Face Toner

Teknologi Kosmetika Kelas B Kelompok 10

Dianti Putri Utami 13330012

Puji Rahmawati 15330152

Yulian Galuhwati 15330107

Raudhah Kurnia Putri 18330701

Ulfi Alfiqirani 180330705

Sri Ayu Kristin Dewi 180330706

Hallo, sahabat natura.

Kali ini kita akan membahas tentang Face Toner yang kita buat dari bahan ekstrak pepaya. Yap, kalian semua pasti sudah familiar dengan Face Toner dong ya ? Di sini kita telah menyebar questioner kepada 10 responden yang rentang umurnya sekitar 20-25 tahun. Dari 10 responden semuanya mengetahui manfaat Face Toner, namun tidak semua dari responden menggunakan face toner ke dalam daily skin care mereka. Yukk, kita bahas lebih mendalam tentang Face Toner.

Continue reading

TUGAS TEKNOLOGI KOSMETIK

“EYE CREAM”

Dosen : Amelia Febriani,S.Farm.,Msi,Apt

DISUSUN OLEH:

Filda Sari Ayunda (18334712)

Kelas N

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2019

Proses penuaan yang terjadi pada kulit (skin aging ) merupakan proses siklus alami yang dapat terjadi pada setiap individu tanpa terkecuali. Proses tersebut menjadikan wajah kita tampak lebih tua dari umur yang sebenarnya. Penurunan elastin dan kolagen menjadikan kekenyalan kulit, terutama di daerah mata, dagu dan mulut semakin menurun.

Namun, kulit di sekitar mata adalah area yang sangat sensitif. Lingkaran gelap di bawah mata, garis-garis halus serta kerutan di sekitar mata adalah masalah yang sering timbul di area ini. Karena area tersebut merupakan area sensitif maka merawat kesehatan kulit sekitar mata juga bukan sesuatu yang mudah. Preparat mata dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan ini, salah satunya adalah eye cream.

Dibuat dalam bentuk sediaan krim untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan dari krim tersebut pada permukaan kulit. Karena emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a ( minyak dalam air ) atau emulsi a/m ( air dalam minyak ). Pada kulit yang tidak luka, suatu emulsi air dalam minyak biasanya dapat dipakai lebih rata karena kulit diselaputi oleh suatu lapisan tipis dari sabun dan permukaan ini lebih mudah dibasahi oleh minyak daripada oleh air. Suatu emulsi air dalam minyak juga lebih lembut ke kulit, karena ia mencegah mengeringnya kulit dan tidak mudah hilang bila kena air.

Perawatan Kulit Mata

Mata merupakan salah satu bagian tubuh yang paling penting, usahakanlah untuk merawatnya sampai pada tingkat yang maksimal. Mata yang bersinar akan lebih mudah dan lebih cepat memancarkan perasaan kita dari pada ungkapan kata. Mata dapat dibuat lebih sehat dan lebih bagus kalau dirawat secara baik. Mata yang sehat dan hidup, tidak hanya menarik dan menambah sinar yang memancar, pada muka atau wajah tetapi juga seluruh perwujudan penampilan diri. Mata bekerja setiap hari, bahkan hingga malam jika tugas kerja harus diselesaikan. Tanpa sadar kita memaksa mata untuk bekerja terus menerus dan kita nyaris tidak memperhatikan kesehatannya, karenanya kita harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatannya. Mata dan daerah di sekitar mata memerlukan perawatan khusus.

Pembersihan kulit di sekitar mata dan bibir, memerlukan pembersih khusus, hal ini disebabkan karena kulit di daerah itu sangat tipis dan sensitif. Dan setelah pembersihan, kulit wajah dibersihkan lagi dengan air hangat menggunakan spons khusus atau waslap, kemudian wajah dikeringkan. Secara umum teknik membersihkan wajah untuk semua jenis kulit sama, yang berbeda adalah kosmetik yang digunakan. Membersihkan wajah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Bersihkan mata dengan pembersih khusus untuk daerah seputar mata yang dikenal dengan nama eye make-up remover. Jika tidak ada, gunakan minyak zaitun atau minyak bulus, karena minyak tersebut selain dapat membersihkan juga mampu merawat kulit seputar mata, menghindarkannya dari kerutan sebelum waktunya. Selain dibersihkan dan dirawat setiap hari, daerah di seputar mata dapat juga dirawat secara khusus dengan mengenakan masker mata. Masker mata biasanya berbentuk gel atau krim bahkan kertas siap pakai yang mengandung kolagen.

  • Pembersihan pendahuluan, mencakup tindakan membersihkan alis, mata dan bibir dengan kosmetik eye make-up remover.
  • Membersihkan wajah dan leher dengan menggunakan cleanser berupa krim, gel, atau lotion sesuai dengan jenis kulit wajah.
  • Membersihkan wajah dan leher dengan menggunakan sabun khusus untuk kulit wajah sesuai dengan jenis kulit, seperti sabun madu.

Penggunaan eye cream digunakan secara rutin untuk melancarkan aliran darah di sekitar mata. Dengan begitu, pembuluh darah yang membesar di bawah mata bisa dikurangi sehingga kantung mata pun berkurang. selain itu, eye cream juga berfungsi untuk menekan pigmentasi. Ini membantu mengurangi lingkar hitam di sekitar mata.

Eye cream juga menyamarkan kerutan-kerutan halus di sekitar mata termasuk di kulit bagian bawah. Sehingga bisa mengurangi kantung mata akibat kulit yang mengeriput tersebut. Penggunaan eye cream disesuaikan dengan kandungan di dalamnya. Eye cream ada yang mengandung sunblock dan ada yang tidak. Eye cream yang mengandung sunblock dipakai pagi hari sebelum bepergian. Sedang eye cream tanpa sunblock sesuai di gunakan malam hari sebelum tidur.

Tapi, yang perlu diperhatikan, penggunaan eye cream untuk kulit sensitif  harus lebih berhati-hati karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Selain itu, mengoleskan eye cream juga jangan terlalu dekat dengan mata. Bila terlalu dekat dikhawatirkan akan mengenai mata sehingga menyebabkan iritasi mata yang biasanya ditandai dengan mata merah, berair dan terkadang gatal. Untuk lebih amannya, konsultasikan ke dokter terlebih dulu.

Eye Cream Treatment

Krim mata memiliki fungsi yang tidak kalah penting dengan produk perawatan kulit lainnya. Hal ini dikarenakan kulit di sekitar mata yang lebih tipis dan sensitif sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga elastisitasnya. Sebelum memutuskan untuk memilih produk krim mata yang begitu beragam di pasaran, baiknya mengenali dahulu kekurangan apa yang ingin diperbaiki pada kulit mata baru kemudian memilih krim yang sesuai untuk mengatasinya

1.Kerutan dan Garis Halus

Hal utama yang memicu terjadinya kerutan dan garis halus adalah dehidrasi kulit, penuaan dini, penuaan biologis, merokok, serta terpaan sinar matahari yang berlebihan sehingga merusak jaringan kolagen dan elastin pada otot muka. Untuk mengatasinya, pilih krim mata yang mengandung vitamin A, C, dan E untuk menyamarkan kerutan serta mengencangkan jaringan kulit dengan meningkatkan produksi kolagen

2. Mata Sembab dan Kantung Mata

Hal ini dapat dipicu oleh penumpukan cairan atau gumpalan lemak di bawah mata akibat kelelahan, kurang tidur, perubahan hormonal, stres, lemak berlebih di bagian dalam kulit, alergi dan iritasi. Cara mengatasinya adalah menggunakan krim mata mengandung retinol dan vitamin C berbentuk gel yang bersifat mendinginkan agar kaliber pembuluh darah halus di kelopak mata bawah menjadi susut sehingga mengurangi produksi cairan di jaringan tersebut. Sebaiknya hindari pula konsumsi makanan berlemak dan yang mengandung garam berlebihan.

3. Lingkaran Hitam

Mungkin inilah permasalahan pada kulit mata yang sering dialami oleh banyak orang. Penyebabnya adalah elastisitas kulit yang menurun, faktor genetis (keturunan), kurang berolahraga sehingga tubuh kekurangan oksigen, peredaran darah tidak lancar, kurang tidur, polusi, stres, dan stamina tubuh yang menurun. Gunakan krim mata dengan kandungan tabir surya serta vitamin K untuk mengatasi masalah pigmentasi dan membantu menyamarkan lingkaran.

Komponen Sediaan Krim

  • Zat berkhasiat.

Sifat fisika dan kimia dari bahan atau zat berkhasiat dapat menentukan cara pembuatan dan tipe krim yang dapat dibuat, apakah krim tipe minyak dalam air atau tipe air dalam minyak.

  • Minyak.

Salah satu fase cair yang bersifat nonpolar

  • Air.

Salah satu fase cair yang bersifat polar. Untuk pembuatan digunakan air yang telah dididihkan dan segera digunakan setelah dingin.

  • Pengemulsi:

Umumnya berupa surfaktan anion, kation atau nonion. Pemilihan surfaktan didasarkan atas jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe minyak-air digunakan zat pengemulsi seperti trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, poliglikol, sabun. Untuk membuat krim tipe air-minyak digunakan zat pengemulsi seperti lemak bulu domba, setil alkohol, stearil alkohol, setaseum dan emulgida.

  • Bahan tambahan:

Untuk sediaan semi solid agar peningkatan penetrasi pada kulit:

  • Zat untuk memperbaiki konsistensi

Konsistensi sediaan topical diatur untuk mendapatkan bioavabilitas yang maksimal, selain itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan formula yang “estetis” dan “acceptable”. Konsistensi yang disukai umumnya adalah sediaan yang dioleskan, tidak meninggalkan bekas, tidak terlalu melekat dan berlemak. Hal penting lain adalah mudah dikeluarkan dari tube. Perbaikan konsistensi dapat dilakukan dengan mengatur komponen sediaan emulsi, diperhatikan ratio perbandingan fasa. Untuk krim adalah jumlah konsentrat campuran zat pengemulsi.

  • Zat pengawet

Pengawet yang dimaksudkan adalah zat yang ditambahkan dan dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas sediaan dengan mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme. Karena pada sediaan krim mengandung fase air dan lemak maka pada sediaan ini mudah ditumbuhi bakteri dan jamur. Oleh karena itu perlu penambahan zat yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Untuk pembuatan krim digunakan air yang telah dididihkan dan segera digunakan setelah dingin. Zat pengawet yang digunakan umumnya metil paraben 0.12 % sampai 0,18 % atau propil paraben 0,02% sampai 0,05 %.

  • Pendapar

Pendapar dimaksudkan untuk mempertahankan pH sediaan untuk menjaga stabilitas sediaan. pH dipilih berdasarkan stabilitas bahan aktif. Pemilihan pendapar harus diperhitungkan ketercampurannya dengan bahan lainnya yang terdapat dalam sediaan, terutama pH efektif untuk pengawet. Perubahan pH sediaan dapat terjadi karena: perubahan kimia zat aktif atau zat tambahan dalam sediaan pada penyimpanan karena mungkin pengaruh pembawa atau lingkungan. Kontaminasi logam pada proses produksi atau wadah (tube) seringkali merupakan katalisator bagi pertumbuhan kimia dari bahan sediaan.

  • Pelembab

Pelembab atau humectan ditambahkan dalam sediaan topical dimaksudkan untuk meningkatkan hidrasi kulit. Hidrasi pada kulit menyebabkan jaringan menjadi lunak, mengembang dan tidak berkeriput sehingga penetrasi zat akan lebih efektif. Contoh zat tambahan ini adalah: gliserol, PEG, sorbitol.

  • Pengompleks (sequestering)

Pengompleks adalah zat yang ditambahkan dengan tujuan zat ini dapat membentuk kompleks dengan logam yang mungkin terdapat dalam sediaan, timbul pada proses pembuatan atau pada penyimpanan karena wadah yang kurang baik. Contoh: Sitrat, EDTA, dsb.

  • Antioksidan

Antioksidan dimaksudkan untuk mencegah tejadinya ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya pada minyak tidak jenuh yang sifatnya autooksidasi, antioksidan terbagi atas :

  1. Anti oksidan sejati (anti oksigen). Kerjanya: mencegah oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas dan mencegah reaksi cincin. Contoh: tokoferol, alkil gallat, BHA, BHT.
  2. Anti oksidan sebagai agen produksi. Zat-zat ini mempunyai potensial reduksi lebih tinggi sehingga lebih mudah teroksidasi dibandingkan zat lain yang kadang-kadang bekerja dengan cara bereaksi dengan radikal bebas. Contoh: garam Na dan K dari asam sulfit.
  3. Anti oksidan sinergis. Yaitu senyawa yang bersifat membentuk kompleks dengan logam, karena adanya sedikit logam dapat merupakan katalisator reaksi oksidasi. Contoh: sitrat, tartrat, EDTA.
  • Peningkatan penitrasi

Zat tambahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah zat yang terpenetrasi agar dapat digunakan untuk tujuan pengobatan sistemik lewat dermal (kulit). Syarat-syaratnya:

  • Tidak mempunyai efek farmakologi.
  • Tidak menyebabkan iritasi alergi atau toksik.
  • Bekerja secara cepat dengan efek terduga (dapat diramalkan).
  • Dapat dihilangkan dari kulit secara normal.
  • Tidak mempengaruhi cairan tubuh, elektrolit dan zat endogen lainnya.
  • Dapat bercampur secara fisika dan kimia dengan banyak zat.
  • Dapat berfungsi sebagai pelarut obat dengan baik.
  • Dapat menyebar pada kulit.
  • Dapat dibuat sebagai bentuk sediaan.
  • Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Pada umumnya senyawa peningkat penetrasi akan meningkatkan permeabilitas kulit dengan mengurangi tahanan difusi stratum corneum dengan cara merusaknya secara reversible. Contoh: dimetil sulfida (DMSO), zat ini bersifat dipolar, aprotik dan dapat bercampur dengan air, pelarut organik pada umumnya.

  • Zat pengemulsi

Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Sebagai zat pengemulsi dapat digunakan emulgid, lemak bulu domba, setaseum, setil alkohol, stearil alkohol, trietanolaminil stearat dan golongan sorbitan, polisorbat, polietilen glicol, sabun.

Metode Pembuatan Krim

  1. Metode Pelelehan (fusion).

Zat khasiat maupun pembawa dilelehkan bersama-sama, setelah meleleh diaduk sampai dingin.  Yang harus diperhatikan: kestabilan zat khasiat.

2. Metode Triturasi.

Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis, sisa basis ditambahkan terakhir. Di sini  dapat juga digunakan bantuan zat organik untuk melarutkan zat khasiatnya. Pada skala industri dibuat dalam skala batch yang cukup besar dan keberhasilan produksi sangat tergantung dari tahap-tahap pembuatan dan proses pemindahan dari satu tahap pembuatan ke tahap yang lain. Untuk menjaga stabilitas zat berkhasiat pada penyimpanan perlu diperhatikan, antara lain:

  • Kontaminasi dengan kotoran
  • Kondisi temperatur/suhu
  • Kemungkinan hilangnya komponen yang mudah menguap.

Dasar – dasar proses pembuatan sediaan semi solid (termasuk krim) dapat dibagi:

  • Reduksi ukuran partikel, skrining partikel dan penyaringan. Bahan padat dalam suatu sediaan diusahakan mempunyai ukuran yang homogen. Skrining partikel dimaksudkan untuk menghilangkan partikel asing yang dapat terjadi akibat adanya partikel yang terflokulasi dan aglomerisasi selama proses.
  • Pemanasan dan pendinginan. Proses pemanasan diperlukan pada saat melarutkan bahan berkhasiat, pencampuran bahan-bahan semisolid pada proses pembuatan emulsi. Pembuatan sediaan semi solid dibutuhkan pemanasan, sehingga pada proses homogenisasi bahan- bahan yang digunakan tidak membutuhkan penanganan yang sulit, kecuali apabila didalam sediaan tersebut ada bahan-bahan yang termolabil.
  • Pencampuran. Pencampuran terdiri tiga macam:
  • Pencampuran bahan padat. Pada prinsipnya pencampuran bahan padat adalah menghancurkan aglomerat yang terjadi menjadi partikel dengan ukuran yang serba sama.
  • Pencampuran untuk larutan. Tujuan pencampuran larutan didasarkan pada dua tujuan yaitu: adanya transfer panas dan homogenitas komponen sediaan.
  • Pencampuran semi solida. Untuk pencampuran sediaan semi solid dapat digunakan alat pencampuran dengan bentuk mixer planetary dan bentuk sigma blade. Alat dengan sigma blade dapat membersihkan salep/krim yang menempel pada dinding wadah dan menjamin homogenitas produk serta proses transfer panas lebih baik.

Penghalusan dan Homogenisasi. Proses terakhir dari seluruh rangkaian pembuatan adalah penghalusan dan homogenisasi produk semi solid yang telah tercampur dengan baik.

Evaluasi

  1. Pengamatan Organoleptis
  2. Konsistensi
  3. Tekstur
  4. Warna
  5. Uji Homogenitas

Jika dioleskan pada sekeping objek glass lalu ditimpa dengan objek glass yang lain harus menunjukkan susunan yang homogen.

  • Uji Tipe Cream
  • Dye Solubility Test
  • Drop Diluent Test
  • Conductivity Test
  • Pengukuran pH

Pengamatan sediaan dengan pH meter, harus menunjukkan pH yang sesuai dengan pH fisiologis kulit yaitu antara 4,5 – 6,5.

CONTOH PEMBUTAN EYE CREAM

Praformulasi Bahan Nutri-E Eye Cream

Zat Formula I (%) Formula II (%) Formula III (%) Formula IV (%) Formula kelompok (%) Karakteristik & Fungsi
Water 68 1 5 Ad 100 69 Pelarut  
Carbophol 934   10 4 Suspending agent
Propylen glycol 3 10 Cairan kental, jernih, tidak berwarna; Surfaktan
Emulgid 1000ni   5 Emulgator
Cetiol LC   5  
Mineral oil   3 Emulsifier, solven, suspending agent, terapeutik agent
Collagen CLR 5 5 Pelembab
Germaben betaine   1  
Cutina KD-16   8  
Cetiol MM 8 Konsistensi faktor
Cetiol G-16S 10  
Generol 122E-10 3  
Vitaplant CLR oil-Soluble 1  
Calendula oil 1 Pelembab
Covitol 1100 1  
Sorbitol 58 Pemanis buatan
Preservative 5 Bahan tambahan yang dibutuhkan
Stearic acid 6 1,5 Kristal atau serbuk putih atau kuning ; Emulsifier
Cetyl alcohol 2 3 Granul; Surfaktan, emulsifier
Gliceryl monostearate 2 Pelembab
Oriza sativa (seed) oil 2 Emolien, Pelembab
Ethylhexyl olivate 8 Pengonrol minyak, meningkatkan elstisitas kulit
Adansonia digitata seed oil 2 Antioksidan
Dimethicone 0,5 Pelembab
BHA 0,05 Antioksidan
Tocopheryl acetate 0,5 Preservative, antioksidan
Resveratrol 0,0002 Antioksidan
Glycerin 5 5 4 larutan bening tidak berwarna ; Solvent, moisturizer
EDTA 0,05 Emulsifying agent
Hyaluronic acid 3 Pelembab
Perfume 0,12 Pengaroma
Panthenol 0,5 Pelembab
TEA 1 cairan bening tidak berwarna sampai kuning pucat ; agen pengemulsi
Methyl paraben 0,5 kristal putih, tidak berbau; Preservative, pengawet
Oleum Menthae Pipertae 0,025 Persevative, pengaroma
Vit C 1 Preservative, antioksidan
Vit E 1 Preservative, antioksidan
Cocoamidopropyl betaine 3 Surfaktan

Karakteristik Bahan Nutri-E Eye Cream

Komposisi :

  • Fase minyak                   : Cetyl alcohol 3.0 %
  • Fase air                           : Glycerol 4.0 %
  • Surfaktan/emulgator      : Asam stearat 1.50 %
  • Tambahan
  • Antioksidan             : Vitamin E 1.0 %, Vitamin C 1.0 %
  • Anti mikroba            : Metyl paraben 0.5 %
  • Pelembab                  : Propilen glikol 10 %
  • Pewangi                   : Oleum Menthae Pip 0.025 %
  • Pelindung                 : Triethanolamine 1.0 %
  • Pelembut                  : Olive Oil 9.0

Metode Pembuatan Nutri-E Eye Cream

  • Fase air yaitu TEA, Nipagin, Aqua dest
  • Fase minyak yaitu Cetyl alcohol, Propilenglikol, Asam Stearat, Gliserin, Olive oil
  • Leburkan bersamaan pada suhu 60-700C dengan cawan yang berbeda.
  • Campurkan kedua fase dalam satu wadah, gerus sampai homogen dan menjadi basis cream.
  • Tambahkan bahan tambahan (Vitamin E dan C) sampai homogen kemudian tambahkan pewangi sesuai kebutuhan.
  • Lakukan evaluasi.
  • Masukkan dalam wadah, beri kemasan.

Evaluasi Nutri-E Eye Cream

  1. Uji mikrobiologi
  • Angka lempeng

Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM tidak boleh lebih dari 5×102 koloni per ml.

  • Mikroba pathogen

Menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Badan POM mikroba patogen (Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans) harus negatif.

2. Uji isi minimum

  • Organoleptis

Dilakukan secara visual dengan menggunakan panca indera, yang meliputi warna, bau dan bentuk sediaan.

  • Homogenitas

Pada pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat apakah kadar atau ukuran partikel zat aktif sama di seluruh bagian krim. Untuk zat aktif yang larut dalam fase internalnya dilihat apakah ukuran partikel minyak sama di seluruh bagian krim.

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan alat metalograf. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

  1. Sejumlah krim yang akan diamati dioleskan pada kaca objek yang bersih dan kering sehingga membentuk suatu lapisan yang tipis, kemuian ditutup dengan kaca preparat (cover glass).
  2. Preparat krim diletakkan pada tempat yang tersedia pada metalograf.

Pengamatan dilakukan dengan pembesaran 400 kali. Krim dinyatakan homogen apabila krim mempunyai fase dalam yang tampak rata dan tidak menggumpal.

3. Uji viskositas

Secara umum kenaikan viskositas akan meningkatkan stabilitas sediaan. Walaupun viskositas merupakan kriteria penampilan pokok, penggunaannya untuk pengkajian shelf-life tidak berkenaan dengan harga viskositas absolut, tetapi dengan perubahan dalam viskositas selama penyimpanan. Pada saat menguji viskositas dapat diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya creaming dan breaking.

Test Creaming (Arah Pembentukan Krim)

Sedimentasi dari tetesan-tetesan terdispersi berdasarkan densitas dari fase internal dan fase eksternal akan terjadi creaming. Jika densitas relative dari kedua fase diketahui, pembentukan arah krim dari fase dispers dapat menunjukkan tipe emulsi yang ada. Pada sebagian besar system farmasetik, densitas fase minyak atau lemak kurang dibandingkan fase air; sehingga, jika terjadi krim pada bagian atas, maka emulsi tersebut adalah tipe m/a, jika emulsi krim terjadi pada bagian bawah, maka emulsi tersebut merupakan tipe a/m.

4. Uji pH

Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang terlalu basa dapat menyebabkan kulit bersisik, sedangkan pH yang terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit.

Untuk membantu kulit mempertahankan pH, beberapa sediaan topikal disesuaikan dengan pH kulit. pH krim dapat dengan mudah diketahui dengan menggunakan pH meter (dengan metode standar) atau dengan ”test Paper” (kertas indikator).

5. Uji pemisahan Fase

Becher menyatakan bahwa sentrifugasi pada 3750 rpm dalam suatu radius sentrifugasi 10 cm untuk waktu 5 jam setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira satu tahun, sedangkan hukum stokes menunjukkan bahwa pembentukkan krim merupakan suatu fungsi gravitasi dan karenanya kenaikan dalam garvitasi mempercepat pemisahan.

Dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugator, yaitu dengan cara sebagai berikut :

  1. Sejumlah krim dimasukkan kedalam tabung sentifus berukuran 10 cm dan ukur tingi krim tersebut sebelum disentrifuse.
  2. Tabung sentrifuse yang berisi krim dimasukkan kedalam sentrifusgator 5.500 rpm selama 15 menit.
  3. Setelah 15 menit, tinggi diukur kembali setelah disentrifuse. Tinggi krim awal dengan krim akhir dibandingkan.

6. Uji penentuan tipe emulsi

Terdapat sejumlah cara penentuan tipe emulsi, yaitu dengan metode warna, metode pengenceran, metode pencucian, percobaan cincin dan pengukuran daya hantar.

Penentuan tipe emulsi dilakukan terhadap setiap formula selama 6 minggu, dengan pengamatan sebanyak 7 kali (selang waktu 1 minggu). Pengujian dilakukan dengan cara mencampur krim dengan beberapa tetes larutan bahan pewarna larut air (Metilen biru) dan bahan pewarna larut lemak (Sudan III) di atas kaca objek. Amati dengan mikroskop. Hasilnya :

  • Emulsi minyak dalam air

Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam) tidak berwarna, sedangkan dasar emulsi (fase luar) berwarna biru. Atau pada penambahan Sudan III, tetesan cairan (Fase dalam) berwarna merah, sedangkan fase luarnya tidak berwarna.

  • Emulsi air dalam minyak

Pada penambahan Metilen biru, tetesan cairan (fase dalam) berwarna biru, sedangkan dasar emulsi (fase luar) tidak berwarna. Atau paa penambahan Sudan III, tetesan cairan (fase dalam) tidak berwarna, sedangkan fase luarnya berwarna merah.

7. Uji stabilitas ( FI  edisi IV )

Krim yang beredar tersebut stabil dalam jangka waktu yang lama yang disimpan dalam suhu kamar.

Menentukan umur simpan dari suatu sediaan cream. Tipe pereaksi penguraian kosmetik:

  • Reaksi hidrolisis : Reaksi penguraian struktur kimia zat dengan adanya air/pelarut.
  • Reaksi Oksidasi : Penguraian karena interaksi cream dengan oksigen atau terbentuknya radikal-radikal bebas.
  • Reaksi isomerisasi : Penguraian cream yang terbentuknya isomer yang mungkin tidak berkhasiat/toksis.
  • Reaksi fotolisis : Penguraian cream oleh cahaya.
  • Reaksi polimerisasi : Proses bergabungnya dua atau lebih molekul cream menjadi struktur yang lebih rumit

8. Uji Pacth Test

Digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan dan untuk mendiagnosis penyakit kulit.

Bahan allergen yang akan diperiksa (cair) diletakan pada filter paper disc, lalu kertas patch tester ini diaplikasikan ke kulit dengan plester adhesive.

Patch test umumnya dilakukan dikulit belakang tubuh. Tester dibiarkan pada tempat tersebut selama 48 jam setelah itu diangkat dan tempat yang ditest diberitanda.

Hasilnya dinilai 15 dan 30 menit setelah pengangkatan, kemudian diulangi setelah 24 jam dan hasil terakhir adalah kesimpulan dari test.

Umumnya dilakukan jika kulit bebas dermatitis setelah paling sedikit 4 minggu.

Bahan yang akan ditest dicairkan ketingkat yang tidak menimbulkan reaksi pada orang yang tidak sensitif. Konsentrasi yang lebih besar menyebabkan iritasi hebat. Sedangkan konsentrasi yang terlalu kecil menimbulkan respon negatif.

Pada prakteknya konsentrasi bahan yang akan ditest < 10%, kecuali balsam peru 25 %, neomycin 20%, wool alcohol 30 %, lanolin 100 %.

Pelarut yang digunakan tidak boleh mengiritasi kulit seperti air, etil alcohol, amil alcohol dll.

Karesteristik Nutri-E Eye Cream

  • Cream mata yang lembut dan aman untuk digunakan pada kulit halus sensitif sekitar area mata.
  • Kaya akan pelembab yang bekerja untuk membantu mengurangi kerutan dan garis halus di sekitar kulit mata yang menjadi salah satu tanda penuaan.
  • Mengandung Vitamin C dan E yang membantu menguatkan dan mengencangkan permukaan kulit di sekitar mata dan Ekstrak Mint yang menyegarkan.
  • Olive Oil dan Ekstrak Sun Flower memberikan kelembaban dan mencukupi kebutuhan vitamin yang di perlukan kulit di sekitar mata.
  • Hasilnya mata terlihat lebih cerah dan awet muda.

Keunggulan Nutri-E Eye Cream

Vitamin E pada Nutri-E eye cream dapat membantu menjaga kulit halus dan lembut, menawarkan perlindungan kepada warna kulit halus paling efektif bila dikombinasikan dengan antioksidan lainnya, seperti vitamin C untuk menghilangkan lingkaran mata gelap, keriput, dan garis-garis halus. Dan dapat memberikan kemampuan kulit untuk memperbaiki dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan membangun kembali kolagen dan melawan radikal bebas.

Kekurangan Nutri-E Eye Cream

  • Mudah teroksidasi, maka perlu penambahan pengoksidan untuk membuat sediaan tetap dalam keadaan baik dan bahan pengawet untuk melindungi sediaan dari pertumbuhan mikroorganisme.

Kemasan kurang nyaman karena perlu membuka tutup wadah dan mengoleskannya dengan tangan, bakteri dari luar mudah menempel pada sediaan

DAFTAR PUSTAKA

Freitag F.M., Cestari T.F.What causes dark circles under the eyes. Journal of Cosmetic Dermatology 2007; 6: 211-15.

Rebora A., et al. Periorbital Lesions. Clinical in Dermatology 2011; 29: 151-56.

Adams, Robert M., et al. A five-year study of cosmetic reactions. Journal of the American Academy of Dermatology 1985; 13(6) :1062-69.

Gendler C. Treatment of Periorbital Hyperpigmentation. Aesthetic Surgery Journal 2005; 25: 618-24.

Dr. Priyavrat Sarma. Charaka Samhita (English translation), 4th ed; Chaukhambha Orientalia :Varanasi 1996.

Vd. Bhavamisra. Bhavaprakasa Nighantu, 4th ed; Caukhamba Bharati Academy: Varanasi 1961.

Naveed A.,Shoaib H..Glycyrrhiza glabra extract cream: Effects on skin pigment “Melanin”. Proceedingsof International Conference of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 2011.

Amer M.,Metwalli M. Topical Liquiritin improves Melasma. Int J Dermatol  2000 ;39(4):299-301.

Neyra O.et al. Glabrene and isoliquiritigenin as tyrosinase inhibitors from licorice roots. J Agri Food Chem. 2003 ; 51 (5): 1201-07.

Fu B. et al. Isolation and identification of flavonoids in licorice and a study of their inhibitory effects on tyrosinase. J agri Food Chem Sep 2005; 53(19):7408-14.

The Ayurvedic Pharmacopeia of India 1st ed. Part I-Vol I /III 2006.

T.E. Wallis. Text book of Pharmacognosy, 5th ed; B.S. Publisher & Distributors: Delhi 1985.

Khandelwal K.R.Practical Pharmacognosy Techniques & Experiments,8th ed; Nirali Prakashan : 2001.

Teknologi kosmetika kelas N p2k “manfaat dari oil controlled cream”

Dosen : Amelia Febriani, S. Farm.,MSi, Apt

Nama Febriana Anggraini

Nim : 14334112

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2019

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai ( Depkes RI, 1995)

Krim merupakan suatu sistem emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua fase yang tidak saling bercampur. salah satu bersifat polar (air)dan fase yang lainnya bersifat non – polar (minyak). krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu emulsi dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w atau m/a). (Ansel, H.C., 1989)

oil free maksudnya adalah bebas dari komposisi minyak yang dapat menambah keadaan minyak di kulit. Biasanya produk dibuat dengan bahan dasar air yang lebih nyaman di kulit berminyak.

Oil controlled Gel / Cream merupakan krim tidak berminyak yang cepat terserap dalam kulit dan secara nyata mengurangi tampilan kilau karena minyak berlebih dan membuat kulit terasa lebih seimbang, tidak berminyak dan tampilan kulit menjadi lebih sehat, halus, dan segar.

susunan Formula (untuk 1 formula )

  • Stearic acid = 4,5 g
  • KOH = 0,12 g
  • Prophyl Paraben = 0,006 g
  • Methyl Paraben = 0,0054 g
  • BHT = 0,015 g
  • Lanolin = 3 g
  • Gliserin = 2,4 g
  • Triticumvulgare (Wheat starch) = 1,5 g
  • Perfume = q.s
  • water = 10,628 ml

Rancangan cara pembuatan

  • timbang BHT 0,015 g lelehkan dalam water bath (1)
  • timbang lanolin 3 g lelehkan dalam water bath (2)
  • campur 1 dan 2 ad homogen (3)
  • timbang asam stearat 4,5 g
  • masukkan (4) dan (3) aduk ad homogen tetap dalam kondisi panas (700 celcius)
  • timbang triticum vulgarae 1,5 g larutkan dalam 5 ml EtOH (5)
  • timbang gliserin 2,4 g masukkan ke (5) tetap dalam kondisi panas
  • timbang nipasol 0,006 g larutkan dalam 0,022 ml EtOH (6)
  • timbang nipagin 0,054 g larutkan dalam 0,54 ml EtOH (7)
  • campur (5),(6), (7) ad homogen (8)
  • campur (3) dan (8) ad homogen (9) aduk terus hingga suhu menurun
  • cek pH 5,5 – 6,5
  • timbang KOH 0,4 g ad etanol 0,36 ml ad homogen (10)
  • campurkan (9) dan (10) ad homogen
  • tambahkan perfume (hitung jumlah tetesan)
  • uji dan evaluasi, masukkan dalam kemasan

TEKNOLOGI KOSMETIKA (A) – DIY LIPBALM

MAKALAH TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIKA

“PEMBUATAN LIPBALM”

DISUSUN OLEH :

  1. MelvaNovrianaSaragih           (15330143)
  2. Ervina Tri DewiSaragih          (15330142)
  3. BrillianyChairunnisa               (15330149)
  4. GregoriusYudhistira               (16330149)
  5. KhulfaLativatusZahro            (18330501)
  6. SherlyApriantika D                 (18330715)

DOSEN PENGAMPU :

AMELIA FEBRIANI, S.Farm, M.Si, Apt.

JURUSAN S1 FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2019

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang beriklim tropis dengan terik sinar matahari yang cukup besar karena terletakdi tengah garis katulistiwa. Halini berpotensi menyebabkan bibir kering, pecah-pecahbahkan penyakit actinic chelitis. Untuk memperbaiki kondisi bibir tersebut, diperlukan sediaan kosmetik lip balm yang dapat merawat bibir. Lip balm tidak hanya berfungsi sebagai lip moisturizer yangmemberi kelembaban pada bibir, namun lip balm juga berfungsi memberikan lapisanocclusive sebagai perlindungan.

Kecantikan   merupakan  suatu  hal  yang   sangat  penting   bagi  seorang perempuan. Kebanyakan perempuan selalu menggunakan make  up sebelum mereka memulaiaktivitasdisetiapharinya,bahkantidaksedikitdarimereka menggunakanmakeupwalaupunhanya untukaktivitaskecilatautidakterlalu penting sepertimahasiswi,setiapmerekahendakkeluar rumah tak lupa mereka selalumenggunakanmake upagar terlihatcantikdenganraut wajahyang berbinar–binar.

Lip balmatausalep bibiradalahlilin substansi dioleskan padabibirdarimulut.Tujuannya untukmelembabkan bibiragartidakmudah keringdan pecah-pecah.Biasanyalip balm digunakan untuk bibiryangmembutuhkan proteksi,  umpamanya  pada  keadaan kelembaban udarayang rendah ataukarena suhuyang terlaludingin,untukmencegah penguapan airdan sel-selepitelmukosabibir. Lip balmsering mengandung beeswax atau lilin karnauba,kapurbarus,setilalkohol, lanolin,parafin,petrolatum,dan bahan-bahan lainnya.Lipbalmmerupakan sediaan kosmetik yangdibuatdengan basisyang samadengan basislipstik,namun tanpawarna,sehingga terlihattransparan.

Kosmetik lip balm banyak diminati oleh  masyarakat terutama kaum wanita. Pembuatan  kosmetik lip balm dapat dibuat  sendiri menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Produkkosmetiklip balmperludiperhitungkandalammenyusunpolamenu sehari-haribagikaumperempuanyang selalumenggunakankosmetiklipbalm untukberaktivitasdenganmemperhatikankesehatanbibir indahnya.Olehkarena itu pembuatan kosmetika lip balm menjadisebuahhalyang cukupmenjanjikan. Selainitu tingginyahargabeberapajeniskosmetiklipbalm menjadipeluang/prospekusaha yang baik.

Kosmetiklipbalmyangbanyakmengandungzatberbahayayang berujung pada kerusakankulitsertadapatmengakibatkankanker kulitdanbahkandapat menyebabkan kematian, maka dari itu pembuatan lip balm sendiri lebih memiliki manfaat yang lebih aman untuk kesehatan bibir.Faktor lain yang  menjadikan  usaha kosmetik lip balm adalah mudah dalampembuatanya. Denganteknologidan peralatanyang sederhana,serta tidakdiperlukannyaketerampilan khusus,siapapundapat melakukan pembuaanmenjadikosmetik lip balmalamiyang memperindah warnabibir dan tanpaefek samping.

Tujuan Percobaan

  1. Menciptakan kosmetik baru, yaitu lipbalm yang sehat untuk digunakan berakivitas sehari–hari.
  2. Melaksanakan metode pelaksanaan produksi
  3. mengetahui dan menerapkan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru kepada masyarakat

Manfaat Percobaan :

Dapat menjadikan program kreativitas mahasiswa sebagai salah satu alternatif pengembangan keterampilan mahasiswa serta sebagai sarana untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan mahasiswa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Fisiologi Bibir

Lapisan terluar darikulit adalah epidermis dan lapisan ini mempunyai pelindung yang disebut dengan stratum corneum. Dibawah lapisan epidermis ini terdapat dermis. Seperti bagian lain pada kulit, bibir memiliki  tiga lapisan tersebut, perbedaannya adalah lapisan stratum corneum pada bibir lebih tipis dari lapisan kulit lain pada tubuh. Bibir juga tidak mempunyai kelenjar minyak yang menjaga kulit tetap lembab dan satu-satunya sumber pelembab bagi bibir adalah air liur. Hal ini menyebabkan kulit bibir menjadi kering dan pecah-pecah.

Bibir mempunyai sedikit keratin dan kulit bibir relatif lebih tipis dibandingkan laisan kulit pada umumnya. Bibir juga tidak mempunyai pigmen melanin sehingga pembuluh darah kapiler dapat terlihat dan menyebabkan bibir berwarna merah. (Mitsui, 1997)

Karena ketipisan lapisan jangat, lebih menonjolnya stratum germanativum, dan aliran darah lebih banyak mengalir di daerah permukaan kulit bibir, maka bibir  menunjukan sifat lebih peka dibandingkan dengan kulit lainnya. Karena itu hendaknya berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan pewarna bibir, terutama dalam hal memilih lemak, pigmen, dan zat pengawet yang digunakan untuk maksud pembuatan sediaan itu. (Ditjen POM. 1985).

Kulit bibir dapat mengalami kerusakan.Salah satunya adalah actinic chelitis yang merupakan kelainan degenerative kronis pada bibir.Etiologi akibat terpapar cahaya matahari yang cukup lama.Gambaran klinis pada tahap awal terlihat mild edema dan erythema serta bersisik dan kering pada vermillion border bibir bawah.Pada lesi yang telah berkembang, epitel menjadi tipis dan halus dengan area putih keabuan diikuti erythema.Cara perawatan proteksi bibir terhadap cahaya matahari.

Beberapa metode perawatan actinic chelitis adalah :

  1. Cryosurgery dan electrosurgery. Kelemahan dari metode ini adalah timbul rasa sakit dan nyeri, kerusakan sel, dan pembentukan scar.
  2. Carbon dioxide laser. Kelemahan dari metode ini adalah timbulnya scar.
  3. Chemical peeling. Menggunakan 50% asam trikloroasetat. Penelitian menunjukan keberhasilan dari metode ini kurang dari 30%. Selain itu timbul rasa nyeri selama pengobatan. Peeling dan scrubber juga menyebabkan pembentukan kembali sel kulit yang terkelupas.

Cara terbaik mencegah actinic chelitis adalah dengan menghindari paparan sinar matahari terlalu lama dan menggunakan produk perawatan bibir yang mampu melindungi kerusakan akibat cahaya matahari.

2.2 Kosmetik

Kosmetik diambil dari kata dalam bahasa inggris, yaitu “cosmetic”.Kata “cosmetic” ini berasal dari bahasa Yunani, “kosmetikos”, yang berarti kecakapan dalam menghias, juga dari kata “kosmetn” yang berarti menata atau menghias.Dalam pengertiannya, kosmetik adalah paduan beragam bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan, seperti kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar.Kosmetik dapat juga digunakan pada gigi dan rongga mulut.Fungsinya untuk membersihkan, menambah daya Tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Sari, 2011).

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya Tarik melalui makeup , meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar ultra violet, polusi, dan factor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum membantu seseorang lbih menikmati dan menghargai hidup (Kusantati, 2008).

Sub bagian kosmetik medic bagian/SMF ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI/RSUPN Dr. cipto mangunkusumo Jakarta, membagi kosmetik atas:

  1. Kosmetik pemeliharaan dan perawatan, yang terdiri atas : kosmetik pembersih (cleansing), kosmetik pelembab (moisturizing), kosmetik pelindung (protecting), dan kosmetik penipis (thinning).
  2. Kosmetik rias/dekoratif, yang terdiri atas kosmetik rias kulit terutama wajah, kosmetik rias rambut, kosmetik rias kuku, kosmetik rias bibir, dan kosmetik rias mata.
  3. Kosmetik pewangi/parfum. Termasuk dalam golongan ini : deodorant dan antiperspirant, after shave lotion, dan parfum.

     Dengan penggolongan yang sederhana ini, setiap jenis kosmetik akan dapat dikenal kegunaannya dan akan menjadi acuan bagi konsumen di dalam bidang kosmetologi. (Wasitaatmadja, 1997).

     Kosmetika yang digunakan untuk perawatan kulit harus berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, mempertahankan kondisi kulit agar tetap baik dan mampu mencegah timbulnya kelainan kulit (Kustanti, 2008).

2.3 Lip balm

Lip balm adalah bahan dari lilin yang diaplikasika secara topical pada bibir untuk mengurangi bibir kering. Cuaca kering, suhu dingin, dan angina mempunyai efek kering pada kulit karena menghilangkan kelembapan kulit.Efek kekeringan ini terutama terlihat pada bibir karena kulit bibir sangat tipis sehingga bibir terlebih dahulu memperlihatkan tanda kekeringan. Bahan pelindung seperti seperti waxes dan petroleum jelly mencegah hilangnya kelembapan. Bahan tambahan lain seperti perasa, pewarna dan sunscreen masing-masing mempunyai keunggulan spesifik sehingga dapat meningkatkan fungsi lip balm (Anonim, 2010).

Ada dua jenis lip balm, berbentuk stik padat seperti lipstick dan berupa krim dalam pot kecil. Fungsi dari lip balm adalah untuk melindungi bibir dari kekeringan akibat sinar matahari dan menjaga kelembapannya. Lip balm melapisi permukaan bibir sehingga mencegah bakteri dan kuman penyebab penyakit menempel pada bibir. Cara memakai lip balm dengan cara mengoleskan langsung lip balm stik pada bibir dan menggunakan jari atau cotton bud untuk lip balm krim dalam pot. Oleskan dua atau tiga kali sehari. Sebagian orang menambahkan lip gloss di atas lip balm untuk menghindari kesan seperti lilin di pada bibir (Han, 2010).

Sebelum memakai lipstick, sebaiknya bibir diolesi dengan lip balm yang berfungsi untuk melembabkan dan membantu mencegah bibir pecah-pecah serta terkelupas.Lip balm diperlukan agar lipstick tampak lebih menyartu (Kusantati, 2008).

  1. Komposisi lip balm

Bahan baku kosmetika (lip balm) sangat bervariasi dan banyak jumlahnya. Untuk memenuhi kebutuhan dasar produksi, ada beberapa bahan baku yang penting, yaitu :

  1. Waxes dan oils

Wax (malam) adalah bahan mirip material plastis yang dibuat dari sarang lebah, terdiri atas :wax sejati yang terdiri atas ester asam lemak bebas dan alcohol dengan berat molekul yang tinggi, misalnya beeswax: wax ester yang sebenarnya bukan wax asli karena mengandung gliserida yaitu ester gliserol dan asam organic lainnya : wax mineral atau hidrokarbon: wax sintesis: wax substances yaitu hydrogenated oils dan alcohol semacam asetil alcohol, dikenal sebagai lanette wax.

  • Pengawet

Kosmetika yang terdiri atas berbagai macam lemak dan minyak merupakan bahan yang mudah ditumbuhi mikroorganisme bakteri, amuba, dan jamur yang akan merusak bahan sehingga terjadi perubahan bau (tengik) dan warna. Untuk menanggulangi hal ini, diperlukan zat pengawet (preservative). Bahan pengawet adalah bahan pencegah dekomposisi preparat dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

  • Antioksidan

Kosmetika juga mudah teroksidasi oleh udara sehingga terjadi pemecahan bahan yang terkandung di dalamnya yang akan mengubah warna dan bentuk kosmetika. Untuk mencegah hal tersebut, digunakan bahan antioksidan. Bahan dasar kosmetika yang mudah teroksidasi adalah bahan yang berasal dari lemak, misalnya : minyak mineral, minyak jagung, dan minyak kastor. Antioksidan yang digunakan harus memenuhi syarat tidak berbau agar tidak mengganggu wangi-wangi parfum dalam kosmetika, tidak berwarna, tidak toksik, dan tidak berubah meskipun dsimpan lama.

  • Pewarna

Pewarna yang digunakan dalam kosmetika umumnya terdiri atas 2 jenis, yaitu :

  • Pewarna yang dapat larut dalam cairan (soluble), air, alcohol atau minyak. Contoh warna kosmetik ialah pewarna asam (acyd dyes) yang merupakan golongan terbesar pewarna pakaian, makanan dan kosmetik: solvent dyes yang larut dalam air atau alcohol: dan xanthene dyesyang biasa dipakai dalam lipstick.
  • Pewarna yang tidak dapat larut dalam cairan (insoluble), yang terdiri atas bahan organic dan inorganic, misalnya lakes dan besi oksida.

Tidak semua zat warna dapat digunakan untuk kosmetika.Kulit di beberapa bagian tubuh sensitive terhadap warna tertentu sehingga memerlukan warna khusus, seperti kulit sekitar mata, kulit sekitar mulut, bibir dan kuku (Wasitaatmaja, 1997).

  • Parfum

Perlu perhatian khusus dalam dalam memilih parfum, terutama harus dapat diterima konsumen dan bebas dari resiko iritasi.Parfum yang dipilih harus mampu menutupi bau lemak dari basis dan tidak menyebabkan iritasi bibir.

  • Surfaktan

Surfaktan kadang-kadang ditambahkan dalam pembuatan sediaan pewarna bibir untuk memudahkan pembasahan dan disperse partikel-partikel pigmen warna yang padat (Wilkinson and Moore, 1982).

  • Persyaratan lip balm

Persyaratan atau karakteristik yang diharapkan pada sediaan bibir yang berwarna adalah sebagai berikut :

  1. Harus memiliki penampilan yang menarik, yaitu permukaan yang halus dari warna yang seragam, bebas dari kerusakan seperti berlubang atau permukaan yang tidak halus disebabkan oleh agregat warna atau Kristal.
  2. Harus tidak berbahaya, baik secara dermatologi maupun saat digunakan.
  3. Harus mudah digunakan, memberikan lapisan pada bibir tidak berlebihan berminyak dan mempunyai warna yang stabil (Wilkinson and Moore, 1982)
  • Pembuatan lip balm

Secara umum metode pembuatan lip balm sama dengan pembuatan lipstick yaitu pencetakan hasil leburan menurut tahapan berikut ini :

  1. Pelarutan zat warna dalam fase minyak. Proses pelarutan ini bila perlu dapat dibantu dengan pemanasan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
  2. Penyimpanan komponen basis lemak dan lilin dengan teknik peleburan/pelelehan, penyaringan (bila perlu), dan pengadukan. Komponen basis tersebut dapat dilelehkan bersamaan dalam satu wadah, tetapi sebaiknya dipisah antara lilin dan lemak, setelah keduanya melebur baru dicampur
  3. Pendispersian zat warna ke dalam campuran basis lemak dan lilin yang telah dilebur dnegan pengadukan sampai homogeny, setelah suhu turun ditambahkan pengharum.
  4. Pencetakan lip balm. Setelah dicetak, lip balm akan segera membeku dan siap untuk dikemas (Nowack, 1985).

BAB III

METODOLOGI

Sediaan lipbalm dibuat masing-masing menggunakan basis yaitu vaselin petroleum jelly. Selanjutnya dilakukan pengembangan formulasi sedian lip balm yaitu pada formulasi 1 menggunakan bahan aktif tocopheryl sebanyak 1 ml, orange essential oil,  fragrance oil orange dengan tambahan zat pewarna kuning. Dan formulasi 2 yaitu dengan bahan aktif tocopheryl sebanyak 3 tetes, chamomail essential oil,fragrance oil honeydan zat pewarna merah.

  • Data Formulasi
  • Formulasi 1 (Basis Vaseline Petroleum Jellydengan aroma orange)
Bahan Kegunaan Komposisi
1. Vaseline petroleum jelly Bahan dasar 25 gram
2. Orange Essential Oil Antioksidan, antiinflamasi, meningkatkan kesehatan kulit, antibakteri. 2,5 ml
3. Tocopheryl Antioksidan 1 ml
4. Fragrance orange Zat pengaroma tetes
5. Zat tambahan lainnya Zat pewarna tetes
  • Formulasi 2 (Basis Vaseline Petroleum jellydengan aroma honey)
Bahan Kegunaan Kadar Yang Digunakan
1. Vaseline petroleum jelly Bahan dasar 25 gram
2. Chamomile Essential Oil Anti-iritasi, pelembab alami, mengurangi peradangan, memberikan perlindungan kulit terhadap paparan sinar matahari, antioksidan, antibakteri. 2,5 ml
3. Tocopheryl Antioksidan 3 tetes
4. Oil honey Zat pengaroma Tetes
5. Zat tambahan lainnya Zat pewarna Tetes
  • Prosedur Kerja
  • Masukan basis lipbalm, Vaseline petroleum jelly 50 gramke dalam cawan penguap yang berbeda.
  • Pada formula 1, tambahkan 1-2 tetes zat pewarna kuning, orange essential oil 2,5 ml, tocopheryl 1 ml, dan fragrance oil orange 1-3 tetes ke dalam cawan penguap, lalu dihomogenkan.
  •  Setelah semua bahan homogen. letakan diatas waterbath, tunggu hingga semua basis meleleh sempurna, kemudian turunkan dari waterbath.
  • Segera tuangkan lipbalm cair ke dalam wadah. Kemudian biarkan hingga dingin dan memadat pada suhu ruangan
  • Pada formula 2, tambahkan 1-2 tetes zat pewarna merah, chamomile essential oil 2,5 ml, tocopheryl 3 tetes, dan fragrance oil honey 1-3 tetes ke dalam cawan penguap, lalu dihomogenkan.
  •  Setelah semua bahan homogen. letakan diatas waterbath, tunggu hingga semua basis meleleh sempurna, kemudian turunkan dari waterbath.
  • Segera tuangkan lipbalm cair ke dalam wadah. Kemudian biarkan hingga dingin dan memadat pada suhu ruangan.
  • Uji hedonik pada 10 responden dengan memberikan kuesioner

BAB IV

PEMBAHASAN

Lip balm merupakan salah satu jenis kosmetik untuk merawat dan melembabkan kulit bibir. Menurut Mitsui (1997) lapisan stratum corneum pada bibir sangat tipis dan dermisnya tidak mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika dalam udara yang dingin dan kering.Iklim tropis di Indonesia yang kering dan kuatnya paparan sinar matahari juga berbahaya bagi kulit bibir.Untuk itu, diperlukan sediaan lip balm yang berfungsi sebagai pelembab dan pelindung karena lip balm membentuk lapisan tipis pada permukaan bibir.Lapisan ini juga dapat menghambat penguapan air di kulit dari stratum corneum sehingga kandungan air tetap terjaga dan kulit bibir menjadi lembab.Lip balm pada percobaan kali ini dibuat menggunakan dua formulasi, yaitu formulasi dengan perbedaan jumlah kandungan tocopheryl, bahan aktif essential oil, aroma dan warna yang berbeda.

Pada formulasi lipbalm digunakan basis Vaseline petroleum jelly.Petroleum Jelly atau sering disebut Vaselin White adalah campuran dari minyak mineral, parafin dan lilin mikrokristalin, ketika ketiga zat ini berbaur bersama-sama menciptakan sesuatu yang luar biasa, yakni jelly halus yang memiliki titik leleh sedikit di atas suhu tubuh. Secara harafiah akan meleleh kedalam kulit, masuk kedalam ruang antar sel-sel dan celah dalam lipid. Sesampainya disana zat tersebut akan kembali membeku dan mengunci diri ditempatnya. Petroleum jelly juga berfungsi untuk menjaga kulit bagian luar, melindungi kulit dari pengaruh cuaca, membantu menjaga kulit bagian dalam dengan mencegah kehilangan air secara alami dari kulit kita. Hal inimemungkinkan kulit menjadi lembab dan lunak secara alami dari dalam kulit itu sendiri. (Jimmy Wales, 2010).

Pada pembuatan lip balm kali ini, bahan-bahan yang digunakan lainnya adalah chamomile essential oil, orange essential oil, tocopheryl, dan zat pengaroma berupa fragrance oil orange dan fragrance oil honey. Chamomile sendiri adalah nama dari beberapa tanaman yang menyerupai bunga aster pada famili Asteraceae, berupa bunga kuning dan putih berukuran kecil yang harum. Ada banyak spesies chamomile yang berbeda, dua yang paling umum adalah chamomile Jerman (Marticaria recutita) dan chamomile Romawi (Chanmaemelum nobile). Hingga saat ini, bunga chamomile Jerman memiliki lebih banyak bukti medis dan memiliki berbagai khasiat untuk kecantikan.

Chamomile essential oil memiliki fungsi sebagai antimikroba (anti bakteri), antialergi, antiradang untuk kulit, antioksidan, dan analgesik (pereda nyeri), terapi luka, ataupun terapi luka bakar.Komponen aktif dalam chamomile meliputi terpenoid (bisoprolol, matrikin, levomenol, dan chamazulene), flavonoid (apigenin, luteolin, rutin, dan quercetin), hidroksikoumarin, mono dan oligosakarida, serta getah tanaman.

  • Chamazulene terbukti memicu aktivitas antiradang dan memiliki efek meningkatkan penyembuhan luka.
  • Levomenol adalah zat pelembab dan antiradang alami yang telah terbukti bisa membantu mengurangi tanda-tanda kerusakan kulit, mengurangi rasa gatal, dan memperbaiki tekstur serta elastisitas kulit.
  • Apigenin diklaim memiliki beberapa sifat antioksidan, yang telah terbukti melalui uji kimia.
  • Kamomil juga dapat mencegah jerawat yang diakibatkan oleh stres. Ini berkat efeknya untuk mengurangi kecemasan dan kandungan antioksidannya.

Orange essential oil atau Minyak esensial (minyak atisiri) jeruk berasal dari kulit buah tanaman Citrus sinensi. Kadang-kadang juga disebut “minyak jeruk manis,” minyak ini berasal dari kulit buah jeruk, serta memiliki berbagai manfaat kesehatan. Minyak jeruk (orange oil) memiliki berbagai senyawa kuat yang bertanggung jawab atas kemampuan penyembuhan yang dimilikinya. Bahan aktif yang paling menonjol dalam minyak jeruk adalah limonene (berkontribusi antara 85-96 persen) dan myrcene (0,5-3 persen). Limonene dianggap sebagai antioksidan kuat yang melawan kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan yang menyebabkan berbagai penyakit.Senyawa tersebut termasuk dalam jenis monoterpene yang menunjukkan aktivitas anti-tumor. Menurut penelitian, manfaat minyak jeruk meliputi:

  • Memerangi tumor (kanker)
  • Meningkatkan sirkulasi darah
  • Membunuh bakteri dan patogen
  • Mengurangi keriput
  • Meningkatkan kecantikan kulit
  • Mengurangi kecemasan

Minyak atsiri yang terbuat dari citrus fruit menawarkan potensi antimikroba alami yang bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan makanan. Minyak jeruk (orange oil) mampu mencegah perkembangbiakan bakteri E. coli dalam sebuah studi pada tahun 2009 yang diterbitkan dalam International Journal of Food and Science Technology. Efek anti-inflamasi kuat dari minyak jeruk efektif mengurangi nyeri, infeksi. Diantara beberapa minyak anti-inflamasi populer, termasuk lemon, pine dan eucalyptus oil, minyak jeruk menunjukkan penurunan terbesar dalam peradangan. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan dalam European Journal of Medical Research yang menyelidiki potensi antioksidan dari berbagai minyak esensial.Buah jeruk (citrus fruit) dikenal mengandung vitamin C tinggi yang membantu melindungi dan mempercantik kulit.Itu sebab, minyak jeruk (orange oil) juga sangat bermanfaat memerangi tanda-tanda penuaan seperti keriput dan bintik-bintik gelap dengan mempromosikan produksi kolagen.Karena kekuatan antioksidan yang dimilikinya, minyak jeruk mampu memperlambat laju kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, polusi dan toksisitas.

Tocopherol atau sering disebut juga dengan Vitamin E adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak dan mempunyai efek antioksidan yang bisa memperlambat sel-sel tubuh dari kerusakan. Ada banyak manfaat vitamin E untuk kulit, mulai dari mengurangi peradangan, membantu pembentukan kolagen, hingga meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit. Manfaat ini didapat karena vitamin E yang dikonsumsi akan diserap oleh lapisan epidermis kulit dan digunakan untuk memperbaiki kulit yang mengalami kerusakan.Sifat antioksidan yang ada pada vitamin E juga dianggap dapat mempercepat regenerasi kulit, mencegah kerusakan kulit, dan melindungi dari kanker kulit.

Untuk penggunaan zat pengaroma, pada pembuatan lip balm ini menggunakan fragrance oil orange untuk formula 1 dan fragrance oil honey untuk formula 2.Zat pengaroma yang digunakan dalam bentuk oil/cairan karena apabila dalam keadaan padatan maka ditakutkan pewarna tersebut sukar bercampur dengan homogen dan cenderung memisah dengan sediaan.Zat pengaaroma yang dipilih adalah fragrance oil orange dan honey, karena secara umum biasanya yang digunakan untuk pembuatan lip balm adalah fragrance oil orange.Dimana aroma jeruk dapat memiliki efek nyaman dan menenangkan. Dan fragrance oil honey dipilih karena memiliki manfaat untuk melembapkan kulit namun tidak membuat kulit menjadi berminyak. Selain itu oil honey juga memiliki sifat antiseptic dan antibakteri dan dapat menyehatkan kulit karena kaya akan nutrisi.

Dari hasil kuesioner dengan 10 responden didapatkan penilaian dari warna lipbalm orange lebih disukai dimana terdapat 7 responden yang sangat suka dan 3 responden yang suka dan tidak ada yang tidak suka, kurang suka dan sangat tidak suka sedangkan pada lipbalm honey chamomile 2 responden sangat suka, 6 responden suka dan 2 responden yang kurang suka. Untuk aroma lipbalm orange lebih disukai dimana terdapat 5 responden yang sangat suka, 4 responden suka dan 1 responden kurang suka, sedangkan pada lipbalm honey chamomile terdapat 5 responden yang suka dan 5 lainnya kurang suka. Untuk tesktur sama saja sehingga diperoleh 6 responden yang sangat suka dan 4 responden suka untuk kedua lipbalm. Dari segi kenyamanan pemakaian lipbalm orange lebih di sukai dimana tidak ada satu responden pun yang tidak suka dimana diperoleh 5 responden sangat suka dan 5 responden suka sedangkan pada lipbalm honey chamomile terdapat 1 responden yang tidak suka, 4 responden sangat suka dan 5 responden suka. Dari segi kemasan lipbalm orange lebih banyak di sukai dengan skor responden 6 orang sangat suka dan 4 orang suka sedang kan pada lipbalm honey chamomile 5 responden sangat suka dan 5 responden lainnya suka.dan yang terakhir dari segi desain lipbalm honey chamomile lebih disukai dimana 6 responden sangat suka dan 4 responden suka sedangkan pada lipbalm orange terdapat 5 responden sangat suka dan 5 responden lainnya suka.


Aspek Penilaian Lipbalm Orange Lipbalm Honey Chamomile
SS S KS TS STS SS S KS TS STS
Warna 7 3       2 6 2    
Aroma 5 4 1       5 5    
Tekstur 6 4       6 4      
Rasa   6 4       5 4 1  
Kenyamanan pemakaian 5 5       4 5 1    
Bentuk kemasan 6 4       5 5      
Desain kemasan 5 5       6 4      

BAB V

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa :

  1. Lip balm merupakan salah satu jenis kosmetik untuk merawat dan melembabkan kulit bibir.
  2. Sediaanlipbalm dibuatmasing-masing menggunakanbasisyaituvaselin petroleum jelly.Selanjutnyadilakukan pengembangan formulasisedian lip balmyaitu pada formulasi 1 menggunakan bahan aktif tocopheryl sebanyak 1 ml, orange essential oil,  fragrance oil orange dengan tambahan zat pewarna kuning. Dan formulasi 2 yaitu dengan bahan aktif tocopheryl sebanyak 3 tetes, chamomail essential oil,fragrance oil honeydan zat pewarna merah.
  3. Dari uji hedonik dengan pengisian kuesioner didapatkan bahwasannnya lipbalm orange lebih disukai dari pada lipbalm honey chamomile.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Direktorat Jenndral Pengawas Obat dan Makanan RI. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Departemen Kesehatan Repblik Indonesia. Jakarta.
  2. Han, C. 2010. Makeup Bibir Sesuai Aura dan Feng Shui. Jakarta: PT. Gedia Pustaka.
  3. Inesa, Felicia. 2016. Pengaruh Komposisi Beeswax dan Parafin Wax Sebagai Basis Terhadap Kekerasan Lipstik Dengan Zat Pewarna Ekstrak Kulit Manggis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
  4. Kustanti, H. 2008. Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1. Jakarta : departemen Pendidikan Nasional.
  5. Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. Elsevier. Netherland, pp.
  6. Putri, agata Dessynta. 2012. Prediksi Komposisis Glyceryl Monostearate dan Cetyl Alcohol Sebagai Emulsifying Agent Menggunakan Aplikasi Desain Faktorial Dalam Sediaan Lipbalm Dengan Pewarna Ekstrak Buah Naga Merah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
  7. Ratih, Hestiary. Hartyana, Titta. Cahaya, Ratna. 2014. Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak Bungan Kenanga Sebagai Emolien. Cimahi: Universitas Jenderal Ahmad Yani.
  8. Sari,N.R. 2011. All about COSMETICS. Cara Pintar Memilih Kosmetik. Jakarta : Mocomedia.
  9. Wasitaatmaja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Jakarta: UI Press.
  10. Walkinson, J.B dan Moore, R.J. 1982. Harry’s Cosmetology. London: Longman Group Ltd
  11. Zahara, yana. Dewi, ratna. Septarini, endang. 2016. Efektifitas penggunaan White petroleum jelly untuk perawatan luka tekan stage 1 di ruang di rawat inap siloam hospital lippo village. Indonesian journal of Nurishing  Health Science. 1 (1). 15-32.
  12. Savitri, Tania. 2018. Mengenal segudang manfaat chamomile untuk kecantikan. https://hellosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/manfaat-chamomile-untuk-kecantikan/. Diakses pada : 18 Juni 2019.

ANGGARAN BIAYA

No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1. Bahan Pembuatan Lipbalm Rp. 140.000
2. Wadah Kemasan   Rp. 40.000
3. Design Kemasan Rp. 26.000
Sub Total Rp. 206.000

Justifikasi Anggaran Kegiatan

  1. BahanHabis Pakai
No Material Kuantitas HargaSatuan
1.  Vaseline petroleum jelly 50 gram Rp. 25.000
2. Chamomile essential oil 5 ml Rp. 30.000
3. Tocopheryl 10 ml Rp. 25.000
4. Fregrance oil Orange 20 ml Rp. 20.000
5. Fregrance oil Honey 20 ml Rp. 20.000
6. Orange Essential oil 5 ml Rp. 20.000
  Sub Total Rp. 140.000
  • BahanLain
No Material Kuantitas HargaSatuan Jumlah Harga
1 Wadah Kemasan 20 tube Rp. 2.000 Rp.40.000
2 Design Kemasan 20 pcs   Rp.26.000
SubTotal                                                                                  Rp.66.000
 

Rencana penjualan

Total biaya produksi   = Rp.206.000.

Biaya produksi  per  lipbalm =  Rp.206.000 : 20 = 10.300/ pcs

Keuntungan yang akan diambil = 30%

Harga  jual per lipbalm =  30%  X 10.300 + 10.300 = 13.390

Jadi harga jual = Rp.13.390

Kuesioner Penilaian Lipbalm

Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

Adapun pilihan jawaban adalah :

Penilaian Skala Numerik
Sangat Suka (SS) 5
Suka (S) 4
Kurang Suka (KS) 3
Tidak Suka (TS) 2
Sangat Tidak Suka (STS) 1
Aspek Penilaian Lipbalm Orange Lipbalm Honey Chamomile
SS S KS TS STS SS S KS TS STS
Warna                    
Aroma                    
Tekstur                    
Rasa                    
Kenyamanan pemakaian                    
Bentuk kemasan                    
Desain kemasan                    

Masker Bentonit

MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA

MASKER BENTONITE

Dosen : Amelia Febriani,S.Farm.,M.Si.Apt

Disusun Oleh:

  1. Fiki Danya                                     17330704
  2. Igusti Lanang Bgs Suhartana          17330719
  3. Elzius Fransiscus L. Gaol               17330720
  4. Wahyudi Anggrian                        17330724
  5. Agnes Anggreni Silaban                 17330728

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

FAKULTAS FARMASI

JAKARTA

2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya  panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Teknologi Kosmetika “Masker Bentonite” dengan sebaik-baiknya. Adapun makalah ini tentang pengertian bentonit, formula msker bentonite sampai kepada manfaat penggunaan masker bentonite bagi kulit.

            Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

            Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah teknologi kosmetika ini tentang masker bentonite ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Juni 2019

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

            Dewasa ini berbagai terapi telah ditawarkan untuk mengatasi penuaan dini, terapi-terapi yang sifatnya alami juga sampai sekarang tetap menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk kembali pada sesuatu yang bersifat alamiah dan cenderung meningkat. (Fauziah, 2017)

Setiap wanita selalu menginginkan kulit yang bersih, halus dan sehat, karena hal tersebut akan menambah rasa bangga dan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Kulit yang sehat adalah keadaan kulit yang terlihat segar, bercahaya dan babas dari berbagai macam gangguan kulit seperti jerawat, pigmentasi dan lainnya. (Rahayu,2013)

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan di luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Fauziah, 2017)

Salah satu contoh kosmetik adalah masker wajah. Pemakaian masker wajah bermanfaat untuk melembutkan kulit, membuka pori-pori yang tersumbat, dan membersihkan sisa kosmetik yang tidak bisa dihilangkan menggunakan pembersih biasa. Selain itu, pemakaian masker wajah yang teratur juga dapat membantu mencegah penuaan dini dan mengurangi munculnya keriput dan garis-garis halus.

Salah satu jenis masker yang sedang diminati saat ini yaitu masker lumpur (mud mask). Faktor utama dalam pembentukan lumpur ialah mineral clay, salah satu contohnya ialah bentonit. Bentonite clay adalah aluminium silikat penyerap yang terbentuk dari abu vulkanik yang telah digunakan selama berabad-abad untuk detoksifikasi dan menyembuhkan kulit dan tubuh. Oleh karena banyaknya manfaat dari bentonit pada kulit maka perlu dikaji potensi pemanfaatannya sehingga dapat menghasilkan manfaat yang optimal. (Nugrahani, 2014)

1.2. Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah pada pembuatan masker bentonit ini adalah:

  1. Apa manfaat penggunaan masker bentonite ?
  2. Bagaimana formulasi masker bentonite ?
  3. Bagaimana tingkat kesukaan terhadap masker bentonite ?

1.3. Tujuan

            Adapun tujuan pembuatan masker bentonit adalah:

1. Mengetahui manfaat dari penggunaan masker bentonit

2. Mengetahui formulasi masker bentonite

3. Mengetahui tingkat kesukaan terhadap masker bentonite

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Masker Wajah

Masker wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan serbuk yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah. Secara sistematik, masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi pada jaringan kulit. Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, atau rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah (Novita Widya, 2009).

Pemakaian kosmetika merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang sejak usia bayi sampai usia lanjut, tidak terkecuali pria maupun wanita dengan tujuan untuk mendapatkan kulit yang sehat, wajah yang cantik, penampilan pribadi yang baik dan kepercayaan pada diri sendiri. Kosmetik dikenal oleh manusia sejak berabad-abad yang lalu, sehingga seiring berkembangnya ilmu tentang kosmetologi banyak ilmuan yang menggembangkan tentang ilmu dermatologi agar dapat mengetahui efek dari suatu bahan terhadap kulit, karena saat ini banyak kasus penyakit baru yang muncul karena pemilihan bahan kosmetik yang ternyata dapat mengiritasi kulit seperti bercak merah, rasa panas dan terbakar jika terkena paparan sinar matahari langsung ( Tranggono Retno Iswari, 2007).

Masker wajah saat ini memiliki banyak bentuk seperti serbuk, pasta, ada juga yang berbentuk gel. Berbagai perusahaan kosmetik besar saat ini banyak mengeluarkan produk yang berbahan alami atau “back to nature”. Masyarakat saat ini banyak yang beralih pada produk yang berbahan alami, keistimewaan masker dari bahan alami ini adalah tidak menimbulkan iritasi dan efek samping. Karena produk yang terbuat dari bahan alamiah lebih murah, aman, tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan bagi kulit

2.2. Mineral Bentonit

2.2.1. Bentonite dan Ketersediannya

Bentonite merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia dengan jumlah yang melimpah.Beberapa wilayah penghasil bentonit adalah Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Selama ini banyak digunakan sebagai adsorben warnamaupun pengotordan katalis. (Nugrahani, 2014)

2.2.2. Struktur dan Ukuran Bentonit

Bentonit terbentuk dari pelapukan dan reaksihidrotermal bahan vulkanik. Berdasarkan penyusunnya bentonit dibagi menjadi :

  • Nabentoni

Nabentonit yaitu bentonit yang jika didispersikandalam air akan sangat mengembang dan terdispersi cukup lama;

  • Ca-bentonit

Ca-bentonit memiliki kemampuan mengembang yang lebih rendah;

  • Montmorilonit

Montmorilonit merupakan anggotakelompok mineral lempung membentuk Kristal mikroskopik. Kandungan air montmorilonitbervariasi sehingga ketika mengadsorbsi airakan mengembang menjadi beberapa kalivolum awal. Sehingga sifat ini membuatmontmorilonit dapat berfungsi sebagaipembersih dan penjernih larutan gula, penyerapion logam, dan penjernih air;

  • Organoclay

Organoclay yaitu modifikasi bentonit dengan penambahansurfaktan seperti garam ammonium kuartener,polietilen glikol eter dan sebagainya, sehinggasifat bentonit berubah dari hidrofilik menjadiorganofilik.

Ukuran bentonit akan berpengaruh pada sifat fisik dan mekanik seperti sifat reologinya yaitu viskositas, yield point. Bentonit ukuran nanodipreparasi dengan cara grinding dankarakterisasi dilakukan terhadap spektrum (.FTIR),analisis termal (TGA), komposisi (XRFluorescene).

2.2.3 Manfaat Penggunaan Masker Bentonit

Clay mask dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari bahan formulanya. Salah satu jenis yang paling umum dan banyak ditemukan adalah clay mask  yang terbuat dari bentonite. Bentonite sendiri merupakan salah satu bahan aktif yang memiliki tekstur seperti clay atau lempung. Kendati demikian, ternyata bentonite memberikan sejumlah manfaat, seperti:

  1. Mengatasi alergi

Pemilik kulit sensitif yang rentan terserang alergi atau pun iritasi dapat menggunakan clay mask  yang terbuat dari bentonite. Hal ini disebabkan oleh kandungan bentonite yang aman dan tidak menimbulkan atau memperparah kondisi kulit.

  • Menutrisi kulit dengan mineral

Bentonite clay mask merupakan salah satu masker wajah yang dilengkapi dengan beragam jenis mineral. Mineral merupakan salah satu bahan aktif yang berperan dalam menjaga kulit tetap sehat, terutama dari risiko peradangan. Tidak heran jika penggunaan bentonite clay mask juga disarankan untuk kulit yang tengah berjerawat atau mengidap psoriasis dan eksim.

  • Mengeluarkan racun

Manfaat lainnya dari bentonite clay mask adalah mampu mengeluarkan racun dari dalam kulit. Dengan kata lain, bentonite clay mask merupakan salah satu bahan yang ampuh dalam mendetoksifikasi zat toksin. Apalagi zat toksin pada tubuh menjadi penyebab utama sejumlah masalah kesehatan yang menyerang kulit.

  • Mempercepat penyembuhan kulit

Bentonite clay mask  dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mencegah luka mengalami infeksi pada kulit wajah.

  • Sebagai antiacne atau obat jerawat

Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang sering terjadi pada wajah akibat adanya sumbatan oleh lemak pada pori kulit. Sebagai akibat dari sumbatan tersebut, dapat terjadi komedo dan pada kondisi meradang akibat infeksi bakteri dapat menyebabkan terjadinya jerawat yang terasa nyeri. Bentonite merupakan salah satu bahan aktif masker yang memiliki manfaat untuk mengabsorbsi minyak di kulit sehingga dapat mencegah dan mengobati jerawat pada wajah.

2.3 Minyak Zaitun

Minyak zaitun adalah minyak nabati dengan kandungan minyak tak jenuh  yang sangat tinggi, terutama kandungan asam oleik dan polifenolnya. Minyak yang dijuluki  sebagai cairan emas ini sudah sejak lama dipercaya dapat bermanfaat sebagai obat luar untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan pada kulit dan rambut. Selain minyaknya, buah zaitun juga kerap dikonsumsi karena kandungan berbagai vitamin serta mineralnya yang cukup tinggi.

Minyak zaitun memiliki kandungan vitamin E mencapai 14 mg/100 g. Vitamin E merupakan antioksidan alami yang mampu menangkal radikal bebas atau oksidasi di dalam tubuh yang merupakan penyebab kerusakan sel, sehingga kandungan ini efektif untuk mencegah    penuaan    dini. Manfaat minyak zaitun untuk kecantikan yaitu :

1. Digunakan sebagai pembersih wajah. 

2. Digunakan sebagai carrier oil

3. Menyehatkan rambut

4. Menyehatkan kulit

5. Minyak urut

6. Bibir pecah-pecah

7. Menyegarkan kulit

2.4 Madu

Beberapa manfaat madu untuk kulit yaitu digunakan dapat meregenasi sel kulit yang sudah mati, melembabkan kulit dan sebagai aroma terapi pada saat pemakaian. Madu memiliki begitu banyak khasiat yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Bahkan madu juga kerap digunakan untuk mempertahankan keindahan kulit. Sedangkan madu memiliki banyak manfaat untuk merawat kesehatan yang mengandung zat antioksidan, antibakteri, vitamin B dan vitamin C untuk kecantikan dan perawatan kulit. Masker yang mengandung madu memiliki pengaruh sangat baik terhadap penyamaran bekas luka pada kulit, kecerahan kulit, kelembaban kulit dan kehalusan kulit.

BAB III

METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat

  • Timbangan
  • Mortir dan Stamper
  • Spatula
  • Pot Kosmetik

Bahan

  • Bentonite
  • Minyak Zaitun
  • Madu
  • Air Mawar

3.2 Formulasi Masker

Formulasi I

R/        Bentonite                     20 g

            Minyak Zaitun            10 g

            Air Mawar                   qs

Formulasi II

R/        Bentonite                     20 g

            Madu                           10 g

            Air Mawar                   qs

3.3 Cara Pembuatan Masker

  1. Siapkan alat dan Bahan
  2. Timbang semua bahan
  3. Masukkan bentonite ke dalam mortar
  4. Masukkan minyak zaitun/ madu ke dalam mortar, gerus ad homogen
  5. Masukkan air mawar , gerus ada homogeny

3.4 Cara Penggunaan Masker

  1.  Bersihkan wajah terlebih dahulu dengan sabun wajah, lalu keringkan
  2. Ambil masker dengan jari secukupnya, oleskan secara merata ke seluruh bagian wajah
  3. Diamkan masker selama 5 menit
  4. Cuci wajah dengan air hangat
  5. Simpan masker yang sudah dibuka di lemari es

3.5 Uji Hedonik ( Kesukaan )

Uji ini untuk melihat dan mengetahui   tingkat   kesukaan, dari panelis terhadap sediaan yang dibuat. Karakteristik yang dinilai tingkat kesukaannya ialah warna, bau, rasa dikulit pada sediaan masker, yang di ujikan oleh 10 orang panelis yang memenuhi syarat tidak cacat (sehat  fisik  dan  jasmani), berumur 20-21 tahun untuk memberikan  tanggapan mengukur tingkat kesukaan

3.6 Rancangan Anggaran Belanja ( RAB )

Nama Bahan Satuan Harga
Bentonite  Kg Rp. 30.000
Minyak Zaitun Botol Rp. 20.000
Madu Botol Rp. 13.500
Air Mawar Botol Rp 5.500
Pot Kosmetik pcs Rp. 7.500
Jumlah Rp. 76.500

Rincian biaya per pot masker

Nama Bahan Masker I Masker II
Bentonite Rp. 600 Rp. 600
Minyak Zaitun Rp. 2000 Rp. 0
Madu Rp. 0 Rp. 900
Air Mawar Rp 1000 Rp 1000
Pot Kosmetik Rp. 7.500 Rp. 7.500
Label Rp. 1000 Rp 1.000
Jumlah Rp 12100 Rp 11000
Margin (30 %) Rp 3.630 Rp 3.300
Harga Masker Rp 15.730 Rp 14.300
Pembulatan Harga Rp. 16.000 Rp 14.500

Jadi harga masker formulasi I adalah Rp 16.000 / pot dan masker formulasi II Rp. 14.500/ pot

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentonit memilik banyak manfaat untuk kesehatan kulit. Salah satunya digunakan sebagai masker wajah. Adapun manfaat penggunaan masker bentonite adalah mengatasi alergi, mengatasi jerawat ( acne ), menutrisi kulti dengan mineral, mengeluarkan racun atau radikal bebas di kulit wajah, mempercepat penyembuhan luka. Karena sifat bentonite yang mudah homogeny dengan bahan-bahan lain, makser bentonite sering juga dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang meningkatkan manfaat masker bentonite seperti minyak zaitun dan madu yang dikenal sejak dari dahulu kala memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit wajah.

Pada pembuatan formulasi masker bentonite yang pertama, bentonite dikombinasikan dengan minyak zaitun, dan diberikan bahan tambahan air mawar. Air mawar berfungsi sebagai pengharum. Masker yang dihasilkan memiliki sifat organoleptik berwarna coklat muda, bau khas mawar, tekstur lembut. Selain itu masker juga homogen. Mudah dioleskan pada wajah.

Pada pembuatan formulasi masker bentonite yang kedua, dimana minyak zaitun diganti dengan madu. Hasilnya hampir sama dengan formulasi pertama. Selain itu ditinjau dari biaya produksi, ternyata biaya untuk pembuatan masker ini tidak mahal. Jadi bisa menjadi alternatif perawatan wajah yang terjangkau namun tetap memiliki manfaat yang banyak untuk kesehatan kulit wajah.

Pada uji hedonik pada kriteria penampakan didapatkan bahwa formulasi masker II lebih disukai dibandingkan dengan formulasi masker I dengan nilai rata-rata 6,2. Lalu pada kriteria warna, formula masker I dan formula masker II mendapatkan nilai rata-rata kesukaan yang sama. Hal ini mungkin karena pada kedua formula masker ini warna produk masker yang dihasilkan sama. Kemudian pada kriteria aroma formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,1 dibandingkan  formula masker I dengan nilai rata-rata 6,0. Dan terakhir pada kriteria tekstur formulas masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,8 sedangkan formula masker I dengan nilai rata-rata 5,5 .

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

  1. Masker bentonite sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit wajah
  2. Formulasi masker bentonit pertama ditambah minyak zaitun dan air mawar, sedangkan formulasi masker bentonite kedua ditambah madu dan air mawar
  3. Hasil uji hedonic ( kesukaan ), untuk penampakan lebih formulasi masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,2, untuk warna formula masker I dan II memiliki nilai rata-rata sama 5,8, untuk aroma formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,1 dan untuk tekstur formula masker II lebih disukai dengan nilai rata-rata 6,8.

DAFTAR PUSTAKA

Novita Widya. 2009. Pengaruh Penggunaan Masker Bentonit Teraktivasi Asam Sebagai Katalis

Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Isopulegol Pada Minyak Sereh Wangi Kabupaten Gayo Lues – Aceh. Chimica et Natura Acta Vol. 4 No. 3.

Fauziah, 2017. Pengaruh Basis Kaolin dan Bentonit Terhadap Sifat Fisika Masker Lumpur

Kombinasi Minyak Zaitun (Olive Oil) dan Teh Hijau (Camelia sinensis). Jurnal Farmasi,

Sains, dan Kesehatan Pharmauho Volume 3, No. 2, Hal. 9-13

Rahayu. 2013. Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Masker Sari Ketimun (Cucumis Sativus L.)

Dengan Menggunakan Basis Kaolin Dan Bentonit. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo

Nugrahani. 2014. Pemanfaatan Nanobentonit Sebagai Bahan Tambahan Pada Formula Grease,

Kosmetik Dan Nanokomposit Polimer. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Jakarta

Tranggono Retno Iswari. 2007. Penggunaan Bentonite sebagai clay masker sebagai alternatif

pengobatan jerawat pada remaja. Jurnal Farmasi dan Sains.

Dhamayanti. 2016. Khasiat Penggunaan Bentonite Clay Mask untuk Kulit. Dikutip 20 Juni 2019.

LAMPIRAN

Hasil Uji Hedonik Penampakan

PENAMPAKAN
No Nama Panelis  Masker I Masker II
1 L Muhammad Farhan 6 7
2 L Joko Raharjo 5 6
3 Suci Anugrahati 6 7
4 Suyatno 6 6
5 Stevany U Ramoh 5 5
6 Hendra Apriando 6 6
7 Kevin 5 6
8 Ulfa 5 7
9 Ummul Fitra 5 5
10 Riska Pandala 6 7
Rata-rata 5,5 6,2

Hasil UJi Hedonik Warna

WARNA
No Nama Panelis  Masker I Masker II
1 L Muhammad Farhan 7 6
2 L Joko Raharjo 7 7
3 Suci Anugrahati 5 5
4 Suyatno 6 6
5 Stevany U Ramoh 6 6
6 Hendra Apriando 6 7
7 Kevin 5 5
8 Ulfa 5 5
9 Ummul Fitra 6 6
10 Riska Pandala 5 5
Rata-rata 5,8 5,8

Hasil Uji Hedonik Aroma

AROMA
No Nama Panelis  Masker I Masker II
1 L Muhammad Farhan 7 8
2 L Joko Raharjo 7 7
3 Suci Anugrahati 5 5
4 Suyatno 6 6
5 Stevany U Ramoh 6 6
6 Hendra Apriando 6 6
7 Kevin 6 6
8 Ulfa 6 6
9 Ummul Fitra 6 6
10 Riska Pandala 5 5
Rata-rata 6 6,1

Hasil Uji Hedonik Tekstur

TEKSTUR
No Nama Panelis  Masker I Masker II
1 L Muhammad Farhan 6 8
2 L Joko Raharjo 7 5
3 Suci Anugrahati 6 8
4 Suyatno 4 7
5 Stevany U Ramoh 4 7
6 Hendra Apriando 6 8
7 Kevin 7 6
8 Ulfa 5 7
9 Ummul Fitra 5 7
10 Riska Pandala 5 5
Rata-rata 5,5 6,8

Teknologi Sediaan Kosmetika “SWY Natural Facial Toner”

Teknologi Sediaan Kosmetika

“TONER”

Dosen : Amelia Febriani, S.Farm.,Msi,Apt

Disusun Oleh :

Shandy Azizah          16330011

Tika Larasati             16330013

Frida Yuli                  16330016

Dwi Wulandari          16330019

Erlinda Widia            16330024

Siti Mutiah                 16330037

Kelas A

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2019

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Pengertian Toner

Toner merupakan sediaan yang digunakan untuk menyempurnakan penggunaan pembersih. Membersihkan sisa-sisa pembersih yang tertinggal serta memberikan kesegaran pada kulit.

Persyaratan sediaan tonner, yaitu:

  • Larutan jernih
  • Tidak menyebabkan iritasi pada kulit
  • Menyegarkan kulit
  • Tidak memberikan kesan lengket
  • Aroma dan warna yang sesuaii dan menarik
  • Memberikan kesan segar pada kulit
  • Stabil (tidak menjadi keruh selama penyimpanan dan penjualan)
  • Sebaiknya mempunyai pH 4,7
  1. Pemilihan Toner Berdasarkan Jenis Kulit

Berdssarkan jenis kulit, toner dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  • Kulit normal

Sebenarnya kulit normal tidak terlalu membutuhkan toner karena kelembapan kulitnya selalu seimbang (tidak kering namun tidak berminyak). Jika ingin menggunakan toner, sebaiknya pilih toner bebas alcohol khusus kulit normal. Biasanya produk toner untuk kulit normal yaitu aroma kenanga.

  • Kulit kering

Pakailah toner lembut bebas alkohol khusus untuk kulit kering yang dapat menjaga kelembabban kulit. Biasanya produk toner untuk kulit kering yaitu aroma mawar.

  • Kulit berminyak

Pilihlah toner yang mengandung alkohol yang efektif menyerap serta mengontrol kelebihan minyak di wajah (terutama daerah T) biasanya produk toner untuk kulit berminyak yaitu aroma jeruk.

BAB II

METODOLOGI

  • Alat dan Bahan
  • Alat:
    • Pisau
    • Mangkok
    • Takaran air
    • Saringan
  • Bahan
  • Formulasi 1

– Beras putih              100 gram

– Bunga mawar          1 tangkai

– Aqua                       ad 100 ml

  • Formulasi 2

– Beras putih              100 gram

– Lemon                     3/4 buah

– Aqua                       ad 100 ml

Pembuatan

  • Masukkan beras ke dalam mangkuk, kemudian cuci beras untuk menghilangkan debu, kotoran, serta sisa pestisida (cuci sebanyak 3 kali)
  • Setelah bersih, masukkan air ke dalam mangkuk tambahkan bunga mawar atau lemon ke dalam mangkuk. Biarkan selama 15 menit
  • Pindahkan air beras ke dalam botol, simpan di kulkas.

BAB III

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

  • Rancangan Biaya Produksi
  • Biaya Bahan Baku:

Beras                            Rp. 20,000

Bunga Mawar              Rp. 10,000

Lemon                         Rp. 5,000

  • Biaya Tenaga     :           Rp. 20.000
  • Biaya Lain-lain  :

Botol                            Rp. 20.000

Kemasan & label         Rp. 25.000     

Biaya Total Produksi     Rp. 100.000/ 10 botol@100 ml

  • Biaya Produksi 1 Botol             Rp. 10.000@100ml
  • Margin                                       30% x Rp. 10.000 = Rp. 3.000
  • Harga Jual 1 Botol                     Rp. 10.000 + Rp. 3.000 = Rp. 13.000
  • Pendapatan Total           :  Harga Jual Produk X Jumlah Produk

  = Rp.13.000 X 10 = Rp130.000

  • Keuntungan Penjualan   : Pendapatan Total – Biaya Produksi Total

  = Rp.130.000 – Rp. 100.000 = Rp. 30.000

BAB IV

UJI HEDONIS

Uji Hedonis berfungsi untuk melihat kesukaan terhadap produk, dan mengenal produk yang telah dibuat. Ada 5 pertanyaan yang diajukan pada responden diantaranya:

Sebanyak 58% responden memberikan jawaban bahwa pemakaian toner itu sangat penting, sedangkan 42% responden menjawab penting untuk pemakaian toner.

Sebanyak 43% responden sangat setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan dan sebanyak 57% responden setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan.

            Sebanyak 29% responden sangat tertarik(iya) packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk, 57% responden tidak setuju dan 14% responden tidak tertarik bila packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk.

Sebanyak 60% responden lebih suka toner beraroma mawar dan 40% responden lebih suka toner beraroma lemon.

Sebanyak 80% responden setuju bila produk kami diperjualbelikan, mereka akan mempertimbangkan untuk membelinya dan 20% lainnya tidak ingin untuk membelinya.

Kesimpulan:

Banyak responden memilih pemakain toner itu sangat penting, sangat setuju jika toner memiliki aroma yang menyegarkan, dan tidak setuju jika packaging menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih suatu produk. Dari 2 formula yang kami buat, responden lebih suka toner yang memiliki aroma mawar dibanding lemon dan apabila kami memperjualbelikan toner tersebut, banyak responden yang mau untuk membelinya.

Slide Presentasi

Teknologi Sediaan Kosmetika “MAVY BODY BUTTER”

TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIKA

“MAVY BODY BUTTER”

Dosen : Amelia Febriani,S.Farm.,MSi,Apt.

Kelas A

Disusun oleh :

SITI NUR FATIKHAH    16330002

EKA RAMADHINA        16330012

DESNI ELVINA              16330052

BEGI NOVRIA M.          16330058

SASHA JESITA               16330071

SASYA RESTI  N.            16330076

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA

2019

BAB I

PENDAHULUAN

Mungkin diantara Anda ada yang belum tahu apa itu sebenarnya body butter. Bahkan mungkin ada sebagian dari Anda yang menganggap jika body butter sama dengan body lotion? Perlu diketahui, jika body butter dan body lotion tidaklah sama. Body butter bukan produk untuk memutihkan atau mencerahkan kulit, tapi lebih sebagai produk untuk melembapkan kulit dengan kadar kelembapan paling tinggi. Bentuknya mirip dengan mentega atau butter karena di dalamnya memiliki mengandung kadar lemak padat yang tinggi dari shea butter atau cocoa butter.

Boddy butter merupakan sediaan kosmetika yang berfungsi untuk mencegah dehidrasi kulit karena kandungan minyaknya yang tinggi.Body butter  sangat baik digunakan pada kulit yang mengalami kekeringan atau pecah-pecah. Bagian-bagian tubuh yang rentan mengalami hal tersebut di antaranya bagian siku, lutut, tumit, dan kaki. Di dalam body butter sendiri terdapat berbagai kandungan pelembap yang berguna untuk membantu menjaga kelembapan kulit, mencegah kulit menjadi kering, mencegah munculnya garis-garis halus, serta kerutan yang ada di kulit. Penggunaan body butter juga disarankan untuk ibu hamil terutama pada bagian perut dan bokong untuk mencegah stretchmark akibat kehamilan.

            Dari segi viskositas, body milk lebih cair dari sediaan lainnya sedangkan body butter paling kental. Boddy butter paling banyak mengandung minyak, tekstur lebih kental mirip margarin atau mentega. Boddy butter lebih cocok dioleskan pada bagian tubuh yang sangat kering seperti siku, lutut dan tumit. Kandungan di dalam body butter biasanya adalah sea butter, cocoa butter atau coconut butter yang mengandung minyak lemak dengan tingkat yang cukup tinggi (Ive, 2016). Penggunaan minyak nonvolatile dalam formula body butter juga dapat meningkatkan aktivitas tabir surya dari sediaan kosmetik.

Body butter sendiri memang sebaiknya digunakan pada kulit yang kering bahkan cenderung sangat kering. Namun, ada beberapa cara menggunakan body butter yang perlu Anda ketahui, agar hasilnya maksimal. Berikut ini caranya:

  1. Cara menggunakan body butter bisa dilakukan setelah mandi pagi dan sore, serta sebelum tidur malam. Karena waktu tersebut adalah waktu terbaik untuk mengaplikasikan body butter ke kulit, sehingga bahan formula body butter memberikan manfaat pada kulit tubuh dalam melakukan regenerasi sel.
  2. Oleskan body butter ke bagian tubuh Anda yang kering, seperti pada area siku, lutut, kaki, jari-jari, dan pada bagian yang kering lainnya.
  3. Cara menggunakan body butter juga bisa dilakukan pada bekas luka atau stretch mark tubuh Anda. Ya, body butter juga bisa membantu menghilangkan bekas luka atau stretch mark dan menunjang pertumbuhan sel sel baru

Manfaat body butter untuk kulit

  1. Menjaga hidrasi kulit

Body butter akan membentuk penghalang yang akan mengunci kelembapan kulit Anda dan memberikan perlindungan bagi kulit dari segala macam kondisi cuaca.

Tekstur body butter yang kental dan bernutrisi merupakan solusi sempurna untuk kulit yang sangat kering.

  • Melembutkan kulit

Body butter kaya akan minyak esensial yang akan melembutkan serta melembapkan kulit yang kering. Menggunakan body butter di malam hari akan membuat kulit Anda lebih lembut dan bersinar di pagi harinya.

  • Melindungi kulit dari unsur luar

Manfaat body butter lainnya adalah sebagai pelindung kulit dari unsur luar dan membuat kulit Anda terhindar dari kerusakan. Bahan-bahan seperti minyak dan butter dapat mencegah racun yang berasal dari luar sekaligus menjaga kelembapan kulit.

Pilihan bahan untuk membuat body butter sendiri

Tak perlu merogoh kantong yang banyak untuk bisa memiliki body butter. Anda bisa membuat sendiri di rumah, dengan bahan-bahan yang juga tentunya mudah didapatkan.

Bahan body butter yang umum digunakan adalah shea butter. Ini adalah bahan yang juga sering digunakan dalam beberepa produk perawatan kulit.

Shea butter memiliki kandungan asam lemak yang membuatnya sangat berguna dalam pembuatan krim kulit hingga lip balmShea butter juga memiliki kandungan vitamin A dan E yang dapat menenangkan dan melembapkan kulit kering.

Bahan body butter yang biasa digunakan adalah minyak alpukat, minyak kedelai (soy milk), dan minyak kelapa. Anda bisa mendapatkan minyak esensial ini di toko herbal atau toko online.

Minyak esensial ini memiliki manfaat yang baik untuk kulit.

            Bahan Bahan untuk membuat body butter

  1. Cocoa butter 

          Cocoa butter mengandung asam lemak tinggi yang dapat melembapkan dan memberi nutrisi pada kulit sehingga dapat meningkatkan kekenyalan kulit. Lemak dalam cocoa butter membentuk pelindung untuk menahan kelembapan. Kandungan vitamin A, C, dan E juga dapat menjaga kelembapan kulit yang dibutuhkan saat kulit kering. Cocoa butter juga kaya akan senyawa tumbuhan alami yang disebut phytochemicals. Senyawa ini dapat memperbaiki aliran darah ke kulit dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV sehingga mampu memperlambat penuaan kulit. Kandungan senyawa polifenol juga dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dan degenerasi kulit

  • Shea butter 

Shea butter merupakan komponen yang diambil dari shea tree dan mengandung banyak stearin serta oleic acid. Asam stearat dikenal karena mempunyai efek antioksidan yang tinggi dan mampu mencegah oksidasi yang merupakan penyebab penuaan. Oleic acid juga memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit, terutama di bagian siku, lutut, dan tumit.Selain itu, shea butter juga mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai pelindung kulit, cocok bagi yang ingin mengembalikan kesehatan kulit .

  • Minyak kelapa 

Minyak kelapa efektif digunakan sebagai pelembab kulit, terutama untuk orang yang memiliki kulit kering. Minyak kelapa dapat meningkatkan kelembapan dan kadar lemak pada kulit.Minyak kelapa juga berfungsi sebagai exfoliator alami untuk mengelupaskan sel kulit mati. Minyak kelapa mampu mengikis kulit mati dan membersihkan kotoran yang menghambat pori-pori tanpa membuat kulit iritasi.

  • Minyak zaitun

Minyak zaitun kaya asam lemak tak jenuh dan sumber vitamin E dengan sifat anti oksidan sehingga mampu menangkal dampak negative radiasi sinar uv. karena itu efek minyak zaitun mampu menghambat penuaan dan mencegah penyakit yang terkait dengan kolesterol serta kanker.

  • Cocoa powder

Cocoa powder bermanfaat bagi kulit yaitu dapat meningkatkan elastisitas kulit. Menyamarkan garis-garis penuaan alias keriput pada kulit sehingga terlihat awet muda.

  • Minyak esensial

Minyak esensial apel Menutrisi kulit secara optimal,Mengaktivasi Kolagen,Melindungi kulit dari sinar UV.

Minyak esensial madu Mengatasi jerawat, Dapat digunakan sebagai pelembab, Menutrisi, membersihkan dan menghidrasi kulit.

BAB II

RANCANGAN PEMBUATAN FORMULA

  1. Analisis Biaya

. Biaya Bahan-Bahan

  • Cocoa Butter                  :  Rp. 30.000
    • Shea Butter                    :  Rp. 40.000
    • Minyak Kelapa              : Rp. 19.000
    • Minyak Zaitun              : Rp.  27.000
    • Cocoa Powder               :  Rp. 22.000
    • Honey oil & Apple oil   :  Rp. 30.000

2. Biaya Kemasan dan Produksi

  • kemasan : Rp.10.000
    • Label      : Rp. 10.000

3. Biaya Total Produksi                       : Rp. 188.000 / 4 wadah

4.Biaya Produksi persatuan wadah      : Rp. 47.000

5.Margin                                              : 30% x Rp. 47.000 = Rp. 14.000

6. Harga Jual persatuan wadah            ; Rp. 47.000 + Rp. 14.000 = Rp. 61.000

  • Formula

Formula 1

  • Cocoa Butter
  • Minyak Kelapa
  • Minyak Zaitun
  • Cocoa Powder
  • Minyak Essensial Honey

Formula 2

  • Shea Butter
  • Minyak Kelapa
  • Minyak Zaitun
  • Minyak Essensial Apple

C. ALAT

  • Mixer
  • Sendok makan
  • Panci berganda atau panci besar dilapisi panci kecil di dalam panci besar tersebut
  • Kompor
  • Sendok pengaduk

D. Cara Pembuatan

  1. Siapkan bahan-bahannya.
  2. Lelehkan butter dengan minyak kelapa menggunakan panci ganda , gunakan api kecil dan sesekali diaduk hingga butter dan minyak kelapa tercampur.
  3. Angkat campuran tersebut dan pindahkan kedalam wadah, diamkan hingga dingin.
  4. Tambahkan minyak zaitun dan cocoa powder (khusus cocoa butter) kedalam campuran, aduk hingga merata.
  5. Masukkan kedalam lemari pendingin selama ± 1 jam.
  6. Keluarkan campuran saat setengah padat, kemudian mixer hingga campuran membentuk creamy.
  7. Tambahkan minyak essensial ± 10 tetes, aduk merata.

Masukkan butter kedalam kemasan

E. Hasil Kuesioner Produk Body Butter

Persentase survey 2 produk body butter


Daftar Pustaka

Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, UJI AKTIVITAS ANTIAGING INVITRO LAVENDER BODY BUTTER Volume 2, No 1, Maret 2017, hlm 1-59

https://www.thebodyshop.co.id/latestStories/ketahui-apa-itu-body-butter-dan-cara-menggunakannya