dapat menggunakan clay mask
yang terbuat dari bentonite. Hal ini disebabkan oleh kandungan bentonite yang
aman dan tidak menimbulkan atau memperparah kondisi kulit.
Menutrisi kulit dengan
mineral
Bentonite clay mask
merupakan salah satu masker wajah yang dilengkapi dengan beragam jenis mineral.
Mineral merupakan salah satu bahan aktif yang berperan dalam menjaga kulit
tetap sehat, terutama dari risiko peradangan. Tidak heran jika penggunaan
bentonite clay mask juga disarankan untuk kulit yang tengah berjerawat atau
mengidap psoriasis dan eksim.
Mengeluarkan racun
Manfaat lainnya dari
bentonite clay mask adalah mampu mengeluarkan racun dari dalam
kulit. Dengan kata lain, bentonite clay mask merupakan salah
satu bahan yang ampuh dalam mendetoksifikasi zat toksin. Apalagi zat toksin
pada tubuh menjadi penyebab utama sejumlah masalah kesehatan yang menyerang
kulit.
Mempercepat penyembuhan
kulit
Bentonite clay mask
dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah luka mengalami infeksi
pada kulit wajah.
Sebagai antiacne atau obat jerawat
Jerawat
merupakan salah satu masalah kulit yang sering terjadi pada wajah akibat adanya
sumbatan oleh lemak pada pori kulit. Sebagai akibat dari sumbatan tersebut,
dapat terjadi komedo dan pada kondisi meradang akibat infeksi bakteri dapat
menyebabkan terjadinya jerawat yang terasa nyeri. Bentonite merupakan salah
satu bahan aktif masker yang memiliki manfaat untuk mengabsorbsi minyak di
kulit sehingga dapat mencegah dan mengobati jerawat pada wajah.
2.3 Minyak Zaitun
Minyak zaitun adalah minyak nabati dengan kandungan
minyak tak jenuh yang sangat tinggi,
terutama kandungan asam oleik dan polifenolnya. Minyak yang dijuluki sebagai cairan emas ini sudah sejak lama
dipercaya dapat bermanfaat sebagai obat luar untuk mengatasi berbagai gangguan
kesehatan pada kulit dan rambut. Selain minyaknya, buah zaitun juga kerap
dikonsumsi karena kandungan berbagai vitamin serta mineralnya yang cukup
tinggi.
Minyak zaitun memiliki kandungan vitamin E mencapai 14
mg/100 g. Vitamin E merupakan antioksidan alami yang mampu menangkal radikal
bebas atau oksidasi di dalam tubuh yang merupakan penyebab kerusakan sel,
sehingga kandungan ini efektif untuk mencegah
penuaan dini. Manfaat minyak
zaitun untuk kecantikan yaitu :
1. Digunakan sebagai pembersih
wajah.
2. Digunakan sebagai carrier oil
3. Menyehatkan rambut
4. Menyehatkan kulit
5. Minyak urut
6. Bibir pecah-pecah
7. Menyegarkan kulit
2.4 Madu
Beberapa manfaat madu untuk kulit yaitu digunakan
dapat meregenasi sel kulit yang sudah mati, melembabkan kulit dan sebagai aroma
terapi pada saat pemakaian. Madu memiliki begitu banyak khasiat yang bermanfaat
untuk kesehatan kulit. Bahkan madu juga kerap digunakan untuk mempertahankan
keindahan kulit. Sedangkan madu memiliki banyak manfaat untuk merawat kesehatan
yang mengandung zat antioksidan, antibakteri, vitamin B dan vitamin C untuk
kecantikan dan perawatan kulit. Masker yang mengandung madu memiliki pengaruh
sangat baik terhadap penyamaran bekas luka pada kulit, kecerahan kulit, kelembaban
kulit dan kehalusan kulit.
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Timbangan
Mortir dan Stamper
Spatula
Pot Kosmetik
Bahan
Bentonite
Minyak Zaitun
Madu
Air Mawar
3.2 Formulasi Masker
Formulasi I
R/ Bentonite
20 g
Minyak
Zaitun 10 g
Air
Mawar qs
Formulasi II
R/ Bentonite
20 g
Madu 10 g
Air
Mawar qs
3.3 Cara Pembuatan Masker
Siapkan alat dan Bahan
Timbang semua bahan
Masukkan bentonite ke dalam mortar
Masukkan minyak zaitun/ madu ke dalam mortar,
gerus ad homogen
Masukkan air mawar , gerus ada homogeny
3.4 Cara Penggunaan Masker
Bersihkan wajah terlebih dahulu dengan sabun
wajah, lalu keringkan
Ambil masker dengan jari secukupnya, oleskan
secara merata ke seluruh bagian wajah
Diamkan masker selama 5 menit
Cuci wajah dengan air hangat
Simpan masker yang sudah dibuka di lemari es
3.5 Uji Hedonik (
Kesukaan )
Uji ini
untuk melihat dan mengetahui
tingkat kesukaan, dari panelis
terhadap sediaan yang dibuat. Karakteristik yang dinilai tingkat kesukaannya
ialah warna, bau, rasa dikulit pada sediaan masker, yang di ujikan oleh 10
orang panelis yang memenuhi syarat tidak cacat (sehat fisik
dan jasmani), berumur 20-21 tahun
untuk memberikan tanggapan mengukur
tingkat kesukaan
3.6 Rancangan Anggaran Belanja ( RAB )
Nama Bahan
Satuan
Harga
Bentonite
Kg
Rp. 30.000
Minyak Zaitun
Botol
Rp. 20.000
Madu
Botol
Rp. 13.500
Air Mawar
Botol
Rp 5.500
Pot Kosmetik
pcs
Rp. 7.500
Jumlah
Rp. 76.500
Rincian biaya per pot masker
Nama Bahan
Masker I
Masker II
Bentonite
Rp. 600
Rp. 600
Minyak Zaitun
Rp. 2000
Rp. 0
Madu
Rp. 0
Rp. 900
Air Mawar
Rp 1000
Rp 1000
Pot Kosmetik
Rp. 7.500
Rp. 7.500
Label
Rp. 1000
Rp 1.000
Jumlah
Rp 12100
Rp 11000
Margin (30 %)
Rp 3.630
Rp 3.300
Harga Masker
Rp 15.730
Rp 14.300
Pembulatan Harga
Rp. 16.000
Rp 14.500
Jadi harga masker formulasi I adalah Rp
16.000 / pot dan masker formulasi II Rp. 14.500/ pot
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentonit
memilik banyak manfaat untuk kesehatan kulit. Salah satunya digunakan sebagai
masker wajah. Adapun manfaat penggunaan masker bentonite adalah mengatasi
alergi, mengatasi jerawat ( acne ),
menutrisi kulti dengan mineral, mengeluarkan racun atau radikal bebas di kulit
wajah, mempercepat penyembuhan luka. Karena sifat bentonite yang mudah homogeny
dengan bahan-bahan lain, makser bentonite sering juga dikombinasikan dengan
bahan-bahan lain yang meningkatkan manfaat masker bentonite seperti minyak zaitun
dan madu yang dikenal sejak dari dahulu kala memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan kulit wajah.
Pada
pembuatan formulasi masker bentonite yang pertama, bentonite dikombinasikan
dengan minyak zaitun, dan diberikan bahan tambahan air mawar. Air mawar berfungsi
sebagai pengharum. Masker yang dihasilkan memiliki sifat organoleptik berwarna
coklat muda, bau khas mawar, tekstur lembut. Selain itu masker juga homogen.
Mudah dioleskan pada wajah.
Pada
pembuatan formulasi masker bentonite yang kedua, dimana minyak zaitun diganti
dengan madu. Hasilnya hampir sama dengan formulasi pertama. Selain itu ditinjau
dari biaya produksi, ternyata biaya untuk pembuatan masker ini tidak mahal.
Jadi bisa menjadi alternatif perawatan wajah yang terjangkau namun tetap
memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan kulit wajah.
Pada uji
hedonik pada kriteria penampakan didapatkan bahwa formulasi masker II lebih
disukai dibandingkan dengan formulasi masker I dengan nilai rata-rata 6,2. Lalu
pada kriteria warna, formula masker I dan formula masker II mendapatkan nilai
rata-rata kesukaan yang sama. Hal ini mungkin karena pada kedua formula masker
ini warna produk masker yang dihasilkan sama. Kemudian pada kriteria aroma
formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,1 dibandingkan formula masker I dengan nilai rata-rata 6,0.
Dan terakhir pada kriteria tekstur formulas masker II lebih disukai dengan
nilai rata-rata 6,8 sedangkan formula masker I dengan nilai rata-rata 5,5 .
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Masker bentonite sangat bermanfaat untuk
kesehatan kulit wajah
Formulasi masker bentonit pertama ditambah
minyak zaitun dan air mawar, sedangkan formulasi masker bentonite kedua
ditambah madu dan air mawar
Hasil uji hedonic ( kesukaan ), untuk
penampakan lebih formulasi masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,2,
untuk warna formula masker I dan II memiliki nilai rata-rata sama 5,8, untuk
aroma formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,1 dan untuk
tekstur formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,8.
DAFTAR PUSTAKA
Novita Widya. 2009. Pengaruh Penggunaan Masker Bentonit
Teraktivasi Asam Sebagai Katalis
Terhadap Peningkatan Kandungan
Senyawa Isopulegol Pada Minyak Sereh Wangi Kabupaten Gayo Lues – Aceh. Chimica
et Natura Acta Vol. 4 No. 3.
Fauziah, 2017. Pengaruh Basis Kaolin dan Bentonit Terhadap Sifat Fisika Masker Lumpur
Kombinasi Minyak Zaitun (Olive Oil) dan Teh Hijau (Camelia sinensis). Jurnal Farmasi,
Sains, dan Kesehatan Pharmauho Volume 3, No. 2, Hal. 9-13
Rahayu. 2013. Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Masker Sari Ketimun (Cucumis
Sativus L.)
Dengan
Menggunakan Basis Kaolin Dan Bentonit. Fakultas
Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
Nugrahani. 2014. Pemanfaatan Nanobentonit Sebagai Bahan Tambahan Pada
Formula Grease,
Kosmetik Dan
Nanokomposit Polimer. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Jakarta
Tranggono
Retno Iswari. 2007. Penggunaan Bentonite sebagai clay masker sebagai alternatif
pengobatan jerawat pada remaja. Jurnal Farmasi dan Sains.
Dhamayanti.
2016. Khasiat Penggunaan
Bentonite Clay Mask untuk Kulit. Dikutip 20 Juni 2019.
Toner merupakan sediaan yang digunakan untuk menyempurnakan penggunaan pembersih. Membersihkan sisa-sisa pembersih yang tertinggal serta memberikan kesegaran pada kulit.
Persyaratan sediaan tonner, yaitu:
Larutan jernih
Tidak menyebabkan iritasi pada kulit
Menyegarkan kulit
Tidak memberikan kesan lengket
Aroma dan warna yang sesuaii dan menarik
Memberikan kesan segar pada kulit
Stabil (tidak menjadi keruh selama penyimpanan dan penjualan)
Sebaiknya mempunyai pH 4,7
Pemilihan Toner Berdasarkan Jenis Kulit
Berdssarkan jenis kulit, toner dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Kulit normal
Sebenarnya kulit normal tidak terlalu membutuhkan toner karena kelembapan kulitnya selalu seimbang (tidak kering namun tidak berminyak). Jika ingin menggunakan toner, sebaiknya pilih toner bebas alcohol khusus kulit normal. Biasanya produk toner untuk kulit normal yaitu aroma kenanga.
Kulit kering
Pakailah toner lembut bebas alkohol khusus untuk kulit kering yang dapat menjaga kelembabban kulit. Biasanya produk toner untuk kulit kering yaitu aroma mawar.
Kulit berminyak
Pilihlah toner yang mengandung alkohol yang efektif menyerap serta mengontrol kelebihan minyak di wajah (terutama daerah T) biasanya produk toner untuk kulit berminyak yaitu aroma jeruk.
BAB II
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat:
Pisau
Mangkok
Takaran air
Saringan
Bahan
Formulasi 1
– Beras putih 100 gram
– Bunga mawar 1 tangkai
– Aqua ad 100 ml
Formulasi 2
– Beras putih 100 gram
– Lemon 3/4 buah
– Aqua ad 100 ml
Pembuatan
Masukkan beras ke dalam mangkuk, kemudian cuci beras untuk menghilangkan debu, kotoran, serta sisa pestisida (cuci sebanyak 3 kali)
Setelah bersih, masukkan air ke dalam mangkuk tambahkan bunga mawar atau lemon ke dalam mangkuk. Biarkan selama 15 menit
Pindahkan air beras ke dalam botol, simpan di kulkas.
Pendapatan Total : Harga Jual Produk X Jumlah Produk
= Rp.13.000 X 10 = Rp130.000
Keuntungan Penjualan : Pendapatan Total – Biaya Produksi Total
= Rp.130.000 – Rp. 100.000 = Rp. 30.000
BAB IV
UJI HEDONIS
Uji Hedonis berfungsi untuk melihat kesukaan terhadap produk, dan mengenal produk yang telah dibuat. Ada 5 pertanyaan yang diajukan pada responden diantaranya:
Sebanyak 58% responden memberikan jawaban bahwa pemakaian toner itu sangat penting, sedangkan 42% responden menjawab penting untuk pemakaian toner.
Sebanyak 43% responden sangat setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan dan sebanyak 57% responden setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan.
Sebanyak 29% responden sangat tertarik(iya) packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk, 57% responden tidak setuju dan 14% responden tidak tertarik bila packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk.
Sebanyak 60% responden lebih suka toner beraroma mawar dan 40% responden lebih suka toner beraroma lemon.
Sebanyak 80% responden setuju bila produk kami diperjualbelikan, mereka akan mempertimbangkan untuk membelinya dan 20% lainnya tidak ingin untuk membelinya.
Kesimpulan:
Banyak responden memilih pemakain toner itu sangat penting, sangat setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan, dan tidak setuju jika packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk. Dari 2 formula yang kami buat, responden lebih suka toner yang memiliki aroma mawar dibanding lemon dan apabila kami memperjualbelikan toner tersebut, banyak responden yang mau untuk membelinya.
Mungkin diantara Anda ada yang belum
tahu apa itu sebenarnya body butter. Bahkan mungkin ada sebagian
dari Anda yang menganggap jika body butter sama dengan body
lotion? Perlu diketahui, jika body butter dan body
lotion tidaklah sama. Body butter bukan produk untuk
memutihkan atau mencerahkan kulit, tapi lebih sebagai produk untuk melembapkan
kulit dengan kadar kelembapan paling tinggi. Bentuknya mirip dengan mentega
atau butter karena di dalamnya memiliki mengandung kadar lemak
padat yang tinggi dari shea butter atau cocoa butter.
Boddy butter
merupakan sediaan kosmetika yang berfungsi untuk mencegah dehidrasi kulit
karena kandungan minyaknya yang tinggi.Body butter sangat baik
digunakan pada kulit yang mengalami kekeringan atau pecah-pecah. Bagian-bagian
tubuh yang rentan mengalami hal tersebut di antaranya bagian siku, lutut,
tumit, dan kaki. Di dalam body butter sendiri terdapat
berbagai kandungan pelembap yang berguna untuk membantu menjaga kelembapan
kulit, mencegah kulit menjadi kering, mencegah munculnya garis-garis halus,
serta kerutan yang ada di kulit. Penggunaan body butter juga
disarankan untuk ibu hamil terutama pada bagian perut dan bokong untuk
mencegah stretchmark akibat kehamilan.
Dari
segi viskositas, body milk lebih cair dari sediaan lainnya sedangkan body
butter paling kental. Boddy butter paling banyak mengandung minyak, tekstur
lebih kental mirip margarin atau mentega. Boddy butter lebih cocok dioleskan
pada bagian tubuh yang sangat kering seperti siku, lutut dan tumit. Kandungan
di dalam body butter biasanya adalah sea butter, cocoa butter atau coconut
butter yang mengandung minyak lemak dengan tingkat yang cukup tinggi (Ive,
2016). Penggunaan minyak nonvolatile dalam formula body butter juga dapat
meningkatkan aktivitas tabir surya dari sediaan kosmetik.
Body butter sendiri memang
sebaiknya digunakan pada kulit yang kering bahkan cenderung sangat kering.
Namun, ada beberapa cara menggunakan body butter yang perlu
Anda ketahui, agar hasilnya maksimal. Berikut ini caranya:
Cara menggunakan body butter bisa
dilakukan setelah mandi pagi dan sore, serta sebelum tidur malam. Karena
waktu tersebut adalah waktu terbaik untuk mengaplikasikan body
butter ke kulit, sehingga bahan formula body butter memberikan
manfaat pada kulit tubuh dalam melakukan regenerasi sel.
Oleskan body butter ke bagian
tubuh Anda yang kering, seperti pada area siku, lutut, kaki, jari-jari,
dan pada bagian yang kering lainnya.
Cara
menggunakan body butter juga bisa dilakukan pada bekas luka
atau stretch mark tubuh Anda. Ya, body butter juga
bisa membantu menghilangkan bekas luka atau stretch mark dan
menunjang pertumbuhan sel sel baru
Manfaat body
butter untuk kulit
Menjaga hidrasi kulit
Body
butter akan
membentuk penghalang yang akan mengunci kelembapan kulit Anda dan memberikan
perlindungan bagi kulit dari segala macam kondisi cuaca.
Tekstur body
butter yang kental dan bernutrisi merupakan solusi sempurna untuk
kulit yang sangat kering.
Melembutkan kulit
Body
butter kaya
akan minyak esensial yang akan melembutkan serta melembapkan kulit yang kering.
Menggunakan body butter di malam hari akan membuat kulit Anda
lebih lembut dan bersinar di pagi harinya.
Melindungi kulit dari unsur luar
Manfaat body
butter lainnya adalah sebagai pelindung kulit dari unsur luar dan
membuat kulit Anda terhindar dari kerusakan. Bahan-bahan seperti minyak dan
butter dapat mencegah racun yang berasal dari luar sekaligus menjaga kelembapan
kulit.
Pilihan
bahan untuk membuat body butter sendiri
Tak
perlu merogoh kantong yang banyak untuk bisa memiliki body butter.
Anda bisa membuat sendiri di rumah, dengan bahan-bahan yang juga tentunya mudah
didapatkan.
Bahan body
butter yang umum digunakan adalah shea butter. Ini adalah
bahan yang juga sering digunakan dalam beberepa produk perawatan kulit.
Shea
butter memiliki
kandungan asam lemak yang membuatnya sangat berguna dalam pembuatan krim kulit
hingga lip balm. Shea butter juga
memiliki kandungan vitamin A dan E yang dapat menenangkan dan melembapkan
kulit kering.
Bahan body
butter yang biasa digunakan adalah minyak alpukat, minyak kedelai (soy
milk), dan minyak kelapa. Anda bisa mendapatkan minyak esensial ini di toko
herbal atau toko online.
Minyak
esensial ini memiliki manfaat yang baik untuk kulit.
Bahan Bahan untuk membuat body
butter
Cocoa butter
Cocoa butter mengandung asam
lemak tinggi yang dapat melembapkan dan memberi nutrisi pada kulit sehingga
dapat meningkatkan kekenyalan kulit. Lemak dalam cocoa butter membentuk
pelindung untuk menahan kelembapan. Kandungan vitamin A, C, dan E juga dapat
menjaga kelembapan kulit yang dibutuhkan saat kulit kering. Cocoa
butter juga kaya akan senyawa tumbuhan alami yang disebut
phytochemicals. Senyawa ini dapat memperbaiki aliran darah ke kulit dan
melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV sehingga mampu memperlambat
penuaan kulit. Kandungan senyawa polifenol juga dapat membantu mengurangi
tanda-tanda penuaan dan degenerasi kulit
Shea butter
Shea butter merupakan komponen yang diambil
dari shea tree dan mengandung banyak stearin serta oleic
acid. Asam stearat dikenal karena mempunyai efek antioksidan yang tinggi
dan mampu mencegah oksidasi yang merupakan penyebab penuaan. Oleic acid juga
memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit, terutama di bagian siku, lutut, dan
tumit.Selain itu, shea butter juga mengandung tokoferol yang
berfungsi sebagai pelindung kulit, cocok bagi yang ingin mengembalikan
kesehatan kulit .
Minyak
kelapa
Minyak kelapa efektif digunakan
sebagai pelembab kulit, terutama untuk orang yang memiliki kulit kering. Minyak
kelapa dapat meningkatkan kelembapan dan kadar lemak pada kulit.Minyak kelapa
juga berfungsi sebagai exfoliator alami untuk mengelupaskan sel kulit mati.
Minyak kelapa mampu mengikis kulit mati dan membersihkan kotoran yang
menghambat pori-pori tanpa membuat kulit iritasi.
Minyak
zaitun
Minyak zaitun kaya asam lemak tak jenuh
dan sumber vitamin E dengan sifat anti oksidan sehingga mampu menangkal dampak
negative radiasi sinar uv. karena itu efek minyak zaitun mampu menghambat
penuaan dan mencegah penyakit yang terkait dengan kolesterol serta kanker.
Cocoa
powder
Cocoa powder bermanfaat bagi kulit yaitu
dapat meningkatkan elastisitas kulit. Menyamarkan garis-garis penuaan alias
keriput pada kulit sehingga terlihat awet muda.
Minyak
esensial
Minyak esensial apel Menutrisi kulit
secara optimal,Mengaktivasi Kolagen,Melindungi kulit dari sinar UV.
Minyak esensial madu Mengatasi jerawat, Dapat digunakan sebagai pelembab, Menutrisi,
membersihkan dan menghidrasi kulit.
BAB II
RANCANGAN PEMBUATAN FORMULA
Analisis
Biaya
. Biaya Bahan-Bahan
Cocoa Butter : Rp. 30.000
Shea Butter : Rp. 40.000
Minyak Kelapa : Rp. 19.000
Minyak Zaitun : Rp. 27.000
Cocoa Powder : Rp. 22.000
Honey oil & Apple oil : Rp.
30.000
2. Biaya Kemasan dan Produksi
kemasan : Rp.10.000
Label : Rp. 10.000
3. Biaya Total Produksi : Rp. 188.000 / 4 wadah
4.Biaya Produksi persatuan wadah : Rp. 47.000
5.Margin :
30% x Rp. 47.000 = Rp. 14.000
6. Harga Jual persatuan wadah ; Rp. 47.000 + Rp. 14.000 = Rp.
61.000
Formula
Formula
1
Cocoa Butter
Minyak Kelapa
Minyak Zaitun
Cocoa Powder
Minyak Essensial Honey
Formula 2
Shea Butter
Minyak Kelapa
Minyak Zaitun
Minyak Essensial Apple
C.
ALAT
Mixer
Sendok
makan
Panci
berganda atau panci besar dilapisi panci kecil di dalam panci besar tersebut
Kompor
Sendok
pengaduk
D.
Cara Pembuatan
Siapkan bahan-bahannya.
Lelehkan butter dengan minyak kelapa
menggunakan panci ganda , gunakan api kecil dan sesekali diaduk hingga butter
dan minyak kelapa tercampur.
Angkat campuran tersebut dan pindahkan
kedalam wadah, diamkan hingga dingin.
Tambahkan minyak zaitun dan cocoa powder
(khusus cocoa butter) kedalam campuran, aduk hingga merata.
Masukkan kedalam lemari pendingin selama
± 1 jam.
Keluarkan campuran saat setengah padat,
kemudian mixer hingga campuran membentuk creamy.
Tambahkan minyak essensial ± 10 tetes,
aduk merata.
Masukkan butter kedalam kemasan
E. Hasil Kuesioner Produk Body Butter
Persentase survey 2 produk body butter
Daftar Pustaka
Jurnal
Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, UJI AKTIVITAS ANTIAGING INVITRO LAVENDER
BODY BUTTER Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59